Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau (Kepri) punya setumpuk program di 2013 ini untuk mendatangkan
sebanyak banyaknya turis asing, termasuk mengusung tag line wisata “Wonderfull Kepri” yang akan dipromosikan ke
sejumlah media asing.
Kepala Dinas Pariwisata
Kepri, Guntur Sakti mengatakan, industri pariwisata akan menjadi sektor andalan
dan masa depan provinsi Kepri karena potensinya yang cukup besar. Potensi yang
dimaksud adalah banyaknya obyek wisata yang layak jual dan berkelas dunia
seperti wisata pantai, sejarah, budaya dan lainnya. Selain itu, Kepri juga
berada dekat dengan Singapura sebagai negara yang paling banyak kedatangan turis
asing sehingga jika dibangun hubungan dengan negara itu akan berdampak positif
terhadap pertumbuhan pariwisata Kepri.
Menjadikan pariwisata
sebagai sector andalan masa depan tidaklah berlebihan, kata Guntur sebab setiap
tahun pendapatan dari sektor itu cukup tinggi dan terus meningkat dipicu makin
banyaknya jumlah kunjungan turis asing. Sepanjang tahun 2012 saja jumlah
kunjungan turis asing ke Kepri mencapai 1,7 juta orang dan tahun 2013 ini
ditargetkan naik 16,2 persen menjadi 1,98 juta orang.
“Kondisi ekonomi global
tahun 2013 diperkirakan membaik sehingga banyak orang akan membelanjakan
uangnya dan salah satunya berwisata, untuk itu kami membenanhi infrastruktur
dan destinasi wisata yang ada agar jumlah kunjungan turis asing ke Kepri naik,”
katanya.
Jumlah itu masih
terbilang kecil, jika dibanding dengan potensi yang dimiliki Kepri. Contohnya
saja jika Kepri bisa memanfaatkan kunjungan turis asing ke Singapura yang
jumlahnya mencapai puluhan juta setiap tahun maka daerah ini bisa mendapatkan
manfaatnya. Hanya saja, perlu ada kerjasama dan kesiapan infrastruktur untuk merealisasikannya.
Kerjasama Singapura dan
Kepri di sektor pariwisata bisa dilakukan karena selama ini hal itu sudah
terjadi hanya saja yang melakukan kerjasama adalah para pelaku atau pengusaha
pariwisata di Kepri dan Singapura. Contohnya, banyak pengusaha hotel di
Singapura yang membuka resort di Kepri seperti kawasan wisata Lagoi dan Batam,
lalu turis yang berkunjung ke Singapura juga mendapatkan paket menginap di
sejumlah resort yang ada di Lagoi dan Batam.
Contoh lainnya, lomba kapal
layar atau “Clipper Round the World yang setiap tahun
diselenggarakan badan promosi pariwisata Singapura selalu menjadikan perairan
Batam sebagai lintasannya dan para peserta juga di inapkan di sejumlah resort
di Batam.
Terlebih
potensi pariwisata Singapura tidaklah sama dengan yang dimiliki Kepri. Obyek
wisata di Singapura sebagian besar buatan manusia seperti Universal Studios Singapore, Resort World Sentosa, Madagascar,
The Lost World , Ancient Egypt, dan Sci-fi. Kemudian Singapore Botanical Gardens,
Boat Quay and Clarke Quay dan Singapore Flyer.
Sementara itu, Kepri
lebih mengandalkan obyek wisata alami seperti keindahan laut, pantai dan wisata
budaya serta sejarah. Kondisi itu bisa saling menunjang kedua daerah untuk
dapat melanjutkan kerjasama menjaring turis asing untuk berkunjung.
Menurut Guntur, salah
satu faktor yang masih menghambat pertumbuhan industri di Kepri adalah
infrastruktur yang belum siap. Selain itu, masih banyak obyek wisata yang layak
jual belum dikelola secara professional. Padahal, pemerintah daerah mengalokasikan
dana cukup besar untuk mempromosikan pariwisata Kepri ke mancanegara termasuk
mengusung tag line “Wonderful Kepri” yang menjadi iklan di sejumlah media
asing.
Country Manager Visit
Indonesia Tourism Officer (Vito) Singapura, Sulaiman Shehdek ketika berkunjung
ke Batam mengatakan, Singapura masih menjadi pasar potensial bagi Indonesia begitupun
sebaliknya. Tahun 2013 ini saja diperkirakan turis dari Singapura ke Indonesia
sebanyak 1,75 juta orang dan 700 ribu diantaranya akan masuk ke Kepri.
“Warga Singapura yang ke
Kepri khususnya Batam banyak yang belanja sehingga daerah ini perlu membenahi wisata
belanjanya untuk menarik turis dari Singapura sebanyak banyaknya,” katanya.
Menurutnya, untuk
mendorong semakin banyak warga Singapura yang berkunjung ke Indonesia atau
Kepri maka Pemerintah provinsi Kepri jangan hanya terpaku dengan destinasi
wisata yang sudah ada, tetapi diharapkan juga mampu melakukan inovasi dan
membenahi destinasi wisata lainnya yang belum dikelola.
Guntur Sakti menyebut
pihaknya sudah punya setumpuk program pada tahun ini untuk mendatangkan turis asing
diantaranya, menyiapkan sejumlah festival internasional, membangun pasar baru
kesejumlah negara potensial, meningkatkan anggaran promosi dan menjual obyek
wisata baru. Selain itu, sejumlah hotel dan resort baru juga akan dibangun
untuk mengantisipasi naiknya jumlah kunjungan turis.
Wakil Bupati Bintan,
Khazalik menambahkan, Pemerintah
Kabupaten Bintan dan investor akan membangun sekitar 300 resort di kawasan
wisata Lagoi khususnya treasure bay dan Tanjung Berakit selama lima tahun
kedepan untuk mengantisipasi semakin banyaknya turis asing yang berkunjung ke
daerah itu.
“Saat ini sudah ada
sejumlah resort berkelas internasional yang dibangun investor asing di Bintan
khususnya Lagoi dan permintaan terus meningkat sehingga makin banyak investor
yang tertarik membangun resort,” katanya.
Menurut Khazalik sudah
ada sejumlah investor asing yang akan membangun resort baru di Bintan dan
diperkirakan dalam lima tahun kedepan akan dibangun sekitar 300 resort baru
yang akan memperkerjakan lebih dari 600 karyawan lokal. Untuk itu, Pemkab
Bintan sudah mengalokasikan lahan seluas 2.300 hektare untuk dibangun resort
dan mengembangkan industri pariwisata di Bintan.
Dengan dikembangkanya
industri pariwisata di Bintan maka diharapkan kontribusi sector pariwisata
terhadap Pendapatan Asli Daerah terus meningkat dan saat ini baru sekitar 55
miliar rupiah setiap tahunnya ditambah dari pemasukan dii pelabuhan sekitar 3
miliar rupiah. Saat ini baru terdapat
1.100 kamar di kawasan wisata Lagoi, dan 500 kamar di kawasan wisata Trikora
Kabupaten Bintan dan jumlahnya akan terus ditingkatkan.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan, tahun 2013 ini pihaknya akan
memproyeksikan pengembangan wisata belanja sehingga banyak pusat perbelanjaan
yang dibangun di Batam. Selain itu wisata convention dan meeting juga terus
ditingkatkan berbarengan dengan didirikannya banyak hotel serta resort.
Selain membenahi
destinasi wisata, kata Yusfa, Batam juga memiliki banyak agenda atau event
kegiatan nasional dan internasional yang diharapkan bisa memicu kedatangan
turis asing ke daerah ini.
“Salah satu destinasi
wisata yang sedang kami benahi adalah Pulau Abang yang memiliki keindahan bawah
laut menakjubkan dengan terumbu karang serta ikan langka sehingga tempat ini
sangat cocok dijadikan area diving dan snorkeling,” katanya.
Pemerintah Provinsi
Kepri sendiri berharap target kunjungan turis asing sebanyak 1.975.000 orang
tahun ini diperoleh dari empat pintu masuk utama yakni Batam yang tetap menjadi
andalan dengan target 1.250.000 orang, Bintan 500 ribu orang dan Karimun
115 ribu orang serta Tanjungpinang, 110 ribu orang. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar