Minggu, 17 Februari 2013

TANJUNG PINANG – Perayaan Natal di seluruh kota dan kabupaten Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berlangsung dengan aman, seiring langkah Kepolisian Daerah Kepri yang menurunkan 2/3 personilnya atau sekitar 2.112 polisi untuk pengamanan Natal.

Kapolda Kepri Brigjen Yotje Mende mengatakan, perayaan Natal di seluruh wilayah Provisi Kepri berlangsung aman. Umat Nasrani yang menggelar peribadatan di sejumlah rumah peribadatan dapat melaksanakannya dengan khidmat.
"Saya sudah dapat informasi dan laporan, termasuk mengecek langsung ke sejumlah rumah-rumah peribadatan umuat Nasrani khususnya di Batam, semuanya dapat merayakan Natal dengan khidmat dan aman terkendali," katanya, Kamis (27/12).

Dikatakan, dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru di wilayah Kepri tahun ini,  jumlah personil kepolisian yang diterjunkan sebanyak 2.112 orang tersebar di sejumlah titik lokasi pengamanan. Untuk Kota Tanjungpinang terdapat 150 personil atau dua pertiga dari seluruh kekuatan untuk mengamankan delapan lokasi rumah peribatatan umat Nasrani. Sedangkan di Batam terdapat 12 gereja yang menjadi fokus pengamanan.
Untuk mengamankan perayaan Natal, Kepolisian Daerah Kepri juga mengerahkan beberapa unit pasukan Gegana Brimop guna melakukan sterilisasi terhadap hal-hal yang dicurigai dan dapat mengancaman keamanan umat dalam menjalankan ibadah.

Antisipasi dalam pengamanan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang dicurigai mengancam keamanan bagi masyarakat di seluruh wilayah Kepri. Untuk itu, diharapkan kepada petugas satpam, atau sekuriti yang ada di rumah ibadah termasuk sejumlah tempat keramaian di pasar, mal dan swalayan agar waspada terhadap orang dan tindakan yang mencurikan.

"Kita mengharapkan agar petugas keamanan tersebut tidak segan-segan untuk memberikan laporan terhadap orang-orang yang dicurigainya di lapangan atau menanyakan langsung pada para tamu di gereja yang membawa tas. Kemungkinan itu bisa jadi di dalam tas bersangkutan ada jenis bahan peledak," katanya.

Sementara itu, antisipasi dalam pengamanan Natal dan Tahiun baru tahun ini dititikberatkan pada aksi teroris yang dapat mengacaukan keamanan bangsa. Sedangkan untuk penanganan kasus-kasus kejahatan lain seperti copet dan jambret perlu mendapat perhatian dari masyarakat untuk terlibat langsung mengatasinya. (gus).
 
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar