Minggu, 17 Februari 2013

Jurus Jitu Walikota Batam Bangun Sistem Transportasi Umum

 
Batam telah menjelma menjadi salah satu kota metropolitan dengan beragam persoalan yang melingkupinya, termasuk masalah transportasi dan kemacetan. Itu tidak terlepas dari ekonomi yang terus tumbuh dengan rata rata pertumbuhan 7,3 persen per tahun didukung oleh pertumbuhan investasi 12,42 miliar dollar AS.

Persoalan transportasi juga tidak terlepas dari semakin banyaknya warga Batam, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mencatat jumlah penduduk Batam tahun 2012 sejumlah 1.146.231 jiwa. Dalam tiga hingga empat tahun kedepan, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, diperkirakan Batam akan mengalami persoalan transportasi yang serius. Saat ini, dari hasil pantauan di lapangan, kemacetan sudah mulai terasa pada jam-jam sibuk terutama pukul 06.00-08.00 pagi, saat banyak perjalanan dilakukan ke tempat kerja dan sekolah dan pukul 16.00-18.00 WIB, saat perjalanan pulang kerja dan sekolah. Waktu puncak lain adalah pada pukul 12.00-14.00 WIB, yang merupakan perjalanan pekerja untuk makan siang dan kembali ke kantornya masing-masing. Lokasi kemacetan tersebar di beberapa titik, terutama jalan-jalan akses menuju kawasan industri, seperti simpang Fanindo-PJB Batuaji, kawasan pintu 1 Batamindo, simpang Kalista, Baloi Centre, Bengkong Harapan, Terowongan simpang Pelita, simpang Gelael Seipanas dan beberapa ruas jalan lainnya.

Untuk mengurai kemacetan dan mengatasi masalah transportasi, Walikota Batam, Ahmad Dahlan punya strategi jitu dan berikut petikan wawancaranya.

Pertumbuhan kendaraan di Batam sekitar 5-7 persen per tahun  sedangkan pertumbuhan prasarana jalan hanya 0,1 persen, bagaimana anda dapat mengatasi potensi masalah yang akan terjadi ?..

Fakta yang anda tanyakan tadi akan menjadi persoalan berat bagi Batam kedepan sehingga harus dibangun system transportasi yang handal sejak dini. Untuk membangun sistem transportasi yang handal tersebut harus tahu terlebih dulu persoalannya dan ada empat isu utama berkaitan dengan sistem transportasi di Batam. Pertama, jalan arteri yang telah dibangun empat puluh tahun lalu oleh Otorita Batam (OB) yang sudah sangat tua sehingga banyak ruas jalan yang mengalami penurunan kualitas. Kedua, tingginya jumlah transportasi di Batam sehingga pada jam-jam tertentu menyebabkan kemacetan.

Isu Ketiga, system transportasi masih di dominasi kendaraan pribadi dan Keempat, masalah lingkungan terutama polusi akibat emisi gas buang.

Lantas apa jurus jitu yang akan anda kerjakan ?..

Pertama perlu saya informasikan bahwa Batam telah ditetapkan sebagai Pilot Project Indonesia Suistainable Urban Transport Initiative (Indosutri) oleh Kementrian Pekerjaan Umum.  Untuk mengatasi kemacetan maka kami telah mengeluarkan kebijakan pembatasan jumlah kendaraan yang beredar. Kemudian menambah jumlah armada bus umum yang layak dan tahun ini Pemko Batam telah mengalokasikan 4,1 miliar rupiah untuk membeli beberapa bus baru.

Bagaimana dengan infrastruktur ?..

Pemko Batam bekerjasama dengan Badan Pengusahaan Batam akan membangun jalan tol, lintasan kereta api dan meningkatkan kualitas jalan yang sudah ada saat ini. Selain itu panjang jalan juga akan terus ditambah setiap tahunnya.

Hingga akhir tahun 2009, panjang jalan yang ada di Kota Batam sepanjang 1.087,78 kilo meter, dengan kondisi 851,24 kilometer dalam keadaaan baik, 156,51 kilometer kondisi sedang, 55,59 kilo meter kondisi rusak dan dalam kondisi rusak berat 24,44 kilo meter.

Apa lagi langkah yang akan anda lakukan  ?..

Tentunya memberi prioritas terhadap angkutan umum.  Untuk itu, angkutan umum hanrus aman, nyaman on time dan bisa menghubungkan semua wilayah agar bisa menarik masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan amum.

Angkutan umum yang baik tidak hanya dinilai dari operasi pelayanan, frekuensi, kecepatan dan kenyamanannya saja. Tapi juga dari sarana penunjangnya, seperti penentuan lokasi dan desain tempat pemberhentian dan terminal serta pemberian prioritas khusus seperti jalur khusus, prioritas, lampu lalu lintas dan lain sebagainya. Dengan begitu, masyarakat tidak ragu lagi meninggalkan kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan umum ketika hendak bepergian. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar