BATAM
– Sejumlah kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kelangkaan bahan
bakar minyak jenis premium disebabkan menimpisnya kuota untuk tahun ini, akibatnya
Pertamina harus membatasi pasokan ke masyarakat.
Wakil Ketua III DPRD Kepri Iskandarsyah mengatakan, kelangkaan premium di
sejumlah kota di Kepri seperti Batam dan Tanjung Pinang disebabkan kuota yang
dimiliki Pertamina tahun ini tinggal 2 persen sehingga Pertamina harus
membatasi pasokan ke masyarakat agar mencukupi hingga akhir tahun.
“Kelangkaan premium di Kepri sudah
sangat menguatirkan dan meresahkan warga, antrian warga yang akan membeli BBM
sangat panjang. Oleh karena itu, DPRD Kepri akan memanggil pejabat Pertamina di
daerah ini untuk mempertanyakan hal itu,” katanya, Minggu (25/11).
Menurutnya, kelanggakan premium
tidak hanya disebabkan oleh menipisnya pasokan tetapi kuat dugaan adanya permainan
pihak pihak tertentu yang ingin mengambil untung besar dengan menimbun bahan
bakar tersebut untuk selanjutnya dijual ke luar negeri.
Sejumlah warga mengaku kecewa dengan langkanya bahan bakar premium sejak beberapa pekan terakhir sebab mereka harus mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli Pertamax menggantikan premium.
Sejumlah warga mengaku kecewa dengan langkanya bahan bakar premium sejak beberapa pekan terakhir sebab mereka harus mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli Pertamax menggantikan premium.
"Saya sudah antri hingga 20 menit tetapi belum juga mendapat BBM karena yang antrinya banyak sedangkan pasokan terbatas,” kata salah seorang warga, Indra.
Menurutnya, antrian warga yang akan
membeli premium hamper terjadi diseluruh SPBU sehingga harus segera dicari
solusinya oleh Pemerintah agar masyarakat tidak marah. Andri menduga
kelanggakan BBM tersebut disebabkan ulang oknum pengusaha tertentu yang ingin
mendapat untung besar dengan menyelundupkan bahan bakar tersebut ke SIngapura
atau Malaysia karena harga di Negara itu lebih tinggi disbanding di Indonesia.
(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar