Industri galangan kapal atau Shipyard
di Provinsi Kepri diyakini akan terus tumbuh seiring pulihnya perekonomian
global dan Batam telah menjadi pengekspor kapal terbesar secara nasional dengan
kontribusi sekitar 60 persen dari realisasi ekspor nasional yang 1,01 miliar dolar AS pada Januari hingga
September 2012.
Ketua Kadin Kepri, Johanes Kennedy mengatakan, di bidang produksi kapal, Provinsi
Kepri khususnya Batam sudah menjadi leading
sector di Indonesia. Produksi kapal-kapal dari Indonesia khusus untuk
tugboat dan kapal-kapal kecil sebagian besar dihasilkan galangan kapal di Batam.
“Industri galangan kapal di Batam akan terus tumbuh dan mestinya itu
diperhatikan oleh pemerintah dengan membangun pelabuhan khusus untuk ekspor
kapal karena selama ini ekspor kapal dari Batam melalui Singapura sehingga
kapal produksi Batam menjadi Made in Singapura,” katanya.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, sebagian besar kapal produksi dari
Batam juga untuk memenuhi pasar global seperti Eropa dan Amerika tetapi
sebagian besar dari kapal ekpor itu masih lewat Singapura. Hal ini dikarenakan
tidak adanya pelabuhan di Batam yang khusus menuju negara tujuan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, realisasi ekspor kapal RI
selama sembilan bulan pertama tahun 2012 mencapai 1,01 miliar dolar AS, naik
signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 0,68
miliar dolar AS. Dari jumlah itu, lebih 60 persen realisasi ekspor kapal
tersebut berasal dari Batam.
Selain Batam, Karimun juga memiliki potensi pengembangan industri galangan
kapal didukung kedalaman laut yang cukup untuk membangun industri tersebut.
Baru baru ini bahkan sebuah perusahaan swasta nasional berminat membangun
kawasan industri perkapalan di 200 hektare lahan Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun,
Provinsi Kepulauan Riau, yang termasuk kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas atau free trade zone (FTZ).
Wakil Ketua Badan Pengusahaan Karimun Muhammad Tahar mengatakan, saat ini sudah ada puluhan perusahaan galangan kapal di Karimun dan akan terus bertambah karena sudah banyak perusahaan lokal dan asing yang menyatakan minat untuk investasi membangun industri galangan kapal di Karimun.
Wakil Ketua Badan Pengusahaan Karimun Muhammad Tahar mengatakan, saat ini sudah ada puluhan perusahaan galangan kapal di Karimun dan akan terus bertambah karena sudah banyak perusahaan lokal dan asing yang menyatakan minat untuk investasi membangun industri galangan kapal di Karimun.
Menurut Tahar, ada perusahaan swasta nasional yang akan membangun pusat
industri perkapalan atau shipyard yang didukung beberapa perusahaan pendukung,
seperti perusahaan pengadaan besi baja atau pengadaan barang-barang yang
dibutuhkan untuk pembuatan kapal.
"Nanti akan ada sekitar 20 perusahaan di kawasan tersebut, termasuk berbagai perusahaan pendukung kawasan industri shipyard. Alokasi lahan perusahan pendukung tidak terlalu luas, paling-paling satu atau dua hektare untuk satu perusahaan. Yang luas itu untuk perusahaan 'shipyard'-nya," kata dia.
Selain izin lokasi, lanjut dia, perusahaan tersebut juga telah mengajukan izin reklamasi karena lahan seluas 200 hektare yang akan di pinggir pantai. Pembangunan kawasan industri galangan kapal (shipyard) di Meral akan berdampak pada pertumbuhan investasi di kawasan perdagangan bebas.
"Dampaknya tentu sangat positif karena akan membuka lapangan pekerjaan baru. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Meral makin pesat karena memberikan efek ganda bagi sektor usaha masyarakat," tuturnya.
Saat ini, kata dia, sejumlah perusahaan "shipyard" juga telah berdiri di Meral, seperti PT Karimun Marine Shipyard, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Karimun Sembawang Shipyard, termasuk perusahaan fabrikasi dan offshore PT Saipem Indonesia Karimun Branch dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah. (gus)
"Nanti akan ada sekitar 20 perusahaan di kawasan tersebut, termasuk berbagai perusahaan pendukung kawasan industri shipyard. Alokasi lahan perusahan pendukung tidak terlalu luas, paling-paling satu atau dua hektare untuk satu perusahaan. Yang luas itu untuk perusahaan 'shipyard'-nya," kata dia.
Selain izin lokasi, lanjut dia, perusahaan tersebut juga telah mengajukan izin reklamasi karena lahan seluas 200 hektare yang akan di pinggir pantai. Pembangunan kawasan industri galangan kapal (shipyard) di Meral akan berdampak pada pertumbuhan investasi di kawasan perdagangan bebas.
"Dampaknya tentu sangat positif karena akan membuka lapangan pekerjaan baru. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Meral makin pesat karena memberikan efek ganda bagi sektor usaha masyarakat," tuturnya.
Saat ini, kata dia, sejumlah perusahaan "shipyard" juga telah berdiri di Meral, seperti PT Karimun Marine Shipyard, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Karimun Sembawang Shipyard, termasuk perusahaan fabrikasi dan offshore PT Saipem Indonesia Karimun Branch dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah. (gus)
Casino.org Review 2021 - The DrmD Forums
BalasHapusHi all. Casino.org has 경산 출장샵 been a community since 2014. We've been online since 2014, we've had an 문경 출장샵 incredibly 대구광역 출장마사지 large number of players since 파주 출장마사지 2014. It's been growing 의정부 출장마사지