Minggu, 11 Desember 2011

Pemko Batam Tawarkan Proyek Batu Ampar ke Korea



BATAM – Pemerintah Kota Batam menawarkan proyek pengembangan pelabuhan kontainer Batu Ampar Batam dengan nilai investasi di taksir 4 triliun rupiah kepada Investor Korea Selatan, setelah pengusaha asal Perancis Compagnie Maritime D’Affretement Compagnie Generale Maritime (CMA-CGM) yang menang dalam tender proyek tersebut tidak juga melakukan pembangunan.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, pemerintah daerah telah menawarkan pengerjaan proyek pengembangan pelabuhan kontainer Batu Ampar kepada pengusaha Korea selatan saat kunjungan Duta Besar Korea Selatan, Kim Young Sun beserta sejumlah pengusaha Korea ke Batam Selasa (6/12).

“Detail Engineering Design (DED) pelabuhan batu ampar sudah ada, sehingga lebih mudah bagi investor untuk mengerjakanya. Pelabuhan itu terletak di sekitar selat Malaka sangat prospektif dan menguntungkan karena Selat Malaka merupakan daerah transportasi laut yang paling padat di dunia. Kapal-kapal yang masuk bahkan dari Eropa dan Timur Tengah juga melewati selat ini,” katanya, Rabu (7/12).

Dikatakan, Korea sangat tertarik mengembangkan proyek pelabuhan batu ampar tersebut, untuk itu sejumlah pengusaha Korea segera berkunjung ke Batam untuk melakukan pembicaraan secara lebih rinci tentang proyek tersebut.

Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Joko Wiwoho mengatakan pengembangan pelabuhan container batu ampar sangata mendesak karena kapasitasnya sudah maksimal. Kapasitas sandar pelabuhan Batu Ampar saat ini 35.000 DWT (Deathweight-ton) sedangkan kontainer 90.000 Teus, sedangkan panjang dermaga 600 meter dengan kedalaman 6-12 m.

Jika kapasitas itu masih dipertahankan, maka dalam beberapa tahun kedepan tidak akan bisa menampung jumlah kapal dan arus kontainer yang masuk maupun yang keluar karena pada awal tahun ini saja jumlah kapal yang masuk ke pelabuhan tersebut mencapai 500 kapal perbulan dan saat ini jumlahnya diperkirakan lebih dari 600 kapal per bulan, sehingga panjang dermaga perlu diperluas begitupun dengan area kontainernya.

“BP Batam sangat terbuka untuk bisa bekerjasama dengan perusahaan manapun dalam pengembangan Batu Ampar, dan saat ini sudah dilakukan penjajakan kerjasama dengan PT Pelindo sebelum dilakukan tender ulang,” kata Joko.

Ditambahkan, Pelabuhan Batu Ampar sangat prospektif untuk dikembangkan karena letaknya sangat strtegis sehingga bisa bersaing dengan Port of Singapore Authority serta Pelabuhan Tanjung Pelepas dan Port Klang, Malaysia.

Duta Besar Korea Selatan, Kim Young Sun mengatakan, Walikota Batam sebelumnya juga pernah menawarkan proyek Pelabuhan Batu Ampar saat kunjunganya ke Kota Gimje Korea Selatan beberapa waktu lalu. Untuk itu, pihaknya bersama sejumlah pengusaha Korea datang untuk menjajaki proyek tersebut. Selanjutnya akan dating kembali sejumlah pengusaha Korea yang akan membicarakan lebih rinci terkait proyek itu.

Menurut Kim, kerjasama antara Korea dan Indonesia khususnya Batam sudah terjalin sejak lama dan saat ini sejumlah perusahaan Korea berdiri di Batam. Selain itu, tingkat kunjungan wisatawan asal Korsel ke Batam juga cukup tinggi dan menempati posisi ketiga setelah Singapura dan Malaysia. Kemudian, jumlah tenaga kerja asing asal Korsel di Batam juga cukup banyak.

Kim berharap kerjasama dengan Batam bisa ditingkatkan, untuk itu dia berharap ada penerbangan langsung dari salah satu kota di Korea ke Batam agar mobilitas antar penduduk bisa lebih ditingkatkan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar