Selasa, 16 Oktober 2012

Aplikasi Smartphone Untuk Terapi Depresi

 
Aplikasi Smarthphone ternyata ada juga yang berfungsi untuk mengetahui suasana hati penggunanya, sehingga jika dalam kondisi depresi atau suasana hati tidak menentu maka aplikasi tersebut dapat mendeteksinya dan member input kepada penggunanya untuk mengambil tindakan.
 
Para peneliti di Northwestern University menciptakan semacam terapi virtual yang disebut Mobilyze untuk membantu orang yang cenderung mengabaikan gejala depresi. Aplikasi tersebut dapat mendeteksi gejala depresi sejak dini dan mengingatkan pengguna bahwa mereka perlu mengambil tindakan untuk mengatasi suasana hati mereka.

Pemimpin peneliti dan psikolog David Mohr kepada sebuah media mengatakan, mereka mengembangkan algoritma individu untuk setiap pengguna atau user yang dapat menentukan kondisi tertentu. Algoritma itu mencakup lokasi orang, aktivitas, konteks sosial, apa yang mereka lakukan dengan suasana hati mereka, dan kemudian menentukan apakah mereka berperilaku normal atau jika mereka tampak tertekan.
 
Jika smartphone menyimpulkan bahwa orang tersebut mengalami depresi maka alat itu akan membantu pemilik ponsel memberikan tanda siaga atau waspada kepada teman dan keluarga. Smartphone itu dapat memberikan mereka pesan teks atau panggilan telepon otomatis kepada mereka untuk menemani Anda melakukan aktivitas di luar rumah.
 
Mobilyze menggunakan data dari sensor yang tertanam dalam smartphone, seperti GPS, Bluetooth, WiFi, dan akselerometer. Tujuannya adalah  menggunakan data ini untuk mengembangkan sistem otomatis yang bisa mendeteksi suasana hati penggunanya dan bermanfaat untuk mereka yang cenderung mengabaikan gejala depresi. Teknologi ini telah diuji coba pada delapan pasien, yang semuanya menunjukkan perbaikan dalam menangani depresi mereka di masa akhir pengobatan. 
 
Pengguna Smartphone, Alpani mengatakan, aplikasi yang ada pada Smarthphone sebenarnya cukup membantu penggunanya untuk mempermudah melakukan berbagai aktivitas sehari hari. Selain itu juga dapat membantu mengatasi berbagai penyakit dengan cara deteksi dini. Contohnya Smarthphone yang memiliki aplikasi untuk penyakit kulit dan depresi.
 
Dengan memiliki Smartphone tersebut, orang lebih cenderung untuk berhati hati dan lebih siap mengatasi berbagai keluhan yang diterima. Misalnya aplikasi yang dapat mendeteksi suasana hati seseorang. Dengan apliasi tersebut, orang lebih waspada dengan dirinya sendiri agar tidak mengalami depresi yang lebih dalam.
 
Yang menarik, kata dia ada juga aplikasi Smartphone yang bisa mengatur mimpi seseorang, Dengan aplikasi tersebut, mimpi bisa dipengaruhi hingga muncul di pikiran Anda saat sedang tertidur.
 
Aplikasi itu bernama "Dream: ON" yang dikembangkan oleh Professor Richard Wiseman seroang Ahli psikologi dari Universitas Hertfordshire USA. Dengan aplikasi ini, orang yang menderita kelainan tidur bisa terobati selain itu juga dapat membantu orang yang terkena depresi.
 
Aplikasi ini bekerja saat penggunanya sedang tidur, caranya sebelum tidur, pengguna memilih kapan waktu mereka bangun dan memilih skenario ideal untuk mimpi mereka. Kemudian, letakan ponsel di kasur, idealnya dekat kepala.
 
Dijelaskan, ada tiga tingkatan tidur, Dua tingkat yang pertama adalah saat tidur lelap dan ringan, yaitu saat kita badan kita tetap aktif. Tapi, di tingkat Rapid Eye Movement (REM), yaitu saat kita bermimpi, otak 'melumpuhkan' badan maka kita tidak menggerakkan apa yang terjadi di mimpi ke dalam gerak nyata. Ini agar kita mencegah diri dari hal-hal yang membahayakan. Aplikasi ini menunggu periode akhir REM, sebelum bangun. Saat itulah aplikasi bekerja memainkan soundscape sehingga setting mimpi bisa disesuaikan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar