Minggu, 17 Februari 2013

Semarak Natal di Singapura



Natal menjadi peristiwa yang paling ditunggu umat Kristiani seluruh dunia termasuk di Singapura. Perayaan Natal dikelola dengan professional oleh lembaga promosi dan Pariwisata pemerintah Singapura dan menjadi event tahunan yang banyak menyedot pengunjung dari berbagai negara.

Singapura, negeri kota yang luasnya lebih besar sedikit dari Pulau Batam tidak memiliki banyak obyek wisata alam yang layak dijual ke turis asing sepertihalnya Indonesia. Namun, dengan keterbatasan yang dimiliki negeri miliknya Om Lee Kwan Yew tersebut bangsa Singapura mengolah apa saja yang ada untuk dijadikan uang, termasuk mengelola even hari Raya Natal menjadi agenda pariwisata yang setiap tahunya menyedot ribuan turis asing ke negara itu termasuk dari Indonesia.
Chief Executive Officer Christmas Village Project Singapura David Lim kepada wartawan asal Indonesia baru baru ini menjelaskan proyek Natal tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana untuk tahun ini panitia menghadirkan Christmast village atau kampong natal ala Eropa yang dihadirkan di kawasan tropis. Kampung Natal ini berlokasi di kawasan wisata terbaru yang juga akan dipromosikan pemerintah Singapura yakni Singapore Flyer.

“Selain bisa menikmati kampong Natal, pengunjung Singapore Flyer juga dapat merasakan sensasi menaiki 'Der Molen' di tempat itu,” kata David.
Disebut Kampung Natal sebab di tempat itu pengunjung bisa menemukan aneka pernak pernik dan nuansa Natal seperti layaknya berada di kampong. Area Kampung Natal terbagi atas tiga area yakni yakni The Chrismas Market atau Pasar Natal yang menyajikan berbagai pernak pernik Natal seperti boneka, pohon Natal dan berbagai hiasan lain yang konong barang barang tersebut didatangkan langsung dari Eropa.

Area kedua yakni Santa House atau Rumah Santa, di tempat itu pengunjung bisa melihat bagaimana sejarah Santa Claus yang sangat melegenda itu. Pengunjung bisa menyaksikan sejarah Santa Claus itu dalam bentuk workshop dan juga bisa berfoto bersama Santa Claus yang diperankan pemuda pemudi Singapura dengan biaya sekali foto 20 dollar Singapura atau sekitar 15 ribu rupiah.

Area ketiga yakni Santa Wonderland, di Area ini terdapat sensasi tersendiri karena berbagai ornamen yang ditampilkan dikemas dan dibuat dari lampu LED, seperti replika kereta Natal yang digunakan Santa Claus lengkap dengan enam ekor kijang penariknya maupun rumah-rumah bersama dengan ornamen seperti Snowman maupun replika panda. Untuk mempercantik tempat itu, panitia menyediakan sekitar  2 juta lampu LED.

Menurut David, untuk menghadirkan kampong Natal tersebut, panitia telah mengeluarkan dana sekitar 1 juta dollar Singapura dan pengunjung sudah bisa menikmati kampong Natal tersebut sejak sekarang hingga 1 Januari 2013.

Tentunya untuk masuk ke kampong Natal tidak gratis, pengunjung dikenakan biaya. Untuk kunjungan jam 12 siang hingga 6 sore, pengelola mematok harga 4 dolar Singapura untuk anak-anak dan 6 dollar Singapura untuk dewasa. Sedangkan kunjungan pada pukul 6 sore hingga 10 malam, pengelola menerapkan tarif 6 dolar Singapura untuk anak-anak dan 12 dollar Singapura untuk kalangan dewasa.

Akses menuju Christmas Village sangat mudah dijangkau yakni dari Pelabuhan Harbour Front maupun Bandara Changi dapat diakses dengan menggunakan bus, MRT ataupun taksi. Turis asing bisa mendapatkan informasi tentang Christmast Village di setiap informasi centre yang ada di setiap sudut kota Singapura termasuk di pelabuhan Harbour Front. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar