Perayaan Natal di Batam tahun ini agak berbeda dan lebih semarak karena
adanya Pohon Natal Setinggi 35 meter yang konon tertinggi kedua di Indonesia
yang diletakan di Pusat Perbelanjaan dan Kawasan Industri Panbil.
Perayaan
Natal identik dengan Pohon Natal yang berbentuk pohon cemara atau pohon lain
yang mengerucut dan mengecil dibagian atasnya. Budaya pohon Natal berasal
dari kebudayaan kuno di Eropa, tepatnya Jerman pada abad ke 16, dimana akhirnya
kebudayaan tersebut bergerak pula menyebar ke Amerika dan ke seluruh dunia.
Pohon natal selalu dihias secara
gemerlap yang diadaptasi dari kisah Martin Luther yang terkesan menyaksikan
keindahan bintang-bintang di langit yang gemerlap sinarnya menembus dahan-dahan
pohon, saat dia berjalan di hutan cemara. Dia kemudian menebang sebatang pohon
cemara dan membawanya pulang kerumah. Dan untuk membuat efek gemerlapan, dia
memasang lilin - lilin di tiap cabangnya. Maka dari sana lahirlah tradisi yang
menjadi awal industri natal.
Keberadaan pohon Natal dihari Natal
saat ini menjadi suatu kebutuhan dan itu dianggap sebagai sesuatu yang harus
ada untuk menambah semarak dan kekhusukan dalam merayakan Natal. Oleh karenanya
banyak orang memasang Pohon Natal dengan ragam bentuk dan ukuran yang
mengambarkan suka cita menyambut perayaan Natal. Sepertihalnya yang dilakukan
pengelola kawasan industri Panbil di Batam yang membuat Pohon Natal setinggi 35
meter dan konon salah satu yang tertinggi di Indonesia.
“Untuk
menyemarakan Natal tahun ini kami memasang Pohon Natal setinggi 35 meter dan
menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia dengan demikian warga Batam
tidak perlu lagi merayakan Natal di Singapura,” kata Pemilik Kawasan Industri
Panbil, Johanes Kennedy Aritonang.
Pohon
Natal setinggi 35 meter tersebut di letakan persis di depan Panbil Mall yang
juga terletak di kawasan industri Panbil. Pohon dihiasi lampu LED sepanjang
22 ribu meter dengan diameter 8 meter membuat suasana malam di kawasan itu menjadi
lebih semarak. Pohon Natal tersebut kini menjadi salah satu Ikon perayaan Natal
di Kota Batam dan banyak pengunjung yang menjadikanya lokasi untuk berfoto.
Kennedy mengatakan, selama ini banyak warga Batam yang merayakan Natal serta
Tahun baru di Singapura karena negara itu banyak menawarkan paket natal di
sejumlah tempat hiburan. Selain itu, kemeriahan Natal di Singapura juga menjadi
daya tarik bagi warga Batam untuk berkunjung ke negara itu.
Oleh karenanya, Kennedy memasang Pohon Natal setinggi 35 meter dengan
harapan bisa menambah semarak Natal di Batam.
“Keberadaan pohon natal terbesar di Kepri dan di Indonesia ini diharakan
dapat menambah semarak Natal di Batam, sekaligus supporting terhadap
kepariwisataan Batam,” katanya.
Pohon Natal setinggi 35 meter itu merupakan yang tertinggi di Sumatra dan
hampir seluruh bahanya terbuat dari besi dan alumunium. Hiasanya terbuat dari
daun plastik dan lampu LED yang memenuhi seluruh pohon. Jika malam hari, lampu
LED akan dinyalakan yang membuat pohon Natal itu menjadi lebih megah dan
anggun.
Diatas pohon Natal juga dipasang Bintang yang menjadi cirri pohon Natal
kemudian juga dipasang aneka hiasan berupa pernak pernik natal dan tahun baru
seperti sinterklas, bintang dan lainnya.
Rencananya pohon Natal tersebut akan diletakan hingga pertengahan Januari agar
warga Batam dapat menikmati keindahan pohon tersebut.
Selain memasang pohon Natal, panitia juga akan menyelenggarakan perlombaan paduan
suara bertajuk Christmas Carol yang menyanyikan lagu-lagu Natal dan memperebutkan
trophi serta uang tunai. Perlombaan itu terbuka untuk umum, baik dari gereja,
sekolah dan lainnya. Perlombaan akan berlangsung dari 16-30 Desember setiap
malam di Panbil Mall dengan mendaftar langsung di Panbil Mall.
"Malam puncaknya pada malam tahun baru 31 Desember. Kita di sini juga akan menyelenggarakan pesta kembang api," kata Kennedy.(gus).
"Malam puncaknya pada malam tahun baru 31 Desember. Kita di sini juga akan menyelenggarakan pesta kembang api," kata Kennedy.(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar