Kamis, 18 Oktober 2012

Kualitas Guru di Batam Rendah



BATAM – Sebagian besar Guru Sekolah Negeri dan Swasta di Batam tidak lulus Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun ini sehingga kualitas dan profesionalitasnya dipertanyakan untuk mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan, sebanyak 750 guru sekolah negeri dan swasta di Batam telah mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun ini. Hasilnya sebagian besar atau lebih dari 80 persen dinyatakan tidak lulus dan hanya 150 guru yang lulus atau sekitar 20 persen.

“Dari hasil UKG tahun ini, nilai rata rata Guru di Batam masih jauh dari standar nasional yakni hanya 4-5 sedangkan standar nasional 7,00,” katanya, Selasa (18/9).

Dari uji yang dilaksanakan beberapa waktu lalu tersebut, rata rata guru di Batam memperoleh nilai 4,00 sampai 5,00. Artinya masih jauh dari standar kelulusan yakni 7,00 sehingga kualitas dan profesionalitas para guru di Batam patut dipertanyakan.

Muslim menyadari kualitas guru di Batam masih rendah sehingga perlu ditingkatkan lagi. Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi penerimaan guru yang ada
selama ini hendaknya harus memenuhi kriteria dan memiliki pendidikan yang dipersyaratkan.
Menurutnya, selama ini pihaknya tidak terlalu ketat dalam menerima guru karena sampai saat ini Batam masih kekurangan tenaga pengajar khususnya untuk bidang studi tertentu seperti Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk tingkat SMP dan SMA Negeri, Batam masih kekurangan 205 guru guru mata pelajaran matematika serta IPA (Fisika dan Kimia).

“Di tingkat SMA Negeri, Batam kekurangan 88 guru mata pelajaran matematika dan 91 guru IPA. Sedangkan di tingkat SMP Negeri, Batam kekurangan 12 guru matematika dan 14 guru IPA,” katanya.

Akibat kekurangan guru pada mata pelajaran tersebut, jelas Muslim, terkadang seorang guru harus mengajar mata pelajaran yang sama di dua sekolah. Seperti terjadi pada mata pelajaran matematika SMA Negeri di wilayah Bulang yang terpaksa harus diajarkan oleh guru matematika tingkat SMP. Dan ada juga kelas 1, 2 dan 3 SMA Negeri, yang hanya memiliki seorang guru mata pelajaran matematika ataupun IPA saja untuk mengajar seluruh lokal yang ada.
Kebutuhan guru mata pelajaran matematika dan IPA ini akan semakin meningkat dengan bertambahnya sekolah dan siswa. Sementara untuk mengangkat guru baru, terbentur dengan kebijakan moratorium. Saat ini, di Kota Batam terdapat sebanyak 45 SMP Negeri, 16 SMA Negeri dan 6 SMK Negeri.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Batam juga menerapkan ketentuan batas minimal mengajar bagi guru, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah. Dimana untuk guru, minimal harus mengajar selama 24 jam seminggu, Wakil Kepala Sekolah 12 jam seminggu dan Kepala Sekolah 6 jam seminggu.(gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar