LONDON - Harga minyak di London menguat pada Senin, dibantu oleh meningkatnya ekuitas, meskipun harga gagal mengambil keuntungan dari ketegangan geopolitik yang disebabkan oleh kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il dan kerusuhan Kazakhstan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, naik 57 sen menjadi 94,10 dolar AS per barel, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari naik 89 sen menjadi 104,24 dolar AS dalam transaksi sore di London.
"Banyak perkembangan geopolitik telah benar-benar membentuk peristiwa-peristiwa di pasar minyak, tetapi pada kematian diktator Korea Utara Kim Jong-Il telah meninggalkan harga minyak dingin,"kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Kim Jong-Il meninggal di usia 69 karena serangan jantung, media pemerintah mengumumkan pada Senin, menjatuhkan negara komunis bersenjata nuklir dan sangat terisolasi itu ke dalam suksesi dinasti kedua.
Pyongyang menyerukan rakyat Korut bersatu reli di belakang putra bungsu Kim Jong-Il, Kim Jong-Un, menggambarkan dia sebagai "pengganti besar" menjadi pemimpin yang memimpin sebuah negara yang dilanda kelaparan dimana ratusan ribu mati tetapi masih membangun senjata atom.
"Harga minyak juga belum bereaksi terhadap peristiwa di Kazakhstan, dimana produksi minyak dapat dipengaruhi oleh kerusuhan ... Memproduksi lebih dari 1,6 juta barel per hari -- jumlah yang persis sama dengan produksi Libya sebelum perang -- Kazakhstan adalah produsen minyak utama," kata Fritsch.
Beberapa ribu orang protes di Kazakhstan pada Senin melawan apa yang mereka katakan dipicu kekerasan negara yang menewaskan setidaknya 15 orang di wilayah kaya minyak Mangistau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar