Senin, 05 Desember 2011

Perusahaan di Batam Kesulitan Mencari Pekerja

BATAM – Sejumlah perusahaan di Batam diketahui sedang membutuhkan sekitar 8.973 pekerja setingkat SLTA untuk dipekerjakan di industri galangan kapal dan elektronik. Ironisnya, meski banyak tersedia lapangan kerja namun warga Batam enggan mendaftar disebabkan gaji yang diterima tidak sebanding dengan pekerjaan.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Chris Triwinasis mengatakan, puluhan perusahaan di Kota Batam membutuhkan sekitar 8.973 pekerja setingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) untuk ditempatkan di berbagai industri seperti galangan kapal dan elektronik. Kebutuhan itu mestinya bisa dipenuhi sebab jumlah pencari kerja hingga Oktober 2011 mencapai 23.685 orang.

“Banyak faktor yang menyebabkan perusahaan sulit mendapat pekerja antara lain pekerja yang dibutuhkan kebanyakan wanita, rendahnya keterampilan pekerja dan kurangnya minat warga Batam bekerja di perusahaan tersebut karena gajinya kecil,” katanya, Jumat (2/11).

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Syaiful Badri mengatakan, Sebagai kota industri Batam bisa lumpuh jika tidak ada pekerja yang mau bekerja karena gaji yang diterima kecil, padahal harga barang terus meningkat. Sebagai contoh, UMK Batam tahun 2011 hanya 1.180 ribu rupiah per bulan dan tahun 2012 telah disetujui Gubernur sebesar 1.310.000 rupiah per bulan.

Jumlah tersebut tidak mencukup untuk memenuhi kebutuhan hidup para pekerja, terlebih jika sudah memiliki keluarga dan anak. Oleh karenanya banyak warga tidak mau bekerja di perusahaan atau industri dan lebih memilih berwiraswasta seperti berdagang.

Untuk itu, organisasi pekerja di Batam saat ini sedang memperjuangkan untuk meminta kenaikan UMK menjadi 1,7 juta rupiah per bulan. Angka itu, lebih tinggi dari yang di setujui Gubernur Kepri yang 1.310.000 ribu rupiah.

“Kami minta Gubernur merevisi UMK Batam menjadi 1,7 juta sesuai kebutuhan saat ini,” katanya. Syaiful kuatir jika pemerintah tidak menyetujui UMK yang di usulkan pekerja maka banyak perusahaan atau industri di Batam yang kehilangan pekerja atau kesulitan mencari karyawan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar