BATAM - Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam dan Majelis Pusat Singapura menjalin kerjasama di lima bidang yakni pendidikan, seni budaya, pariwisata, kebudayaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan budaya melayu.
Timbalan Presiden Majelis Pusat Singapura, Nasir Bin Aman mengatakan, masyarakat melayu merupakan masyarakat yang besar dan tersebar di seluruh pelosok dunia dan banyak orang Melayu yang telah menyumbang ilmu dan pemikirannya untuk dunia. Namun, sampai saat ini masyarakat Melayu kurang bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraanya dan melestarikan budayanya sehingga jalinan kerjasama antara Rumpun Melayu Batam dan Singapura dipandang penting untuk lebih mempererat tali silaturahmi dan kerjasama antar warga melayu di kedua tempat.
“Dengan merajut kerjasama ini, merupakan usaha kita dalam memperjuangakn cita-cita nenek moyang bangsa Melayu untuk melestarikan budaya Melayu,” katanya, Kamis (6/10).
Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan organisasi kemasyarakatan Melayu di Batam sebenarnya sudah sejak lama bekerjasama dengan organisasi Melayu di Singapura. Namun, kerjasama yang dilakukan selama ini kurang insentif sehingga peningkatan kerjasama yang dilakukan saat ini bersama dengan Majelis Pusat Singapura yang merupakan induk organisasi Melayu di Singapura dianggap penting bagi peningkatan kesejahteraan dan pelestarian budaya melayu.
“Pemko Batam sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh kedua organisasi Melayu itu dan ini tentunya akan membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batam,” katanya.
Ketua LAM Batam, Datuk Imran AZ mengatakan peningkatan kerjasama rumpun Melayu Batam dan Singapura itu di kukuhkan dalam bentuk nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara LAM Batam dan Timbalan Presiden Majelis Pusat Singapura, Nasir Bin Aman yang disaksikan Datuk Setia Amanah Batam serta Walikota Batam.
Isi kesepakatan tersebut menyebutkan, kedua organisasi Melayu menjalin kerjasama dalam lima bidang yakni pendidikan, seni budaya, pariwisata, kebudayaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan. MoU itu mempunyai maksud dan tujuan sebagai dasar kerjasama pemberdayaan masyarakat Melayu dan pembinaan masyarakat Melayu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melayu di Batam dan Singapura. Landasan dari kerjasama itu adalah asas kepercayaan, kemitraan, sama derajat serta musyawarah mufakat untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Imran, Beberapa kegiatan kerjasama telah dipersiapkan untuk menindaklanjuti kesepakatan yang telah ditandatangani. Di bidang pendidikan antara lain memasyarakatkan pendidikan usia dini dan pendidikan non formal di Batam. Dalam bidang seni budaya akan segera direalisasikan pertukaran pemuda serta pengembangan seni budaya Melayu di Batam. Program lain yakni melaksanakan manasik haji bagi warga Singapura di Batam, pengelolaan qurban di Batam, penyaluran bantuan sosial oleh Majelis Pusat Singapura untuk masyarakat Batam serta meningkatkan keterampilan teknis dan ekonomi masyarakat Melayu.
“Penandatangan MoU ini menjadi momen sejarah dan diharapkan terjalin kerjasama yang berkelanjutan. LAM Batam sangat berapresiasi karena Majelis Pusat Singapura mengajak masyarakat Melayu Batam untuk bangkit bersama membangun ekonomi yang lebih baik dan pada akhirnya nanti diharapkan ekonomi masyarakat Melayu dapat diperhitungkan di Asia Tenggara,” katanya.
Menurut Imran, Orang Melayu sudah banyak melahirkan cendikiawan dan pemuda yang berprestasi di segala bidang. Dengan kesepatan ini, diharapkan akan lebih banyak bermunculan masyarakat Melayu yang berprestasi. “Kami tidak akan buang waktu, setelah ini akan siapkan berbagai program kerja untuk menindaklanjuti kerjasama yang sudah terjalin,” katanya. (gus)..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar