BINTAN – Sebanyak 53 warga Kabupaten Bintan Provinsi
Kepulauan Riau diketahui positif menderita penyakit kaki gajah atau filariasis
selama tahun 2012 disebabkan kurangnya menjaga kebersihan dan minimnya
pengetahuan tentang penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Untung Siswanto mengatakan,
berdasarkan survey yang dilakukan selama tahun 2012 diketahui sebanyak 53 warga
Bintan positif menderita penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit tersebut
disebabkan sejenis hewan kecil berupa cacing yang bersembunyi di Limfa.
“Setelah penyakit Demam Berdara, penyakit kaki gajah juga merupakan salah
satu penyakit yang paling banyak di derita warga Bintan selama tahun 2012 dan
penyebabnya adalah kurang menjaga kebersihan dan ketidaktahuan warga tentang
penyakit tersebut,” katanya, Minggu (6/1).
Untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak meluas maka penderitanya akan dikarantina
bila sudah sangat menghawatirkan. Pemerintah Kabupaten Bintan juga sudah
menganggarkan dana untuk pembelian obat-obatan yang akan diberikan kepada warga
yang terjangkit penyakit tersebut secara Cuma Cuma.
Menurut untung, Obat itu akan diberikan selama lima tahun berturut-turut
kepada penderita dan warga yang berisiko terkena penyakit tersebut untuk
memutus penyebaranya, sebab obat yang diberikan bisa memutuskan kembang biak
nyamuk penyebab fillariasis dan cacing yang dapat menyebabkan pembengkakan di
kelenjar getah.
"Penyakit kaki gajah bukan hanya pembengkakan kelenjar di kaki tapi
bisa ke seluruh badan. Makanya kita selama lima tahun, mulai tahun 2013 ini akan
berusaha memutusnya agar Bintan bebas dari penyakit yang dianggap memalukan
ini," kata Untung.
Dijelaskan, penyakit kaki gajah atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit kaki gajahn bersifat kronis (menahun) dan bila tidak diobati atau ditangani dengan benar bisa mengakibatkan cacat permanen beruba pembesaran kaki, lengan, serta alat kelamin. Penyakit kaki gajah bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Seseorang bisa tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif, yaitu nyamuk yang mengandung lava stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat cacing filaria sewaktu menghisap darah penderita penyakit kaki gajah.
Dijelaskan, penyakit kaki gajah atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit kaki gajahn bersifat kronis (menahun) dan bila tidak diobati atau ditangani dengan benar bisa mengakibatkan cacat permanen beruba pembesaran kaki, lengan, serta alat kelamin. Penyakit kaki gajah bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Seseorang bisa tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif, yaitu nyamuk yang mengandung lava stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat cacing filaria sewaktu menghisap darah penderita penyakit kaki gajah.
Gejala penyakit kaki gajah antara
lain, demam berulang ulang selama 3 sampai 5 hari. Demam dapat hilang bila
istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat. Pembengkakan kelenjar getah
bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha dan ketiak yang tampak
kemerahan, panas, serta sakit radang saluran kelenjar getah bening yang terasa
panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah
ujung Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar
getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar