Selasa, 12 Februari 2013

Karimun Remajakan 10 Ribu Hektare Kebun Karet



KARIMUN – Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meremajakan sedikitnya 10 ribu hektare kebun karet milik warga yang usianya sudah tua yakni lebih dari 10 tahun. Itu dilakukan karena tingkat produksi tanaman karet tua yang terus menurun sehingga perlu diremajakan kembali.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Kabupaten Karimun, Amran Syahidid mengatakan, tanaman karet merupakan salah satu komoditas andalan dari Kabupaten Karimun yang banyak dijumpai di daerah Kundur dengan total luas lahan sekitar 15 ribu sampai 20 ribu hectare. Sebagianb besar kebun karet milik warga tersebut sudah berusia tua yakni lebih dari 10 tahun sehingga produksinya rendah.  Hal itu menyebabkan tingkat pendapatan warga yang bermatapencarian sebagai petani karet juga rendah.

“Peremajaan tanaman karet di Karimun dilakukan untuk mencapai target produksi Pemerintah Provinsi sebesar 1 juta ton saat ini produksi baru mencapai 600 ton disebabkan banyak tanaman karet yang tidak produktif,” katanya, Jumat (16/11).

Untuk itu, Pemerintah daerah akan merehabilitasi lahan perkebunan karet milik warga dengan cara peremajaan. Tanaman karet yang usianya lebih dari 10 tahun akan ditebang dan diganti dengan bibit tanaman karet unggul. Dengan demikian dalam beberapa tahun kedepan Karimun akan memiliki kebun karet dengan varietas unggul sehingga produksinya pun bisa naik signifikan.

Program peremajaan tanaman karet akan dilakukan secara bertahap dan tahap pertama direalisasikan seluas 200 hektare. Bibit tanaman karet nantinya didatangkan dari Balai Benih Perkebunan Karet yang ada di Sumatera Utara. Dari bibit karet itu, nantinya juga akan disiapkan sebanyak 70.000 batang mata tempel yang dikembangkan di Balai Benih Karet di Kecamatan Kundur, Kabupaten karimun.

Dari 70.000 batang mata tempel yang disiapkan itu, maka benih karet yang nantinya dihasilkan diperkirakan mencapai 140.000 batang. Jika satu batang mata tempel diokulasi sebanyak 3 kali dalam setahun, maka total benih karet yang dihasilkan bisa mencapai tiga kali lipat sehingga mencukupi kebutuhan petani karet di Kundur.

"Peremajaan lahan ini sangat mendesak, mengingat kuantitas hasil panen petani semakin menurun," kata Amran.(gus).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar