NATUNA
– Ratusan pekerja sub kontrak PT Conoco Philips di Kabupaten Natuna, Provinsi
Kepulauan Riau (Kepri) berunjuk rasa di depan kantor perusahaan tersebut, menuntut
tujuh hal yang salah satunya minta kenaikan upah dari 1.609.650 rupiah menjadi 4
juta rupiah.
Kapolres Natuna, AKBP Anton Setyawan membenarkan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan pekerja Sub Kontrak PT Conoco Philips di depan kantor perusahaan. Aksi berlangsung secara damai dan telah terjadi dialog antara perwakilan pekerja dan perusahaan.
Kapolres Natuna, AKBP Anton Setyawan membenarkan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan pekerja Sub Kontrak PT Conoco Philips di depan kantor perusahaan. Aksi berlangsung secara damai dan telah terjadi dialog antara perwakilan pekerja dan perusahaan.
Dalam aksi tersebut,
pekerja menuntut tujuh hal antara lain, peningkatan upah minimum sektoral (UMS)
dari 1.609.650 rupiah menjadi 4 juta rupiah.
Selain itu, pekerja juga menuntut
agar manajemen memberikan kenaikan tunjangan, status karyawan yang lama agar
menjadi permanen dan karyawan harian menjadi karyawan kontrak dengan perjanjian
kerja waktu tertentu (PKWT).
“Untuk mengamankan jalannya aksi pekerja PT Conoco Philips, kami mengerahkan dua pleton personil ditambah 2/3 kekuatan setiap polsek dari Kabupaten Kepulauan Anambas,” katanya, Jumat (1/2).
“Untuk mengamankan jalannya aksi pekerja PT Conoco Philips, kami mengerahkan dua pleton personil ditambah 2/3 kekuatan setiap polsek dari Kabupaten Kepulauan Anambas,” katanya, Jumat (1/2).
Mardi perwakilan Buruh
mengatakan, sebelum mengadakan aksi demonstrasi, pekerja telah meminta secara
baik baik kepada manajemen untuk memperbaiki system kerjanya dan meningkatkan
upah karyawan sehubungan dengan semakin tingginya harga kebutuhan pokok di
Natuna.
Namun, permintaan
pekerja tidak mendapat respon dari manajemen sehingga para pekerja terpaksa
melakukan aksi unjuk rasa untuk menekan perusahaan agar mengabulkan keinginan
mereka.
“Kami tidak ingin demonstrasi jika pihak perusahaan mau mendengar dan mengabulkan keinginan pekerja,” kata Mardi.
Para pekerja akan terus
melakukan aksi jika manejemen tidak mengabulkan tuntutan mereka. Untuk itu,
pekerja telah siap jika harus menginap selama beberapa hari di depan kantor
perusahaan. (gus)
“Kami tidak ingin demonstrasi jika pihak perusahaan mau mendengar dan mengabulkan keinginan pekerja,” kata Mardi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar