Jumat, 02 Desember 2011

Kepri Butuh Pelabuhan Khusus Perikanan

BATAM – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membutuhkan pelabuhan khusus untuk melakukan aktivitas bongkar muat hasil laut khususnya perikanan agar produksi yang terus meningkat setiap tahunya bisa di jual cepat.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri mencatat produksi perikanan tangkap dari daerah ini 225.469 ton pada tahunb 2009 dan tahun 2011 ini diperkirakan lebih dari 300 ribu ton. Produksi itu masih relative kecil atau sekitar 1,37 persen dari potensi yang ada, padahal pengembanganya bisa mencapai 98,63 persen bisa dikelola secara baik. Selain perikanan, Kepri juga memproduksi rumput laut yang mencapai ribuan ton setiap tahunnya sehingga menjadi salah satu daerah andalan nasional.

Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Keuangan Kamar Dagang dan Idustri (Kadin) Propinsi Kepri, Amat Tantoso mengatakan, tingginya produksi dan potensi hasil laut seperti perikanan dan rumput laut dari Kepri menuntut adanya pelabuhan khusus untuk memproses perdagangan produk tersebut dengan cepat.

"Sebagai daerah yang kaya dengan produksi hasil laut maka Kepri mestinya sudah memiliki Pelabuhan khusus perikanan yang nantinya digunakan untuk aktifitas bongkar-muat hasil laut seperti ikan dan rumput laut,” katanya, Selasa (8/11).

Keberadaan pelabuhan khusus tersebut nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat bongkar muat ikan, tetapi juga bisa dijadikan tempat penampungan sementara berbagai hasil tangkap sebelum dilakukan ekspor ke luar. Begitu juga untuk ikan impor, pelabuhan tersebut bisa difungsikan sebagai tempat bagi importir untuk menampung ikannya sebelum dilempar ke agen dan pengecer ikan.

Pelabuhan itu, kata Amat bisa dibangun di Batam atau Natuna karena kedua daerah itu memiliki potensi perikanan dan rumput laut yang sangat besar.

Sebagai daerah kepualauan yang 96 persen wilayahnya terdiri dari laut, Kepri memiliki potensi yang cukup besar menjadi daerah penghasil utama ikan di Indonesia, terlebih perairan Kepri khususnya di Natuna dan Anambas sangat kaya dengan ikan sehingga banyak nelayan asing melakukan aktivitas pencarian ikan di daerah itu secara legal maupun illegal.

Wakil Bupati Natuna, Imalko mengatakan, Pemerintah Kabupaten Natuna sudah mendapatkan investor untuk membangun pelabuhan khusus perikanan. Pelabuhan tersebut nantinya akan mencontoh pelabuhan khusus perikanan yang ada di Wollonggong, New South Wales Australia yang terkenal sebagai pelabuhan perikanan yang bersih dan ramah lingkungan.

“Kami merekomendasikan empat daerah kepada investor untuk dijadikan pelabuhan perikanan yakni Pulau Tiga, Selat Lampa, Tanjung Belitung dan Teluk Betih, nantinya akan dipilih satu daerah yang sangat cocok dibangun pelabuhan tersebut,” katanya.

Menurutnya, saat ini sudah dibentuk tim survey untuk menentukan satu lokasi yang paling cocok dibangun pelabuhan tersebut dan nantinya akan di diskusikan kepada investor yang akan membangun pelabuhan terpadu tersebut. Proyek itu diharapkan bisa dimulai pengerjaanya pada tahun depan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar