Selasa, 12 Februari 2013

PLN Batam Membangun Kemandirian



PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam) yang dibentuk 3 Oktober 2000 ber status sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), sebagai unit mandiri yang mengelola kelistrikan dari hulu sampai hilir. Dengan tingkat pertumbuhan konsumen selalu diatas rata rata nasional setiap tahunnya, Manajemen PLN Batam berusaha menjaga pasokan listrik untuk kebutuhan industri dan warga Batam tetap handal dan berkualitas, untuk mengetahui strategi perusahaan berikut petikat wawancara dengan Direktur PT PLN Batam, Dadan Koerniadipoera.

Banyak yang belum tahu perbedaan PLN Batam dengan perusahaan listrik di daerah lainnya, bisa anda jelaskan ?..
Sepertihalnya pengelolaan air di Batam yang dilakukan oleh perusahaan swasta, begitupun pengelolaan listrik. PLN Batam merupakan perusahaan swasta pemegang ijin usaha ketenagalistrikan (PIUK) yang dalam operasionalnya tidak mendapat subsidi dari pemerintah sedangkan perusahaan listrik daerah lain mendapatkanya. Selama 12 tahun berdiri, kami telah banyak mendapat apresiasi meskipun dalam operasionalnya tidaklah mudah mengemban misi sosial sekaligus bisnis. Disatu sisi kami dituntut untuk mencetak laba dan disisi lain harus menjalani misi sosial untuk menyaluri listri ke seluruh warga.

Lantas, apa strategi anda untuk menjaga listrik di Batam agar terjamin kualitasnya ?..
PLN Batam banyak mendapat penghargaan dan perlu diketahui bahwa tingkat pemadaman listrik di daerah ini yang paling rendah di Indonesia, kami juga memiliki cadangan listrik yang besar. Dengan kemampuan tersebut, kami semaksimal mungkin menggunakan sumber daya yang ada untuk menciptakan perusahaan yang sehat, caranya dengan melakukan efisiensi, diversifikasi bahan bakar, bekerjasama dengan mitra untuk membangun pembangkit listrik dan berupaya menjadi perusahaan terbuka dengan mengikutsertakan masyarakat untuk memiliki saham perseroan dengan cara listing di Bursa Efek Indonesia.
Langkah itu dilakukanan untuk menjamin pasokan listrik tetap terjaga karena tingkat pertumbuhan konsumsi listrik di daerah ini sangat tinggi rata rata 10-11 persen per tahun.

Apa yang anda lakukan untuk menjaga cadangan listrik selalu tersedia ?..
Selama ini kami bekerja dengan perusahaan mitra untuk memasok listrik, namun kualitasnya belum bisa dijamin karena pemeliharaan mesin pembangkit bukan menjadi tanggung jawab kami. Akibatnya, meski diatas kertas perseroan memiliki daya cadangan cukup besar sekitar 100 MW, namun tidak mampu menghalau pemadaman listrik yang terjadi disebabkan kerusakan mesin pembangkit atau kendala alam.
Oleh karena itu, Perseroan berencana akan mengurangi secara terus menerus ketergantungan pasokan listrik dengan perusahaan mitra dan rencananya pada tahun 2020, komposisi penggunaan listrik yang saat ini 60 persern diperoleh dari perusahaan mitra dan 40 persen milik PLN Batam akan dibalik 60 persen milik sendiri sisanya dari perusahaan mitra.

Untuk itu, langkah yang akan dilakukan apa saja ?..
Kami akan membangun sejumlah pembangkit listrik dalam beberapa tahun kedepan antara lain, pembangunan PLTU berkapasitas 2 X 55 megawatt (MW) pada akhir 2013, untuk itu dibutuhkan anggaran sekitar 150 juta dolar AS setara dengan 1,5 triliun rupiah, kemudian membangun PLTG pada akhir 2013 dengan kapasitas 110-120 MW dengan investasi sekitar 1,3 triliun rupiah. Kemudian pada tahun 2015 akan dibangun PLTU dan PLTG dengan total kapasitas 96 MW. Perseroan juga akan membangun transmisi yang dimulai 2015 sepanjang 19 kilometer dan tambahan transmisi pada 2016 sepanjang 22 km.

Bagaimana dengan pembiayaanya ?..
Salah satunya dengan melepas saham ke public dan rencananya kami akan melakukan IPO Initial Public Offering setelah memperoleh kepastian pembeli siaga. Kami optimistis langkah IPO bisa dilakukan karena perseroan memiliki visi dan misi yang terukur serta usaha yang dijalani dinilai prospektif seiring tingginya permintaan listrik dalam lima hingga 10 tahun kedepan. Terlebih perseroan berencana menjual listrik ke Singapura serta Pulau Bintan.
Kondisi keuangan perusahaan sendiri cukup sehat ditandai dengan peningkatan kinerja pendapatan serta laba setiap tahunnya. Pada tahun 2009, PLN Batam membukukan pendapatan usaha 1,46 triliun rupiah, naik menjadi 1,63 triliun rupiah pada tahun 2010 dan 2011 naik kembali menjadi 1,73 triliun rupiah. Sementara itu, laba bersih pada tahun 2009 sebesar 65 miliar rupiah, naik menjadi 116,7 miliar rupiah dan tahun 2011 menjadi 192,6 miliar rupiah.
Selain kinerja keuangan yang cukup sehat, PLN Batam juga terus berupaya mencari sumber pendapan lain dari bisnis yang lain dengan melakukan diversifikasi usaha ke sector yang bisnisnya tidak jauh dari bisnis utama. Perseroan berencana masuk ke industri hortikultura dan penjualan bahan bakar serta mesin pembangki listrik. Untuk itu, akan dibentuk beberapa anak usaha yang nantinya fokus mengurus bisnis tersebut. (gus).
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar