Minggu, 17 Februari 2013

Investasi Asing ke Batam Turun 11,4 Persen Selama 2012


BATAM – Nilai investasi asing di Batam sepanjang tahun 2012 sejumlah 148,8 juta dollar AS, turun 11,4 persen dibanding 2011 yang 167,5 juta dollar AS. Penurunan disebabkan berbagai faktor seperti birokrasi yang belum efisien, kondisi ketenagakerjaan dan kepastian hukum.

Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu yang juga Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, realisasi investasi asing ke kawasan FTZ Batam sepanjang tahun 2012 sejumlah 148.781.225 Dollar AS, setara dengan 1,45 triliun rupiah dengan kurs 10 ribu rupiah per dollar AS. Angka itu mengalami penurunan 11,4 persen dibanding 2011 yang mencapai 167,5 juta dollar AS.
Meski mengalami penurunan, Djoko optimistis Batam masih menjadi primadona bagi investor asing dan nilai investasi tahun 2013 tetap tumbuh, sebab tren pertumbuhan investasi cenderung meningkat. Menurutnyam jika dibanding tahun 2010, realisasi investasi tahun 2011 dan 2012 mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Sementara itu, Economist Treasury Research dan Strategy Global Treasury OCBC Bank Singapura Gundy Cahyadi dalam seminar Outlook Ekonomi Batam 2013 mengatakan, perekonomian Batam saat ini tidak bisa terlepas dari kondisi yang terjadi di Singapura, sebab sebagian besar investor yang ada di Batam berasal dari Singapura sehingga jika ekonomi Singapura melemah maka kondisi yang sama juga akan terjadi pada Batam.
 
Menruutnya, Ekonomi Singapura tahun 2012 diperkirakan hanya tumbuh dua persen dan tahun 2013 diprediksi berada di kisaran 2-2,5 persen. Kondisi demikian akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Batam tahun depan yang diperkirakan mengalami kontraksi.
 
Oleh karenanya, Batam harus mengurangi ketergantungan perekonomianya pada Singapura dan segera melakukan diversifikasi pasar ekspor untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Badan Pengusahaan (BP) Batam juga disarankan untuk fokus mendatangkan investor dari negara lain selain Singapura.
 
“Pertumbuhan ekonomi Kota Batam diprediksi melambat tahun 2013 disebabkan melemahnya ekspor dipicu turunya permintaan dari Singapura yang merupakan pasar ekspor terbesar yakni sekitar 80 persen,” katanya.
 
Batam juga tidak dapat menghaharapkan investasi yang tinggi dari Singapura pada tahun 2013 ini disebabkan ekonomi Singapura yang diprediksi melambat akibat krisis keuangan yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar