Minggu, 17 Februari 2013

Sebanyak 10 Orang Tewas di Batam Akibat DBD Selama 2012


BATAM – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Batam selama 2012 meningkat signifikan dari 646 kasus di 2011 menjadi 710 kasus pada tahun 2012 dan 10 diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Candra Rizal mengatakan, salah satu penyakit yang paling menonjol di Kota Batam sepanjang tahun 2012 adalah DBD. Angka penderitanya meningkat setiap tahun dan tahun 2012 terdapat 710 kasus, 10 orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah itu lebih besar disbanding tahun 2011 yang hanya 646 kasus dan hanya 3 orang yang dinyatakan meninggal.

“Jika tidak segera diantisipasi, maka jumlah korban DBD akan terus meningkat dan Batam akan menjadi daerah Endemik DBD,” katanya, Senin (31/12).

Tingginya korban yang meninggal dunia disebabkan pihak keluarga terlambat membawa koban melakukan pengobatan ke rumah sakit. Selain itu juga disebabkan masyarakat tidak menjaga kebersihan lingkungan sebagaimana mestinya dan beberapa faktor penyebab lainnya.

Menurut Rizal, ada beberapa titik di Kota Batam yang sudah dinyatakan sebagai daerah endemic DBD antara lain, daerah Bengkong, Batuaji dan Tanjungsekuang. Untuk itu, Pemko Batam memberi perhatian lebih terhadap daerah tersebut seperti memberikan sosialisasi, baik melalui media cetak maupun media elektronik, kemudian juga, melalui spanduk ataupun baliho yang pasang di jalan-jalan.

Untuk mengurangi kasus DBD, Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama sebab jika warga tidak peduli dengan lingkungan maka kasus tersebut akan terus muncul. Pemerintah juga akan meningkatkan anggaran untuk sosialisasi dan pencegahan lainnya seperti pengasapan dan pemusnahan sumber penyakit DBD.

Rizal optimistis dengan kecanggihan tehnologi yang ada saat ini maka pada tahun 2013 mendatang kasus DBD bisa semakin berkurang. Terutama saat perubahan cuaca dari masim panas ke musim hujan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar