KARIMUN – Perusahaan galangan kapal asal Italia, Saipen International akan meresmikan pengoperasian pabrik fasilitas galangan anjungan minyak dan gas (migas) lepas pantai terbesar di Asia Pasifik pada 3 Desember 2011 mendatang. Pabrik yang dibangun dengan biaya sekitar 450 juta USD setara 4 triliun rupiah tersebut diperkirakan akan menyerap 5.000 pekerja.
"Enter"
Sekretaris Dewan Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) yang juga Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Kepri, Jon Arizal mengatakan, Saipen International mendirikan PT Saipen Karimun Yard di Karimun yang merupakan perusahaan galangan kapal serta anjungan minyak dan gas lepas pantai yang kedua terbesar dimiliki perusahaan itu.
“Perusahaan pionir asal Italia yang akan diresmikan 3 Desember itu menampung 5.000 pekerja dan bisa dipastikan menimbulkan multiplayer effect, seperti jasa transportasi, baik alat berat maupun transportasi masal (orang), jasa rumah makan, restoran, hotel, rumah sewa, perdagangan dan lainnya, sehingga perekonomian di Karimun akan meningkat,” katanya, Kamis (1/12).
Lokasi pabrik berada di Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dengan luas lahan 92 hektar. Di areal pabrik terdapat fabrication area covered seluas 6,2 hektar, fabrication area open seluas 20 hektar, warehousing covered seluas 0,3 hektar, warehousing open dengan luas lahan 4 hektar, blasting/painting area dengan luas lahan 0,96 hektar, assembly area seluas 20 hektar, office area seluas 1,28 hektar. Kemudian juga terdapat skid ways, closest port distance, main international airport dan Freezone, masing-masing seluas 0,2 hektar.
“Proyek ini diyakini sebagai anjungan terbesar di Asia Pasifik sekaligus menjadi galangan terbesar di dunia yang dimiliki Saipem,” kata Jon.
Pabrik tersebut mampu menghasilkan peralatan anjungan lepas pantai hingga 30.000 ton per tahun yang sebagian besar produksinya dipasarkan untuk memenuhiuntuk kebutuhan pasar Jepang, Cina dan Korea Selatan.
Jon berharap pengoperasian pabrik tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karimun khususnya dan Provinsi Kepri pada umumnya, sehingga target pertumbuhan ekonomi 10 persen di tahun 2015 bisa dicapai. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Kepri baru mencapai 7,7 persen dan diperkirakan hingga akhir tahun bisa mencapai 8 persen.
Bupati Karimun, Nurdin Basirun mengatakan, Karimun memang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai pusat industri galangan kapal karena ditopang oleh potensi lautnya yang cukup dalam sehingga memungkinkan pembangunan industri tersebut. Selain itu juga ditunjang letaknya yang sangat strategis berada di Selata Malaka dan dekat dengan Singapura.
Oleh karenanya, pemerintah daerah terus melakukan promosi dan mengajak investor asing yang bergerak di industri galangan kapal untuk membangun pabriknya di Karimun. Saat ini saja terdapat 45 perusahaan asing sudah mengurus ijin investasi dan 8 diantaranya merupakan perusahaan galangan kapal internasional. Sementara itu, perusahaan galangan kapal yang sudah beroperasi di Karimun diantaranya PT Boskalis Internasional Indonesia dengan nilai investasi 500.000 dollar AS dan PT Karimun Sembawang Shipyard senilai 61 juta dolar AS.
“Pengoperasian Saipen Karimun Yard semakin mengokohkan Kabupaten Karimun sebagai pusat industri galangan kapal terbesar di Asean sesuai masterplan nasional,” kata Nurdin.
Kabupaten Karimun merupakan Daerah kepulauan yang mempunyai luas 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.524 kilometer persegi dan wilayah perairan seluas 6.460 kilometer persegi. Secara astronomis terletak antara 0 derjat 35 detik lintang utara sampai dengan 1 derjat 10 detik Lingtang Utara dan 1103 derjat 30 detik Bujur Timur sampai dengan 104 derjat Bujur Timur .
Karimun memiliki posisi yang sangat strategis, di sebelah utara berhadapan dengan Selat Malaka dan Singapura, Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir, Sebelah Barat dengan Kecamatan Rangsang, Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan dan di sebelah timur berbatasan dengan Kota Batam dan Kepulauan Riau. Karimun memiliki 245 pulau dimana 3 diantaranya merupakan pulau-pulau yang besar, yakni pulau Karimun, Pulau Kundur dan Pulau Sugi. Dari 245 pulau tersebut dimana wilyah Kabupaten Karimun terdiri dari 73 pulau berpenghuni, 172 pulau tidak berpenghuni, 200 pulau bernama dan 45 pulau tidak bernama.
Menurut Nurdin, Karimun sangat cocok menjadi pusat industri galangan kapal karena kedalaman lautnya mencapai 14 meter. Karimun juga berstatus sebagai Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan bebas atau Free Trade Zone sehingga investor asing yang masuk akan mendapat sejumlah fasilitas investasi sepertihalnya Batam. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar