Senin, 18 Februari 2013

Menhan Resmikan Kapal Perang KRI Beladau 643



BATAM – Menteri Pertahanan dan Keamanan, Purnomo Yusgiantoro meresmikan Kapal Perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) bernama KRI Beladau 643 di Batam (25/1). Kapal perang itu merupakan kapal ketiga yang dipesan Kementrian Pertahanan dari perusahaan dalam negeri PT Palindo Marine Batam yang seluruh produksinya dikerjakan putra putri bangsa.

Purnomo mengatakan, pembelian KRI Beladau 643 merupakan bagian dari modernisasi Alutsista yang akan terus dilakukan pemerintah serta TNI. Modernisasi itu perlu dilakukan untuk menjaga keamanan negara dan untuk itu harus disediakan anggaran yang cukup. Tahun 2013 ini anggaran untuk Alutsista sebesar 81 triliun rupiah lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang 77 triliun rupiah.

Purnomo berharap, peningkatan anggaran tersebut mampu membuat rencana strategis (renstra) pengadaan minimum essential force (MEF) menjadi hanya dua tahun saja. Semula diperkirakan pengadaan minimum baru tercapai setelah tiga tahun.“Itu dapat membantu pembangunan alutsista yang sifatnya baru,” kata Purnomo.

“Saya nyatakan KCR Beladau resmi menjadi Kapal Perang Republik Indonesia,”  kata Purnomo Yusgiantoro usai penekanan tombol sirine disela-sela upacara peresmian di pelabuhan Batuampar Batam, Senin (25/1).

Danlanal Batam Kolonel Laut (P) Nurhidayat menambahkan, KRI Beladau diproduksi oleh putra putri terbaik bangsa melalui perusahaan dalam negeri yang berada di Batam yakni PT Palindo Marine.
KRI Beladau 643 dilengkapi sistem persenjataan modern (sewaco atau sensor weapon control). Diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai close in weapon system (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat. Selain itu, kekhususan senjata kapal yang diproduksi di PT Palindo Marine Shipyard ini adalah keberadaan rudalnya.

Rudal yang terpasang adalah Rudal C-705 buatan China. Kapal ini bisa berlayar dengan kecepatan 30 knot dengan sistem propulasi fixed propeller 5 daun. Kapal perang ini memiliki spesifikasi panjang 44 meter dan lebar 8 meter serta tinggi 3,4 meter.

Sebelumnya, PT Palindo Marine juga menyerahkan dua kapal perang yang dipesan Kementrian pertahanan yakni KRI Kujang termasuk jenis KRC- 40 dan KRI Clurit yang sejenis dengan KRI Kujang ke TNI AL.

Selain membeli persentaan atau kapal perang produksi dalam negeri, Pemerintah juga berencana membeli tiga unit kapal perang dari jenis Multi Role Light Frigate dari Inggris. Meskipun berminat untuk membeli alutsista produksi luar negeri, namun purnomo mengungkapkan harapannya agar Indonesia bisa melakukan alih teknologi, agar suatu saat Indonesia bisa membuat alutsista secara mandiri.

Selain berencana untuk membeli tiga unit kapal perang dari inggris yang akan masuk ke skuad angkatan laut, Indonesia juga akan melengkapi lagi persenjataan tempur angkatan darat.

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kalau Indonesia juga berminat membeli sinper anti tank Inggris. Indonesia kini memang memiliki anggaran cukup besar dalam hal militer, kementrian pertahanan sendiri memiliki anggaran belanja hingga 81 Trilliun rupiah, anggaran sebesar itu, menurut Sjafri akan digunakan untuk memodernisasi peralatan tempur militer tanah air. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar