Kamis, 29 Desember 2011

Tingkat Hunian Hotel di Lagoi Melonjak

LAGOI – Tingkat hunian hotel dan resort di kawasan wisata Lagoi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau melonjak hingga mencapai batas maksimal atau 100 persen untuk pemakaian 25 Desember hingga 2 Januari, seiring masuknya musim libur Natal dan Tahun baru. Sebagian besar tamu hotel berasal dari luar negeri seperti Singapura, Korea, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat serta Australia.

Senior Manager Kawasan Wisata Internasional Bintan Sjamsumar mengatakan, memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru sejumlah hotel dan Resort di kawasan Pariwisata Internasional Bintan (KPIB) Lagoi selalu mengalami lonjakan pengunjung atau wisatawan yang datang dari berbagai Negara sejumlah hotel bahkan terpaksa mengalihkan tamunya ke hotel lain karena tidak tersedianya kamar.

"Setiap perayaan natal dan tahun baru wisatawan mancanegara yang datang ke Lagoi memang meningkat di banding hari biasa. Sejumlah kamar yang tersedia biasanya penuh bahkan ada yang telah booking jauh-jauh hari sebelumnya," katanya akhir pekan lalu.
Ditambahkan, sebagian besar tamu yang datang ke Lagoi berasal dari luar negeri dan hanya sebagian kecil dari dalam negeri seperti Jakarta dan daerah lain di Indonesia.

Directur Room Hotel Nirwana Garden, Yudianto menambahkan seperti tahun tahun sebelumnya hotel dan resort di Lagoi selalu kebanjiran wisatawan, seperti yang terjadi di Nirwana garden yang hanya menyediakan 350 kamar sudah habis di pesan tamu sejak beberapa hari lalu untuk pemakaian tanggal 25 desember hingga 2 januari.
"Hingga saat ini masih banyak tamu yang memesan kamar tetapi karena kami hanya menyeadiakan 350 kamar terpaksa tamu tersebut kami alihkan ke hotel lain yang masih belum penuh,” katanya.

Untuk memeriahkan acara natal dan tahun baru, Nirwana Garden menyediakan berbagai acara dan hiburan, seperti 'Crismas Terrol' dimana karyawan hotel akan menyanyi lagu rohani dari restoran ke restoran untuk menghibur tamu. Selanjutnya ada juga acara makan malam bersama atau Crismas Dinner sebagai ajang berkumpulnya anggota keluarga.

Untuk tariff hotel selama libur Natal dan Tahun baru diberlakukan biaya sekitar 400 dollar Singapura setiap orangnya. Tariff itu lebih tinggi dibanding bulan biasanya yang hanya 300 dollar singapura.

Hotel Batam

Kondisi yang sama juga terjadi pada sejumlah hotel di Batam yang mengalami lonjakan tingkat hunian untuk pemakaian 25 desember hingga 2 januari 2012.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Keuangan Kadin Kepri Amat Tantoso mengatakan, tingkat hunian hotel pada bulan biasa saja lebih dari 60 persen dan pada hari libur meningkat hingga 100 persen.

Dikatakan, tingginya tingkat hunian hotel di Batam wajar karena Batam sudah dikenal sebagai kota MICE sehingga banyak kegiatan seminar atau pelatihan dan ekshebisi yang diselenggarakan pemerintah pusat dan daerah di Batam.

“Batam hingga saat ini masih membutuhkan sekitar 2.000 unit kamar hotel berbintang,” katanya.
Ppembangunan hotel berbintang di Batam saat ini sangat berguna untuk mengantisipasi arus kunjungan atau lonjakan para wisatawan mancanegara (Wisman) pada masa-masa mendatang. Saat ini Batam hanya memiliki satu hotel berbintang lima yang lokasi bukannya di sentral kota, yakni Holiday Inn di Marina City, oleh karenanya dibutuhkan beberapa hotel bintang lima lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Menurutnya, pemerintah maupun dunia usaha di Batam idealnya harus tetap membuka peluang lebar-lebar bagi kalangan calon investor untuk membangun hotel-hotel resor maupun hotel bisnis berkualitas di daerah ini.
“Saya sudah menawarkan kepada investor Malaysia untuk berinvestasi membuka hotel di Batam,” katanya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar