BATAM – Sebagian besar Guru Sekolah
Negeri dan Swasta di Batam tidak lulus Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun ini sehingga
kualitas dan profesionalitasnya dipertanyakan untuk mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan, sebanyak 750
guru sekolah negeri dan swasta di Batam telah mengikuti Uji Kompetensi Guru
(UKG) tahun ini. Hasilnya sebagian besar atau lebih dari 80 persen dinyatakan
tidak lulus dan hanya 150 guru yang lulus atau sekitar 20 persen.
“Dari hasil UKG tahun ini, nilai rata rata Guru di Batam masih jauh dari
standar nasional yakni hanya 4-5 sedangkan standar nasional 7,00,” katanya,
Selasa (18/9).
Dari uji yang dilaksanakan beberapa waktu lalu tersebut, rata rata guru di
Batam memperoleh nilai 4,00 sampai 5,00. Artinya masih jauh dari standar
kelulusan yakni 7,00 sehingga kualitas dan profesionalitas para guru di Batam
patut dipertanyakan.
Muslim menyadari kualitas guru di Batam masih rendah sehingga perlu
ditingkatkan lagi. Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi penerimaan guru yang
ada
selama ini hendaknya harus memenuhi kriteria dan memiliki pendidikan yang
dipersyaratkan.
Menurutnya, selama ini pihaknya tidak terlalu ketat dalam menerima guru
karena sampai saat ini Batam masih kekurangan tenaga pengajar khususnya untuk
bidang studi tertentu seperti Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk
tingkat SMP dan SMA Negeri, Batam masih kekurangan 205 guru guru mata pelajaran
matematika serta IPA (Fisika dan Kimia).
“Di tingkat SMA Negeri, Batam kekurangan 88 guru mata pelajaran matematika
dan 91 guru IPA. Sedangkan di tingkat SMP Negeri, Batam kekurangan 12 guru
matematika dan 14 guru IPA,” katanya.
Akibat kekurangan guru pada mata pelajaran tersebut, jelas Muslim, terkadang
seorang guru harus mengajar mata pelajaran yang sama di dua sekolah. Seperti
terjadi pada mata pelajaran matematika SMA Negeri di wilayah Bulang yang
terpaksa harus diajarkan oleh guru matematika tingkat SMP. Dan ada juga kelas
1, 2 dan 3 SMA Negeri, yang hanya memiliki seorang guru mata pelajaran
matematika ataupun IPA saja untuk mengajar seluruh lokal yang ada.
Kebutuhan guru mata pelajaran matematika dan IPA ini akan semakin meningkat
dengan bertambahnya sekolah dan siswa. Sementara untuk mengangkat guru baru,
terbentur dengan kebijakan moratorium. Saat ini, di Kota Batam terdapat
sebanyak 45 SMP Negeri, 16 SMA Negeri dan 6 SMK Negeri.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Batam
juga menerapkan ketentuan batas minimal mengajar bagi guru, wakil kepala
sekolah dan kepala sekolah. Dimana untuk guru, minimal harus mengajar selama 24
jam seminggu, Wakil Kepala Sekolah 12 jam seminggu dan Kepala Sekolah 6 jam
seminggu.(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar