Minggu, 08 Januari 2012

Kepri Fokus Bangun Infrastruktur



Kepulauan Riau merupakan Provinsi termuda atau yang ke 32 di Indonesia terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002. Provinsi Kepri merupakan pecahan dari Provinsi Riau daratan yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga. Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 42 Kecamatan serta 256 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40 persen belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 kilometer persegi, di mana 95 persennya merupakan lautan dan hanya 5 persen merupakan wilayah darat.

Sebagai provinsi termuda, Kepri masih tertinggal dibanding provinsi lainnya sehingga kepala daerah ini berupaya untuk mengejar ketertinggalannya dengan focus membangun sejumlah infrastruktur. Utamanya infrastruktur guna membuka akses ratusan pulau yang tersebar yang belum memiliki sarana transportasi dan jalan. Untuk mengetahui rencana kerja kepala daerah Kepri, berikut petikan wawancara dengan Gubernur Kepri, H. M Sani.

Memasuki dua tahun masa kepemimpinan anda sebagai Gubernur Kepri, apa yang akan anda lakukan untuk membangun ekonomi daerah ?...

Pertama saya mau jelaskan bahwa Kepri adalah provinsi termuda di Indonesia yang memiliki potensi menjadi daerah yang maju karena letak geografis yang strategis antara Laut Cina Selatan, Selat Malaka dengan Selat Karimata, serta didukung potensi alam yang sangat potensial. Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi bagi Republik Indonesia dimasa depan. Apalagi saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan negara tetangga.

Potensi Kepri yang sangat besar tersebut harus didukung oleh pemerintah pusat dalam bentuk anggaran, sedangkan kami di daerah berupaya untuk fokus pada pembangunan sejumlah infrastruktur karena Kepri memiliki ribuan pulau yang belum bisa diakses sehingga pembangunan pelabuhan dan pengadaan kapal atau perahu sebagai sarana transportasi mutlak diperlukan untuk membuka keterisolasian daerah.

Berapa anggaran yang disediakan untuk membangun infrastruktur tahun ini ?..

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri tahun anggaran 2012 telah ditetapkan sebesar 2,250 triliun rupiah. Anggaran itu akan digunakan untuk berbagai aktifitas pembiayaan rutin dan belanja modal. Untuk belanja dialokasikan 1,87 triliun terdiri dari belanja tidak langsung sebesar 841,9 miliar rupiah dan belanja langsung sebesar 1,34 miliar rupiah.

Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai sebesar 841,91 miliar rupiah, belanja hibah sebesar 205,83 miliar rupiah, serta belanja Bansos sebesar 88,80 miliar rupiah. Sementara belanja langsung terdiri dari belanja pegawai sebesar 167,94 miliar, belanja barang dan jasa sebesar 848,77 miliar serta belanja modal sebesar 329, 78 miliar. Belanja modal yang sekitar 329,8 miliar rupiah itulah yang akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur.

Menurut anda apakah cukup anggaran tersebut untuk membangun infrastruktur di Kepri ?..

Tentu saja tidak cukup, karena untuk membangun puluhan pelabuhan dan pengadaan kapal membutuhkan dana triliunan rupiah. Untuk itu, Kami berharap pemerintah pusat ikut membantu pembangunan infastruktur tersebut, misalnya dengan menyediakan kapal seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, dimana pemerintah pusat memberi bantuan satu kapal untuk sarana transportasi di Kepri.

Sebagai daerah kepulauan yang sebagian besar daerahnya lautan, Kepri memang berbeda dengan daerah lain di Indonesia, karena dana pembangunan yang dibutuhkan cukup besar. Oleh karenanya program pembangunan infrastruktur di Kepri dilakukan setiap tahun.
Pemerintah pusat juga mestinya membantu kepri membangun infrastruktur karena masihbanyak daerah di Kepri yang tertinggal, contohnya saja daerah di Kabupaten Anambas dan Natuna. Meskipun daerah tersebut sangat kaya dengan sumber daya alam terutama minyak dan gas bumi, namun infastrukturnya belum terbangun, sehingga pertumbuhanya tertinggal dibanding daerah lain. (gus)
1 File telah Dilampirkan| 14KB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar