PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam) yang
dibentuk 3 Oktober 2000 ber status sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero),
sebagai unit mandiri yang mengelola kelistrikan dari hulu sampai hilir. Dengan
tingkat pertumbuhan konsumen selalu diatas rata rata nasional setiap tahunnya,
Manajemen PLN Batam berusaha menjaga pasokan listrik untuk kebutuhan industri
dan warga Batam tetap handal dan berkualitas, untuk mengetahui strategi
perusahaan berikut petikat wawancara dengan Direktur PT PLN Batam, Dadan
Koerniadipoera.
Banyak yang belum tahu perbedaan PLN Batam dengan perusahaan
listrik di daerah lainnya, bisa anda jelaskan ?..
Sepertihalnya pengelolaan air di
Batam yang dilakukan oleh perusahaan swasta, begitupun pengelolaan listrik. PLN
Batam merupakan perusahaan swasta pemegang ijin usaha ketenagalistrikan (PIUK)
yang dalam operasionalnya tidak mendapat subsidi dari pemerintah sedangkan
perusahaan listrik daerah lain mendapatkanya. Selama 12 tahun berdiri, kami telah
banyak mendapat apresiasi meskipun dalam operasionalnya tidaklah mudah
mengemban misi sosial sekaligus bisnis. Disatu sisi kami dituntut untuk
mencetak laba dan disisi lain harus menjalani misi sosial untuk menyaluri listri
ke seluruh warga.
Lantas,
apa strategi anda untuk menjaga listrik di Batam agar terjamin kualitasnya ?..
PLN Batam banyak mendapat penghargaan dan perlu
diketahui bahwa tingkat pemadaman listrik di daerah ini yang paling rendah di
Indonesia, kami juga memiliki cadangan listrik yang besar. Dengan kemampuan tersebut,
kami semaksimal mungkin menggunakan sumber daya yang ada untuk menciptakan
perusahaan yang sehat, caranya dengan melakukan efisiensi, diversifikasi bahan
bakar, bekerjasama dengan mitra untuk membangun pembangkit listrik dan berupaya
menjadi perusahaan terbuka dengan mengikutsertakan masyarakat untuk memiliki
saham perseroan dengan cara listing
di Bursa Efek Indonesia.
Langkah itu dilakukanan untuk menjamin pasokan
listrik tetap terjaga karena tingkat pertumbuhan konsumsi listrik di daerah ini
sangat tinggi rata rata 10-11 persen per tahun.
Apa
yang anda lakukan untuk menjaga cadangan listrik selalu tersedia ?..
Selama ini kami bekerja dengan perusahaan mitra
untuk memasok listrik, namun kualitasnya belum bisa dijamin karena pemeliharaan
mesin pembangkit bukan menjadi tanggung jawab kami. Akibatnya, meski diatas
kertas perseroan memiliki daya cadangan cukup besar sekitar 100 MW, namun tidak
mampu menghalau pemadaman listrik yang terjadi disebabkan kerusakan mesin
pembangkit atau kendala alam.
Oleh karena itu, Perseroan berencana akan mengurangi
secara terus menerus ketergantungan pasokan listrik dengan perusahaan mitra dan
rencananya pada tahun 2020, komposisi penggunaan listrik yang saat ini 60
persern diperoleh dari perusahaan mitra dan 40 persen milik PLN Batam akan dibalik
60 persen milik sendiri sisanya dari perusahaan mitra.
Untuk
itu, langkah yang akan dilakukan apa saja ?..
Kami akan membangun sejumlah pembangkit listrik dalam
beberapa tahun kedepan antara lain, pembangunan PLTU berkapasitas 2 X 55
megawatt (MW) pada akhir 2013, untuk itu dibutuhkan anggaran sekitar 150 juta
dolar AS setara dengan 1,5 triliun rupiah, kemudian membangun PLTG pada akhir
2013 dengan kapasitas 110-120 MW dengan investasi sekitar 1,3 triliun rupiah.
Kemudian pada tahun 2015 akan dibangun PLTU dan PLTG dengan total kapasitas 96
MW. Perseroan juga akan membangun transmisi yang dimulai 2015 sepanjang 19
kilometer dan tambahan transmisi pada 2016 sepanjang 22 km.
Bagaimana
dengan pembiayaanya ?..
Salah satunya dengan melepas saham ke public dan
rencananya kami akan melakukan IPO Initial
Public Offering setelah memperoleh kepastian pembeli siaga. Kami optimistis
langkah IPO bisa dilakukan karena perseroan memiliki visi dan misi yang terukur
serta usaha yang dijalani dinilai prospektif seiring tingginya permintaan
listrik dalam lima hingga 10 tahun kedepan. Terlebih perseroan berencana
menjual listrik ke Singapura serta Pulau Bintan.
Kondisi keuangan perusahaan sendiri cukup sehat ditandai dengan peningkatan
kinerja pendapatan serta laba setiap tahunnya. Pada tahun 2009, PLN Batam
membukukan pendapatan usaha 1,46 triliun rupiah, naik menjadi 1,63 triliun
rupiah pada tahun 2010 dan 2011 naik kembali menjadi 1,73 triliun rupiah.
Sementara itu, laba bersih pada tahun 2009 sebesar 65 miliar rupiah, naik
menjadi 116,7 miliar rupiah dan tahun 2011 menjadi 192,6 miliar rupiah.
Selain kinerja keuangan yang cukup sehat, PLN Batam juga terus berupaya
mencari sumber pendapan lain dari bisnis yang lain dengan melakukan diversifikasi
usaha ke sector yang bisnisnya tidak jauh dari bisnis utama. Perseroan
berencana masuk ke industri hortikultura dan penjualan bahan bakar serta mesin
pembangki listrik. Untuk itu, akan dibentuk beberapa anak usaha yang nantinya
fokus mengurus bisnis tersebut. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar