Natal menjadi peristiwa
yang paling ditunggu umat Kristiani seluruh dunia termasuk di Singapura. Perayaan
Natal dikelola dengan professional oleh lembaga promosi dan Pariwisata
pemerintah Singapura dan menjadi event tahunan yang banyak menyedot pengunjung
dari berbagai negara.
Singapura, negeri kota yang luasnya lebih besar sedikit dari Pulau Batam tidak
memiliki banyak obyek wisata alam yang layak dijual ke turis asing
sepertihalnya Indonesia. Namun, dengan keterbatasan yang dimiliki negeri miliknya
Om Lee Kwan Yew tersebut bangsa Singapura mengolah apa saja yang ada untuk
dijadikan uang, termasuk mengelola even hari Raya Natal menjadi agenda
pariwisata yang setiap tahunya menyedot ribuan turis asing ke negara itu
termasuk dari Indonesia.
Chief Executive Officer
Christmas Village Project Singapura David Lim kepada wartawan asal Indonesia baru
baru ini menjelaskan proyek Natal tahun ini berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya dimana untuk tahun ini panitia menghadirkan Christmast village atau kampong
natal ala Eropa yang dihadirkan di kawasan tropis. Kampung Natal ini berlokasi
di kawasan wisata terbaru yang juga akan dipromosikan pemerintah Singapura
yakni Singapore Flyer.
“Selain bisa menikmati kampong
Natal, pengunjung Singapore Flyer juga dapat merasakan sensasi menaiki 'Der Molen'
di tempat itu,” kata David.
Disebut Kampung Natal
sebab di tempat itu pengunjung bisa menemukan aneka pernak pernik dan nuansa
Natal seperti layaknya berada di kampong. Area Kampung Natal terbagi atas tiga area yakni yakni
The Chrismas Market atau Pasar Natal yang menyajikan berbagai pernak pernik Natal
seperti boneka, pohon Natal dan berbagai hiasan lain yang konong barang barang
tersebut didatangkan langsung dari Eropa.
Area kedua yakni Santa House atau Rumah Santa, di tempat itu pengunjung bisa melihat bagaimana sejarah Santa Claus yang sangat melegenda itu. Pengunjung bisa menyaksikan sejarah Santa Claus itu dalam bentuk workshop dan juga bisa berfoto bersama Santa Claus yang diperankan pemuda pemudi Singapura dengan biaya sekali foto 20 dollar Singapura atau sekitar 15 ribu rupiah.
Area kedua yakni Santa House atau Rumah Santa, di tempat itu pengunjung bisa melihat bagaimana sejarah Santa Claus yang sangat melegenda itu. Pengunjung bisa menyaksikan sejarah Santa Claus itu dalam bentuk workshop dan juga bisa berfoto bersama Santa Claus yang diperankan pemuda pemudi Singapura dengan biaya sekali foto 20 dollar Singapura atau sekitar 15 ribu rupiah.
Area ketiga yakni Santa
Wonderland, di Area ini terdapat sensasi tersendiri karena berbagai ornamen
yang ditampilkan dikemas dan dibuat dari lampu LED, seperti replika kereta
Natal yang digunakan Santa Claus lengkap dengan enam ekor kijang penariknya
maupun rumah-rumah bersama dengan ornamen seperti Snowman maupun replika panda.
Untuk mempercantik tempat itu, panitia menyediakan sekitar 2 juta lampu LED.
Menurut David, untuk
menghadirkan kampong Natal tersebut, panitia telah mengeluarkan dana sekitar 1
juta dollar Singapura dan pengunjung sudah bisa menikmati kampong Natal
tersebut sejak sekarang hingga 1 Januari 2013.
Tentunya untuk masuk ke
kampong Natal tidak gratis, pengunjung dikenakan biaya. Untuk kunjungan jam 12
siang hingga 6 sore, pengelola mematok harga 4 dolar Singapura untuk anak-anak
dan 6 dollar Singapura untuk dewasa. Sedangkan kunjungan pada pukul 6 sore
hingga 10 malam, pengelola menerapkan tarif 6 dolar Singapura untuk anak-anak
dan 12 dollar Singapura untuk kalangan dewasa.
Akses menuju Christmas Village sangat mudah dijangkau yakni dari Pelabuhan Harbour Front maupun Bandara Changi dapat diakses dengan menggunakan bus, MRT ataupun taksi. Turis asing bisa mendapatkan informasi tentang Christmast Village di setiap informasi centre yang ada di setiap sudut kota Singapura termasuk di pelabuhan Harbour Front. (gus).
Akses menuju Christmas Village sangat mudah dijangkau yakni dari Pelabuhan Harbour Front maupun Bandara Changi dapat diakses dengan menggunakan bus, MRT ataupun taksi. Turis asing bisa mendapatkan informasi tentang Christmast Village di setiap informasi centre yang ada di setiap sudut kota Singapura termasuk di pelabuhan Harbour Front. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar