BATAM – Penyebaran virus HIV (Human
immunodeficiency virus )
di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dinilai sudah menguatirkan seiring banyaknya
korban tewas dan tingginya pasien penderita virus tersebut. Untuk itu
dibutuhkan tindakan tegas dari Pemerintah daerah menutup lokasi prostitusi yang
menjadi faktor utama penyebaran virus HIV.
Kepala Sekretariat Komisi
Penanggulangan Aids (KPA) Batam, Pieter Pureklolong mengatakan, jumlah korban
yang tertular HIV/ AIDS di Batam setiap tahunnya cenderung meningkat. Dalam
sepuluh tahun terakhir saja jumlah penderita HIV dan AIDS mencapai 3.293 orang.
Sementara korban meninggal dunia 384 orang.
“Peningkatan penderita penyakit HIV/
AIDS di Batam disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengendalian,
pencegahan dan penularan HIV/ AIDS,” katanya, Sabtu (1/12).
Dikatakan, pada tahun 2009 yang
terifeksi HIV di Kota Batam sebanyak 273 orang dan yang positif Aids 77 orang
dan yang meninggal 36 orang. Sementara 2010 yang terinfeksi HIV sebanyak 317
orang dan yang positif Aids 134 orang, 74 orang di antaranya meninggal dunia.
Tahun 2011 yang terinfeksi 397 orang dan yang positif aids 151 orang dan yang
meninggal dunia 59 orang. Sementara itu hingga Oktober 2012 yang tertular HIV
sudah mencapai 423 orang dan yang positif aids 254 orang dan yang sudah
meninggal sudah mencapai 54 orang.
Menurut Pieter factor utama penularan
HIV/ AIDS di Kota Batam adalah pasangan yang berganti-ganti seiring banyaknya
lokasi prostitusi yang illegal maupun sembunyi sembunyi selain itu juga
ditularkan melalui transfusi darah dan penggunaan narkoba.
“Untuk mengurangi penyebaran virus
HIV maka Pemerintah Kota Batam harus berntindak tegas dengan menutup lokasi
prostitusi yang marak baik itu yang illegal maupun yang sembunyi sembunyi,”
katanya.
Terkait pelaksanaan peringatan Hari
Aids se-Dunia, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Batam bekerja sama dengan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) melakukan
penyuluhan terhadap kelompok rentan penyebaran virus Aids. Selain itu, panitia
juga akan membagikan pita merah dan bunga kepada masyarakat di Batam. Beberapa
lokasi pemberian bunga dan pita tersebut di antaranya Pelabuhan Sekupang dan
Punggur dan semua lampu merah di Batam.
Sementara itu, peringatan Hari
HIV/Aids Sedunia di Kota Tanjung Pinang dilakukan dengan aksi simpatik yang
dilakukan Yayasan Bentan Serumpun (YBS). Aktivis YBS membagikan setangkai mawar
dan pita logo HIV/Aids kepada warga di setiap persimpangan lampu merah. Selain
itu juga diberikan brosur tentang pencegahan penyebaran penyakit HIV/Aids.
YBS merupakan yayasan yang bersifat
mandiri, yang konsen di bidang pencegahan dan penanggulangan penyebaran
HIV/Aids di wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
"Sejak tahun 2004 YBS telah aktif bergerak di bidang pencegahan dan penanggulangan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat luas terkait apa itu HIV dan Aids serta bagaimana penyebarannya. Dengan demikian, kami berharap masyarakat bisa mendapat informasi dan memahami untuk kemudian menjauhi hal-hal yang dapat mengakibatkan penyebaran HIV/Aids ini," ujar Ketua YBS Eddy. (gus).
"Sejak tahun 2004 YBS telah aktif bergerak di bidang pencegahan dan penanggulangan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat luas terkait apa itu HIV dan Aids serta bagaimana penyebarannya. Dengan demikian, kami berharap masyarakat bisa mendapat informasi dan memahami untuk kemudian menjauhi hal-hal yang dapat mengakibatkan penyebaran HIV/Aids ini," ujar Ketua YBS Eddy. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar