Selasa, 06 Desember 2011

Kepri Tempatkan Warga dan Aparat di Pulau Terluar



NATUNA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menempatkan sejumlah warga sipil dan aparat keamanan di Pulau terluar yakni Sekatung, Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Natuna untuk menghindari terjadinya klaim sepihak oleh asing terhadap pulau yang berbatasan dengan Negara Vietnam tersebut.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leonardus JP Siegers mengatakan, pulau Sekatung yang berbatasan langsung dengan negara tetangga memiliki potensi kerawanan karena lokasinya yang langsung berbatasan dengan Negara tetangga, selain itu di pulau tersebut juga belum dihuni penduduk dan tidak ada penjagaan. Oleh karenanya sejak di bangun Monumen Tokoh Pejuang Datuk Kaya Mohammad Dun di pulau Sekatung maka penjagaan di pulau tersebut semakin ditingkatkan.

Pada tahun 2000 lalu, pulau Sekatung nyaris diakui oleh negara tetangga yakni Vietnam dan Malaysia, bahkan Vietnam telah menempatkan sejumlah penduduknya di pulau tersebut. Namun dalam perjalan waktu, pulau tersebut masuk ke wilayah NKRI sehingga pada tahun 2005, Pemkab Natuna menempatkan warga dan aparat keamanan di sana.

Warga yang ditempatkan di pulau Sekatung, diberi tunjangan 1 juta rupiah per bulan. Kemudian di wilayah itu, juga dibangunkan sarana dan pra saranannya seperti rumah tempat tinggal dan air bersih, karena di Pulau Sekatung sulit untuk mendapatkan air bersih.

Menurut Leonardus, pihaknya juga membangun Monumen Tokoh Pejuang Datuk Kaya Mohammad Dun di pulau Sekatung sebagai tanda dan usaha bangsa ini untuk menjaga kedaulatan NKRI, Datuk Kaya Muhammad Dun adalah tokoh tiga zaman yang berjuang dan mempertahankan pulau tersebut dari penjajah Belanda, Jepang dan saat kembali Belanda menjajah.

“Keberadaan Monumen tersebut merupakan simbol pejuang yang gigih dalam mempertahankan NKRI dari penjajah, untuk itu kepada seluruh masyarakat termasuk TNI untuk bersama-sama bahu-bahu menjaga kedaulatan bangsa yang bukan terbatas pada pulaunya saja tetapi juga seluruh sumber daya alam dari tangan-tangan jahil,” katanya, Senin (3/10).

Pangarmabar Laksama TNI Marsetio mengatakan wilayah Pulau Sekatung adalah wilayah yang patut diawasi karena banyak kasus-kasus terjadi di wilayah itu. Beberapa waktu lalu TNI AL melakukan pengejaran terhadap kapal berbendera RRC, setelah dilakukan pengejaran mereka langsung lari, ini merupakan bukti Pulau ini memang rawan.

Di pulau Sekatung saat ini terdapat 1 Pleton dari Ki C Yonif 134/TS yang disiagakan melakukan tugas pengamanan pulau terluar, mereka bertugas selama 6 bulan dan seterusnya digantikan oleh pasukan yang baru secara bergiliran.

Monumen Pulau Sekatung adalah merupakan monumen yang ketiga dibuat sebagai upaya untuk mengamankan wilayah bangsa ini, dimana yang pertama di Pulau Rote NTT kemudian yang kedua di Minggas Sulawesi Utara.

Manumen ini terbuat dari perunggu dan kuningan anti karat dengan luas bangunan 20x20 meter, dipasang tepat dibibir pantai menghadap kenegara tetangga Vietnam. Berat Patung 2 ton tinggi 14 meter, desain bangunan dibuat kokoh dari terpaan angin maupun dari abrasi air laut karena kontruksi bangunan merupakan rangka besi ditambah cor semen.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPPN) Kepri Buralimar mengatakan, Provinsi Kepri memiliki sekitar 2.408 pulau dan puluhan pulau di antaranya berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, Kamboja dan Vietnam, di antaranya terdapat di Kabupaten Natuna, yaitu Pulau Sekatung, Semiun, Sebatul, Senoa, Subi Kecil, Cepala dan Pulau Tokong Boro. Di Kabupaten Kepulauan Anambas terdapat lima pulau terluar yaitu Pulau Damar, Tokong Nanas, Tokong Malang Biru, Mangkai dan Pulau Tokong Berlayar. Empat pulau terluar juga terdapat di Kota Batam yang berbatasan dengan Singapura, yaitu Pulau Nipah, Batu Berhenti, Pelampung dan Nongsa.

Sementara itu, di Kabupaten Karimun terdapat dua pulau, yaitu Pulau Karimun Kecil dan Tokong hiu. Terakhir di Kabupaten Bintan terdapat Pulau Sentut yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“bicara soal pulau terluar bukan semata menyangkut persoalan keamanan dan kedaulatan negara. Namun, pemerintah juga punya tugas bagaimana mengembangkan pulau tersebut,” katanya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar