Minggu, 04 Desember 2011

Batam Ingin Menjadi Pintu Gerbang Pariwisata Indonesia

Pemerintah Kota Batam bertekad menjadikan daerah ini sebagai pintu gerbang atau gate way industri pariwisata Indonesia di bagian barat, ditunjang posisinya yang sangat strategis dan banyaknya potensi wisata berkualitas internasional. Namun tekat itu masih butuh pembuktian.

Pulau Batam berada di posisi yang sangat strategis yakni dekat dengan Singapura dan Malaysia serta berada di jalur laut internasional tersibuk di dunia. Pasar pariwisata di Singapura dan Malaysia berjumlah puluhan juta setiap tahunya yang tidak hanya berasal dari Negara itu tetapi juga penduduk Negara lain yang singgah di sana. Ironisnya, Batam belum memanfaatkan potensi pasar yang sangat besar tersebut, karena jumlah kunjungan turis asing dari dua Negara itu ke Batam masih relative kecil dibanding potensinya. Padahal, dengan jarak yang sangat dekat mestinya turis asal Singapura dan Malaysia mau berlibur ke Batam bukan ke Thailand atau China.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan, posisi Batam yang sangat strategis tersebut mengundang investor untuk membangun studio film terbesar dengan luas 10 hektare di Nongsa guna mendukung industri kreatif di bidang film.

Studio yang dibangun milik Infinite Studio yang berada di bawah Infinite Frameworks Group. Batam dipilih menjadi lokasi studio karena letaknya yang strategis, diapit oleh Malaysia dan Singapura. Dengan dibangunya studio itu menjadi awal diproduksinya film-film Indonesia yang berkualitas. Studio itu juga akan menjadi nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi kemajuan dunia pariwisata nasional khususnya di Batam.

Studio yang dibangun menawarkan berbagai fasilitas yang komprehensif untuk produksi film mulai dari replika kota yang bisa disesuaikan dengan setting film yang akan dibuat, dua panggung dengan ukuran masing-masing 14,000 sqf dan 30,000 sqf, workshops ("art department and prosthetic workshop"), studio animasi, hingga fasilitas pasca-produksi termasuk efek visual.

Menurut Yusfa, Batam juga memiliki obyek wisata yang lengkap selain unggul dari segi geografis. Misalnya, untuk obyek wisata bahari yang menjadi andalan Batam terdapat Pulau Abang yang sangat indah dengan pasir putihnya. Di pulau tersebut terdapat taman laut yang indah dengan aneka terumbu karang serta ikan hias. Sayangnya informasi tentang pulau tersebut belum dipublikasikan secara baik sehingga banyak wisatawan yang tidak mengetahui keindahan pulau tersebut. Lalu ada lagi pantai Marina, Pantai sekilak, pantai Mak Dara dan Pantai Kampung Nongsa yang memiliki keindahan gelombang dan pasir putih.

Selain wisata Bahari, Batam juga dikenal sebagai surga wisata belanja karena banyaknya pusat perbelanjaan yang modern, seperti Batan City Square, Nagoya Hill, Mega Mall, Luxky Plaza dan masih banyak lagi yang letaknya tersebar di kota Batam dan mudah dijangkau. Wisata kuliner di Batam juga berkembang pesat ditandai dengan banyaknya berdiri pusat jajanan atau pujasera yang menyajikan menu khas laut atau sea food. Kemudian ada juga wisata sejarah terletak di Pulau galang yakni tempat penampungan sementara pengungsi Vietnam. Batam juga dikenal sebagai pusat wisata religi karena di tempat ini dibangun sejumlah masjid besar dan tempat ibadah lainnya seperti Vihara yang merupakan vihara terbesar di Asia Tenggara.

Ketua Kadin Batam, Nada Faza Soraya optimistis Batam bisa menjadi pintu gerbang industri pariwisata Indonesia bagian barat karena letaknya yang strategis. Baru baru ini saja, Batam telah dijadikan sebagai pusat informasi batik dan juga pusat perdagangan batik untuk negara-negara di Asia Tenggara atau negara-negara yang tergabung dalam The Association of Southeast Asian Nations (Asean). Untuk mewujudkan potensi tersebut menjadi nyata, Pemerintah Kota Batam perlu mendirikan trading house yang bisa difungsikan sebagai pusat penjualan produk batik, khususnya produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Batam sangat berpotensi menjadi pusat informasi dan perdagangan batik untuk Asean, sehingga ke depan perlu dibuat pusat perdagangan (trading house) yang menjual seluruh hasil produk UMKM dari seluruh provinsi," katanya.

Dijadikanya Batam sebagai pusat informasi Batik Asean akan memicu pertumbuhan industri pariwisata Batam. Untuk itu, akan diselenggarakan pameran Batik pada 2-4 Desember 2011 yang diikuti sejumlah Negara Asean.
"Pameran Batik Asean yang diselenggarakan di Batam merupakan strategi utama dalam menggaet pasar batik di Asia Tenggara dan meningkatkan perdagangan batik di kawasan ini, sekaligus mendorong pertumbuhan industri pariwisata," katanya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar