Senin, 18 Februari 2013

Mendulang Devisa Dari Wisata

 
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) punya setumpuk program di 2013 ini untuk mendatangkan sebanyak banyaknya turis asing, termasuk mengusung tag line wisata “Wonderfull Kepri” yang akan dipromosikan ke sejumlah media asing.
 
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti mengatakan, industri pariwisata akan menjadi sektor andalan dan masa depan provinsi Kepri karena potensinya yang cukup besar. Potensi yang dimaksud adalah banyaknya obyek wisata yang layak jual dan berkelas dunia seperti wisata pantai, sejarah, budaya dan lainnya. Selain itu, Kepri juga berada dekat dengan Singapura sebagai negara yang paling banyak kedatangan turis asing sehingga jika dibangun hubungan dengan negara itu akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pariwisata Kepri.
 
Menjadikan pariwisata sebagai sector andalan masa depan tidaklah berlebihan, kata Guntur sebab setiap tahun pendapatan dari sektor itu cukup tinggi dan terus meningkat dipicu makin banyaknya jumlah kunjungan turis asing. Sepanjang tahun 2012 saja jumlah kunjungan turis asing ke Kepri mencapai 1,7 juta orang dan tahun 2013 ini ditargetkan naik 16,2 persen menjadi 1,98 juta orang.
 
“Kondisi ekonomi global tahun 2013 diperkirakan membaik sehingga banyak orang akan membelanjakan uangnya dan salah satunya berwisata, untuk itu kami membenanhi infrastruktur dan destinasi wisata yang ada agar jumlah kunjungan turis asing ke Kepri naik,” katanya.
 
Jumlah itu masih terbilang kecil, jika dibanding dengan potensi yang dimiliki Kepri. Contohnya saja jika Kepri bisa memanfaatkan kunjungan turis asing ke Singapura yang jumlahnya mencapai puluhan juta setiap tahun maka daerah ini bisa mendapatkan manfaatnya. Hanya saja, perlu ada kerjasama dan kesiapan infrastruktur untuk merealisasikannya.
 
Kerjasama Singapura dan Kepri di sektor pariwisata bisa dilakukan karena selama ini hal itu sudah terjadi hanya saja yang melakukan kerjasama adalah para pelaku atau pengusaha pariwisata di Kepri dan Singapura. Contohnya, banyak pengusaha hotel di Singapura yang membuka resort di Kepri seperti kawasan wisata Lagoi dan Batam, lalu turis yang berkunjung ke Singapura juga mendapatkan paket menginap di sejumlah resort yang ada di Lagoi dan Batam.
 
Contoh lainnya, lomba kapal layar atau “Clipper Round the World yang setiap tahun diselenggarakan badan promosi pariwisata Singapura selalu menjadikan perairan Batam sebagai lintasannya dan para peserta juga di inapkan di sejumlah resort di Batam.
 
Terlebih potensi pariwisata Singapura tidaklah sama dengan yang dimiliki Kepri. Obyek wisata di Singapura sebagian besar buatan manusia seperti Universal Studios Singapore, Resort World Sentosa, Madagascar, The Lost World , Ancient Egypt, dan Sci-fi. Kemudian Singapore Botanical Gardens, Boat Quay and Clarke Quay dan Singapore Flyer.
 
Sementara itu, Kepri lebih mengandalkan obyek wisata alami seperti keindahan laut, pantai dan wisata budaya serta sejarah. Kondisi itu bisa saling menunjang kedua daerah untuk dapat melanjutkan kerjasama menjaring turis asing untuk berkunjung.
Menurut Guntur, salah satu faktor yang masih menghambat pertumbuhan industri di Kepri adalah infrastruktur yang belum siap. Selain itu, masih banyak obyek wisata yang layak jual belum dikelola secara professional. Padahal, pemerintah daerah mengalokasikan dana cukup besar untuk mempromosikan pariwisata Kepri ke mancanegara termasuk mengusung tag line “Wonderful Kepri” yang menjadi iklan di sejumlah media asing.

Country Manager Visit Indonesia Tourism Officer (Vito) Singapura, Sulaiman Shehdek ketika berkunjung ke Batam mengatakan, Singapura masih menjadi pasar potensial bagi Indonesia begitupun sebaliknya. Tahun 2013 ini saja diperkirakan turis dari Singapura ke Indonesia sebanyak 1,75 juta orang dan 700 ribu diantaranya akan masuk ke Kepri.
 
“Warga Singapura yang ke Kepri khususnya Batam banyak yang belanja sehingga daerah ini perlu membenahi wisata belanjanya untuk menarik turis dari Singapura sebanyak banyaknya,” katanya.
 
Menurutnya, untuk mendorong semakin banyak warga Singapura yang berkunjung ke Indonesia atau Kepri maka Pemerintah provinsi Kepri jangan hanya terpaku dengan destinasi wisata yang sudah ada, tetapi diharapkan juga mampu melakukan inovasi dan membenahi destinasi wisata lainnya yang belum dikelola.
 
Guntur Sakti menyebut pihaknya sudah punya setumpuk program pada tahun ini untuk mendatangkan turis asing diantaranya, menyiapkan sejumlah festival internasional, membangun pasar baru kesejumlah negara potensial, meningkatkan anggaran promosi dan menjual obyek wisata baru. Selain itu, sejumlah hotel dan resort baru juga akan dibangun untuk mengantisipasi naiknya jumlah kunjungan turis.
 
Wakil Bupati Bintan, Khazalik menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bintan dan investor akan membangun sekitar 300 resort di kawasan wisata Lagoi khususnya treasure bay dan Tanjung Berakit selama lima tahun kedepan untuk mengantisipasi semakin banyaknya turis asing yang berkunjung ke daerah itu.
 
“Saat ini sudah ada sejumlah resort berkelas internasional yang dibangun investor asing di Bintan khususnya Lagoi dan permintaan terus meningkat sehingga makin banyak investor yang tertarik membangun resort,” katanya.
 
Menurut Khazalik sudah ada sejumlah investor asing yang akan membangun resort baru di Bintan dan diperkirakan dalam lima tahun kedepan akan dibangun sekitar 300 resort baru yang akan memperkerjakan lebih dari 600 karyawan lokal. Untuk itu, Pemkab Bintan sudah mengalokasikan lahan seluas 2.300 hektare untuk dibangun resort dan mengembangkan industri pariwisata di Bintan.
 
Dengan dikembangkanya industri pariwisata di Bintan maka diharapkan kontribusi sector pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah terus meningkat dan saat ini baru sekitar 55 miliar rupiah setiap tahunnya ditambah dari pemasukan dii pelabuhan sekitar 3 miliar rupiah.  Saat ini baru terdapat 1.100 kamar di kawasan wisata Lagoi, dan 500 kamar di kawasan wisata Trikora Kabupaten Bintan dan jumlahnya akan terus ditingkatkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan, tahun 2013 ini pihaknya akan memproyeksikan pengembangan wisata belanja sehingga banyak pusat perbelanjaan yang dibangun di Batam. Selain itu wisata convention dan meeting juga terus ditingkatkan berbarengan dengan didirikannya banyak hotel serta resort.
 
Selain membenahi destinasi wisata, kata Yusfa, Batam juga memiliki banyak agenda atau event kegiatan nasional dan internasional yang diharapkan bisa memicu kedatangan turis asing ke daerah ini.
 
“Salah satu destinasi wisata yang sedang kami benahi adalah Pulau Abang yang memiliki keindahan bawah laut menakjubkan dengan terumbu karang serta ikan langka sehingga tempat ini sangat cocok dijadikan area diving dan snorkeling,” katanya.
 
Pemerintah Provinsi Kepri sendiri berharap target kunjungan turis asing sebanyak 1.975.000 orang tahun ini diperoleh dari empat pintu masuk utama yakni Batam yang tetap menjadi andalan dengan target 1.250.000 orang, Bintan 500 ribu orang dan  Karimun 115 ribu orang serta Tanjungpinang, 110 ribu orang. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar