Minggu, 17 Februari 2013

Hotel di Batam Penuh Jelang Tahun Baru


BATAM – Tingkat hunian hotel di Batam mencapai 100 persen jelang Tahun Baru ini yang sebagian besar dipesan turis asing dari Singapura, Malaysia dan Amerika serta Eropa. Turis asing tersebut menginap rata rata 3 sampai 5 hari untuk menghabiskan libur tahun baru.

Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata Disparbud Kota Batam Rudi Panjaitan mengatakan, seperti tahun tahun sebelumnya, tingkat hunian Hotel saat Natal dan Tahun baru melonjak hingga mencapai 100 persen yang sebagian besar dipesan turis asing dari Singapura. Turis asal Singapura tersebut telah memesan kamar hotel sejak dua hingga tiga pekan sebelum tahun baru.

“Sebanyak 56 hotel berbintang termasuk resort serta lebih dari 86 hotel Melati di Batam telah penuh menjelang akhir tahun ini yang sebagian besar di isi warga Singapura yang berlibur di Batam,” katanya, Rabu (26/12).

Untuk memeriahkan Tahun Baru, Pemerintah Kota Batam sudah merancang sejumlah acara seperti pesta kembang api dan acara hiburan artis dari Jakarta. Selain itu, sejumlah tempat hiburan juga mengadakan serangkaian acara untuk memperingati pergantian tahun tersebut.

Pihak kepolisian sendiri telah menyiagakan sekitar 522 personilnya untuk mengamankan perayaan pergantian tahun. Sebagian besar aparat akan ditempatkan di lokasi strategis seperti Jembatan Barelang yang selalu ramai dikunjungi warga jelang pergantian tahun.

“Berdasarkan data yang dihimpun ada sejumlah titik resmi pada malam pergantian malam tahun baru di Batam, yakni Dataran Engku Putri, Kawasan Wisata Ocarina dan Hotel Vista Baloi serta jembatan barelang,” kata Rudi.

Khusus jembatang barelang, dihimbau kepada warga untuk mengosongkan Jembatan I Barelang pada malam Tahun Baru 2012 karena dikuatirkan jika warga menumpuk di jembatan bisa mengurangi daya tahan jembatan tersebut.
 
“Tidak boleh ada manusia atau kendaraan yang parkir di atas Jembatan I karena bisa berbahaya bagi jembatan dan keselamatan warga,” katanya.
 
Menurut Rudi, tingginya animo warga Singapura untuk berlibur ke Batam sudah mulai dirasakan sejak Rabu (26/12), dilihat dari meningkatnya aktivitas di pelabuhan penumpang internasional yang dipadati turis asal Singapura.  
 
Kepala Satuan Kerja Pelabuhan Ferry Batam Center, Mangasi Panjaitan mengatakan, jumlah rata rata penumpang di Pelabuhan Ferry Batam Centre pada hari biasa sekitar tiga ribu orang per hari dan sejak tanggal 26 jumlahnya melonjak menjadi lima ribu orang per hari. Peningkatan paling tinggi diperkirakan akan terjadi pada hari Minggu (30/12) dengan jumlah penumpang diperkirakan lebih dari enam ribu orang.

“Jelang pergantian tahun, banyak warga Singapura dan Malaysia yang merayakanya di Batam, begitupun sebaliknya banyak warga Batam yang merayakan pergantian tahun di Singapura serta Malaysia sehingga aktivitas pelabuhan meningkat luar biasa,” katanya.

Membludaknya jumlah penumpang di pelabuhan ferry batam centre memaksa sejumlah operator kapal laut menambah trip perjalanan sebanyak dua hingga tiga kali untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut.

Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi di Pelabuhan Ferry Internasional Sekupang dan Nongsa dengan pertumbuhan rata rata lebih dari 50 persen. Sebagian besar penumpang yang berasal dari Batam berencana pergi ke Singapura, begitupun sebaliknya penumpang dari Singapura banyak yang pergi ke Batam.

Banyaknya warga Batam yang merayakan pergantian tahun baru ke Singapura disebabkan jaraknya yang dekat hanya 45 menit dengan akses transportasi yang mudah diperoleh , kemudian ongkosnya juga relatif murah yakni sekitar 30 dollar Singapura sampai 45 dollar Singapura atau 210 ribu rupiah sampai 350 ribu rupiah untuk ongkos pulang dan pergi (pp). Selain itu, banyaknya acara yang digelar di Singapura dalam rangka pergantian tahun juga menjadi daya tarik warga Batam untuk pergi ke negara tetangga tersebut.

Sementara itu, warga Singapura sendiri justru banyak yang merayakan pergantian tahun di kota Batam. Kebanyakan warga Singapura telah memesan resort dan hotel sejak awal Desember lalu untuk menginap selama 3 – 7 hari. Melonjaknya warga Singapura yang berlibur ke Batam menyebabkan tingkat hunian atau occupancy hotel di Batam melonjak hingga 95 persen, bahkan sejumlah hotel sudah tidak dapat lagi menampung tamu. (gus).


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar