Kamis, 01 Desember 2011

Pertarungan Bisnis Otomotif Makin Sengit

Pertarungan Bisnis Otomotif Makin Sengit
 
Produsen otomotif dunia khususnya kendaraan roda empat makin gencar melakukan penetrasi pasar di Indonesia seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang menambah jumlah orang berduit. Untuk itu, uang miliaran dollar AS siap dikucurkan untuk mengembangkan pabrik dan mengatur strategi pemasaran guna merebut sekitar 870 unit mobil yang ditargetkan bakal terjual tahun ini.

Potensi pasar otomotif Indonesia masih sangat besar, karena posisi saat ini dari 1.000 orang Indonesia baru sekitar 30 orang yang memiliki mobil. Lalu, ditambah lagi dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat memicu pertambahan jumlah orang kaya yang akan menjadi pasar potensial dan longgarnya kebijakan pemerintah soal otomotif menyemangati produsen otomotif dunia untuk semakin gencar masuk ke pasar nasional.

Tahun ini saja, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah meningkatkan target penjualan kendaraan roda empat dari 800 ribu unit menjadi 870 ribu unit, atau naik sekitar 12 persen dibanding total penjualan 2010.

Ketua Umum Gaikindo Sudirman MR mengatakan, peningkatan target penjualan tahun ini cukup beralasan karena hingga Agustus 2011 saja telah terjual 580,47 ribu unit, sehingga lebih mudah mencapai angka 870 ribu unit hingga akhir tahun.

“Dengan kondisi pasar saat ini, penjualan kendaraan roda empat bisa saja tembus satu juta unit atau lebih tinggi dari revisi target yang 870 ribu unit,” katanya.
 
Tingginya angka penjualan kendaraan roda empat tersebut tentunya membuat produsen otomotif semakin gencar membuat strategi pemasaran agar bisa menjadi yang utama mereguk untung. Seperti yang telah dilakukan BMW Group yang telah menggelontorkan uang 100 miliar rupiah atau 8 juta euro untuk membangun pabrik perakitan BMW X1 sDrive18i Executive dan BMW seri 3 di pabrik perakitan Gaya Motor di Sunter, Jakarta.

Lalu, Toyota Motor Corporation (TMC) mengeluarkan dana 8,7 triliun rupiah untuk membangun pabrik baru di Karawang.

Presiden Direktur Toyota Astra Motor Johnny Darmawan mengatakan, tambahan investasi itu akan membuat Indonesia sebagai basis produksi Toyota di regional Asia. Toyota akan membangun pabrik di Karawang di lahan seluas 76.000 meter persegi, dengan target tambahan kapasitas produksi 70.000 unit per tahun. Jika ditambah kapasitas produksi sebelumnya, total produksi perseroan bisa mencapai 180.000 unit per tahun.

Suzuki Motor Corp juga investasi 800 juta dollar AS atau sekitar 7,2 triliun rupiah untuk menyiapkan produksi mobil murah dan ramah lingkungan. Kemudian, tak ketinggalan, prinsipal mobil asal Korea Selatan, Hyundai, juga ekspansi untuk menambah kapasitas perakitan mobil senilai 36 miliar rupiah di Indonesia, disusul Mercedez Benz yang ekspansi perakitan mobil senilai 135 miliar rupiah, serta VW dan Hino yang menambah kapasitas produksi dengan investasi senilai 300 miliar rupiah.

Produsen mobil asal Jepang, Subaru yang bisa dikatakan anak bawang di industri otomotif nasional juga tidak ketinggalan dengan strategi barunya untuk mulai masuk lebih dalam di pasar nasional. Untuk itu, perusahaan tersebut telah menyiapkan investasi 30 miliar rupiah hanya untuk pemasaran saja.

Presiden Direktur PT TC Subaru, Glen Tan ketika meresmikan kantor pemasaranya di Batam mengatakan, untuk membantu pemasaran di Indonesia pihaknya bekerjasama dengan Motor Image Indonesia sebagai distributor tunggal Subaru Indonesia yang saat ini sudah ada di empat kota yakni Batam, Jakarta, Bali dan Surabaya.
 
“Tahun ini telah disiapkan investasi 30 miliar rupiah dan akan terus bertambah setiap tahunnya, karena kami ingin penetrasi lebih luas di pasar Indonesia dan target kami akan membuka 17 dealer hingga tahun 2012, saat ini Subaru baru ada di empat kota,” katanya kepada Koran Jakarta, Senin (24/10).
 
Untuk menyiasati persaingain dengan produsen otomotif lain, Kata Glen pihaknya memproduksi mobil yang berbeda dengan mobil kebanyakan yang lebih mengutamakan performance untuk kelas premium. Beberapa produk yang ditawarkan ke konsumen saat ini seperti Impreza, Legacy, Outback, Exiga atau Forester telah  mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Lalu dalam waktu dekat, Subaru juga akan meluncurkan Subaru XV pada tahun depan yang ditargetkan terjual 1.700 unit pertahun.
 
Subaru XV adalah Mobil crossover menggunakan desain yang dinamakan “Proten” yakni merupakan paduan antara Professional tool (kecanggihan teknologi) dan Trendy design (desain yang trendi). Mobil itu menggunakan produksi mesin 4 silinder boxer berkapasitas 2.0 liter dengan teknologi DOHC. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin tersebut lantas disalurkan ke sistem penggerak empat roda melalui bantuan transmisi Lineatronic CVT.

Sesuai dengan segmen yang bakal disasar, yaitu kalangan muda, tampilan mobil Subaru XV sangat bergaya sporti. Atap misalnya, tidak lagi menggunakan lembaran pelat seperti mobil pada umumnya, melainkan kaca (panoramic roof). Untuk tampilan depan pun cukup agresif, dengan adanya kisi-kisi (grill) berdesain anyar, serta lampu depan dan belakang berbentuk heksagonal. Penampilan semakin menarik karena mobil ini dibalur dengan cat hijau terang. Lalu ada juga peranti hiburan yang dilengkapi layar sentuh multifungsi. Masuk ke dalam, aura sporty makin terasa berkat penggunaan lapisan kulit berwarna putih keperakan.

Selain memproduksi mobil yang sesuai dengan selera pasar, kata Glen pihaknya juga mengatur strategi pemasaran untuk bisa bersaing dengan competitor. Untuk itu, manajemen menerapkan tiga hal yakni melakukan join promotion, road show dan melakukan banyak aktivitas untuk mendekatkan produk dengan konsumen.
 
“Salah satu cara mendekatkan diri dengan konsumen, kami menyelenggarakan final Subaru Impreza Challenge-The Asian Face-Off yang berlangsung di Singapura, pada hari Sabtu (29/10) dengan hadiah utama Subaru Impreza WRX 2.5 MT,” katanya.
 
Pengamat otomotif, Suhari Sargo mengatakan, produsen otomotif bisa saja bersaing dengan memproduksi mobil berbagai tipe yang canggih dan gaya. Namun yang harus diperhatikan bahwa sampai saat ini pasar Indonesia masih menginginkan mobil dengan tipe multi purpose vehicle atau mobil keluarga yang pangsa pasarnya saat ini mencapai 66 persen.
 
“Untuk tahun 2012 diperkirakan kelas MPV masih menjadi pilihan utama konsumen Indonesia,” katanya.
 
Sementara itu, untuk kelas SUV (Sport Utility Vehicle), diprediksi masih akan terjadi persaingan yang cukup ketat antara Mitsubishi dan Toyota. Mobil dengan tipe tersebut untuk pasar Indonesia, akan banyak digunakan untuk wilayah pertambangan yang saat ini marak di tanah air sehingga penjualanya juga bakal meningkat. (gus).
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar