NATUNA
– Pemerintah Kabupaten Natuna diketahui tidak memiliki fasilitas
penjaga laut dan pantai. Akibatnya, daerah ini kehilangan potensi
pendapatan ratusan miliar rupiah setiap tahunya disebabkan ulah nelayan
asing yang sering mencuri ikan.
Bupati
Natuna, Drs H Ilyas Sabli mengakui, keamanan perairan Natuna belum
bisa dilaksanakan secara maksimal karena fasilitas keamanan belum
mencukupi. Akibatnya, perairan natuna yang memiliki kekayaan laut berlimpah sering menjadi sasaran nelayan asing untuk mencuri ikan.
“Hingga
saat ini keamanan di laut diperairan Natuna pelaksanaannya masih sangat
minim baik dari segi jumlah maupun waktunya. Hal itu disebabkan
perangkat pengamanan laut masih sangat minim,” katanya, Senin (14/1).
Peralatan yang dibutuhkan saat ini seperti radar pengintai dan armada high speed atau kapal cepat untuk memburu kapal asing yang mencuri ikan. Pemkab Natuna telah melakukan berbagai langkah untuk mendapatkan peralatan kemanan laut tersebut seperti melobi ke Pemerintah pusat agar dapat membantu pengadaan peralatan itu namun hingga saat ini belum ada respon dari Pemerintah Pusat.
Peralatan yang dibutuhkan saat ini seperti radar pengintai dan armada high speed atau kapal cepat untuk memburu kapal asing yang mencuri ikan. Pemkab Natuna telah melakukan berbagai langkah untuk mendapatkan peralatan kemanan laut tersebut seperti melobi ke Pemerintah pusat agar dapat membantu pengadaan peralatan itu namun hingga saat ini belum ada respon dari Pemerintah Pusat.
Ilyas
mengatakan, jika peralatan seperti radar dan kapal cepat tidak segera
disediakan maka nelayan asing akan semakin semena mena mencuri ikan di
perairan Natuna. Akibatnya, kerugian Negara semakin besar, saat ini saja
potensi kerugian Negara akibat pencurian ikan oleh nelayan asing
mencapai 3 triliun rupiah setiap tahunnya.
Untuk menghindari kerugian negara akibat pencurian ikan oleh nelayan asing, Pemkab Natuna dibantu oleh TNI Angkatan Laut juga sering melakukan operasi pengamanan. TNI Angkatan Laut telah menyiagakan satu unit kapal perang untuk mencegah dan menangkap nelayan asing yang mencuri ikan di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Darwanto mengatakan, TNI AL baru dapat menyediakan satu unit kapal cepat untuk mengawasi perairan Natuna yang sangat luas. Dengan fasilitas itu, TNI AL sudah beberapa kali menangkap nelayan asing yang kedapatan mencuri ikan di perairan Natuna.
Untuk menghindari kerugian negara akibat pencurian ikan oleh nelayan asing, Pemkab Natuna dibantu oleh TNI Angkatan Laut juga sering melakukan operasi pengamanan. TNI Angkatan Laut telah menyiagakan satu unit kapal perang untuk mencegah dan menangkap nelayan asing yang mencuri ikan di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Darwanto mengatakan, TNI AL baru dapat menyediakan satu unit kapal cepat untuk mengawasi perairan Natuna yang sangat luas. Dengan fasilitas itu, TNI AL sudah beberapa kali menangkap nelayan asing yang kedapatan mencuri ikan di perairan Natuna.
“Setiap
tahunya puluhan kapal nelayan asing yang ditangkap TNI AL karena
kedapatan mencuri ikan di perairan Natuna, jumlahnya bisa lebih besar
lagi jika daerah ini memiliki fasilitas penjagaan laut dan pantau yang
lengkap,” katanya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar