Minggu, 11 Desember 2011

Peringatan Asyuro di Karimun



Peringatan syahidnya Cucu Nabi Muhammad SAW, Al Husain atau lebih dikenal dengan Asyuro di Yayasan Nainawa Karimun, Minggu (11/12), berlangsung lancar dan khidmat. Seribuan jemaah dari berbagai penjuru tanah air dan luar negeri berkumpul bersama melaksanakan kegiatan itu di area lahan terbuka di yayasan tersebut.

Acara baru dimulai sekitar pukul 09.00 Wib karena hujan, atau tertunda 30 menit dari jadwal yang ditetapkan sekitar pukul 08.30 Wib. Kendati demikian hujan tidak menyurutkan jemaah menghadiri acara tersebut. Malah Ketua Panitia Raja Madjid mengatakan kalau peserta tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.

“Acara terlambat sekitar setengah jam sebab tadi pagi sempat hujan, tapi peserta tetap banyak. Malah jumlahnya kita lihat meningkat dari tahun peringatan sebelumnya,” jelas Raja Madjid yang juga Pegawai Negeri Sipil di salah satu instandi vertikal di sela sesi acara.

Raja Madjid mengatakan terselenggaranya kegiatan ini berkat kerjasama seluruh jemaah pengajian Ahlul Bayt Nabi. Yang luar biasa dari acara yang cukup megah ini, kata Raja Madjid, seluruh pendanaannya berasal dari jemaah itu sendiri. “Alhamdulillah, pendanaan acara berasal dari jemaah pengajian kita, tidak ada dari bantuan pihak manapun apalagi pemerintah daerah,” katanya yang mengatakan jemaah pengajian sudah mencapai seribuan orang itu.

Dengan pakaian serba hitam sebagai tanda kedukaan, jemaah terlihat khidmat mengikuti ceramah yang disampaikan Ustad Sayyid Muahammad Shahab selaku Pendiri dan Pembina Hauzah Ash- Shiddiqoh Az Zahro Jakarta. Walau tidak seperti ceramah-ceramah agama umumnya yang kerap diwarnai canda dan tawa itu, namun ceramah itu tampak menarik disimak para jemaah.

Kesedihan terlihat dari wajah sejumlah jemaah ketika syair-syair kedukaan yang dibawakan Nainawa Vocal Group bersama seorang jemaah dari Malaysia, Haji Mustafa. Ketika syair berjudul duka yang panjang dibawakan, terlihat jemaah menitikkan air mata tanda kesedihan.

“Pasti kita akan menangis ketika kita ingat figur manusia yang disayang Nabi, Al Husain. Nabi saja menangisi Al Husain jauh sebelum peristiwa 10 Muharam itu terjadi, mengapa kita yang mengaku pengikutnya tidak melakukannya,” ujar Farhan seorang warna Negara Singapura yang hadir pada acara ini.

Sayyid Agil Alatas selaku Pembina Yayasan Nainawa Karimun mengatakan menangisi Al Husain sesungguhnya untuk mengenang perjuangan besar Cucu Nabi SAW dalam memperjuangkan kemurnian Islam. Dari keluarga Nabi melalui Al Husain lah, kata Sayyid yang kerap disapa Abah Agil ini, ajaran Islam bisa berdiri tegak di tengah kemungkaran.

“Semua tahu siapa itu Al Husain, tapi tidak banyak yang ingin tahu tentang syahidnya Al Husai ketika memperjuangkan kemurnian Islam. Untuk itulah kita peringati dan menjadikan tangisan ini sebagai bekal kekuatan kita menjaga kemurnian ajaran Islam itu yang Al Husai perjuangkan,” jelas Abah Agil usai acara ini.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Meral Rahmat Nasution dalam sambutannya mengaku telah mempelajari ajaran Ahlu Bayt Nabi SAW ini. Dia mengatakan tidak ada sesuatu yang perlu dipertentangkan tentang ajaran Syiah atau pengikut Ahlul Bayt ini.

“Tentang Syiah atau pengikut Ahlul Bayt Nabi sudah banyak dipelajari, saya juga sudah membaca buku-bukunya. Para pengikut Ahlul Bayt Nabi mengambil ajarannya murni dari keluarga Nabi SAW. Dan Al Husain, yang hari ini diperingati merupakan salah satu bentuk kecintaan para pengikut Ahlul Bayt Nabi,” kata Rahmat Nasution.

Sementara itu Ratusan jemaah yang berasal dari beberapa penjuru tanah air sudah hadir sehari sebelum digelarnya acara. Puluhan jemaah lainnya dari Singapura, Malaysia dan sejumlah ekspatriat di perusahaan asing di Karimun juga terlihat hadir mengikuti acara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar