Sabtu, 03 Desember 2011

Sembilan Investor Asing Investasi ke Batam

BATAM – Badan Pengusahaan FTZ (BP) Batam mendapat tambahan Sembilan investor asing (PMA) yang akan menanamkan modalnya pada Oktober 2011 ini saja sehingga jumlah PMA yang akan berinvestasi dari Januari sampai Oktober terdapat 80 perusahaan asing dengan investasi sekitar 84,5 juta dollar AS, sesuai dengan target yang dibuat awal tahun.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Hubungan Masyarakat Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, pada bulan Oktober 2011 ini saja terdapat sembilan perusahaan asing yang berasal dari China, Singapura, Malaysia, Inggris dan Australia yang berniat menanamkan modalnya ke Batam dengan nilai investasi sekitar 5 juta dollar AS. Perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan besar, jasa, pendidikan, elektronik, manufakturing dan bisnis manajemen.

Selain itu, pada Oktober 2011 juga terdapat dua perusahaan yang berasal dari Singapura yang akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi sekitar 3,5 juta dollar AS di industri gas.

“Pada Bulan Oktober 2011 saja ada 9 PMA yang akan menanamkan modalnya dengan investasi sekitar 5 juta dollar AS dan diperkirakan menyerap 1.087 tenaga kerja,” katanya kepada Koran Jakarta, Selasa (15/11).

Dengan demikian, sejak Januari sampai Oktober 2011 terdapat 80 perusahaan asing yang berniat menanamkan modalnya ke Batam dengan nilai investasi sekitar 84,5 juta dollar AS, sehingga target jumlah PMA yang dibuat awal tahun yakni 80 perusahaan sudah tercapai.

Menurut Joko, target 80 PMA pada tahun 2011 ini lebih rendah dibanding pencapaian 2010 lalu sebanya 114 PMA. Itu disebabkan kondisi ekonomi global yang masih belum pulih akibat krisis.

BP Batam sendiri, katanya terus melakukan promosi untuk menjaring investor asing dengan cara mendatangi para investor tersebut. Seperti yang dilakukan di Jepang, Singapura dan Taiwan.

Selain investor asing, BP Batam juga menyasar perusahaan nasional untuk menanamkan modalnya ke Batam. Untuk itu, BP Batam telah menandatangani persetujuan investasi dengan perusahaan penerbangan Lion Air yang akan mengembangkan Bandara Internasional Hang Nadim sebagai pusat pemeliharaan pesawat dan fasilitas perhubungan dengan investasi awal sekitar 100 juta dollar AS.

Pada tahap pertama kerjasama itu, Lion Air akan menyewa lokasi di bandara Hang Nadim selama 25 tahun dengan tarif 300 ribu rupiah per meter persegi. Lion Air rencananya akan memulai pembangunan pada bulan Desember 2011 dan hanggar tersebut direncanakan mulai beroperasi pada bulan November—Desember 2012 yang mana pada tahap pertama akan melayani perawatan pesawatnya sebanyak 2 buah pesawat.

Menurut Joko, Batam masih menarik bagi investor untuk berinvestasi dan itu terbukti dengan banyaknya minat para investor asing untuk menanamkan modalnya. Meski demikian, dibutuhkan kerjasama yang sangat baik antara BP Batam dengan Pemerintah Kota Batam dan instansi terkait lainnya untuk menciptakan sistem birokrasi yang lebih efisien.

Ketua Kadin Provinsi Kepri, Johanes kennedy mengatakan, potensi investasi di Batam cukup besar namun belum didukung oleh infrastruktur yang memadai, misalnya pelabuhan container. Untuk itu, Kadin Kepri telah mengajak perusahaan asal Kanada, Elomax Capital untuk menanamkan modal di sektor pelabuhan dan infrastruktur di wilayah Batam. Untuk itu, beberapa waktu lalu pihak elomax telah mengunjungi Batam guna melakukan penjajakan bisnis. Potensi investasi yang akan dikucurkan perusahaan itu ditaksir 1 miliar dollar AS setara dengan 9 triliun rupiah dengan kurs 9 ribu rupiah per dollar AS.

“Batam telah menjadi tujuan utama rencana investasi asing khususnya di 4 sektor yaitu manufacturing, shipyard, tourism, perdagangan dan jasa,” kata Kennedya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar