BATAM - Sebanyak 10
perusahaan asing dari negara negara di Asia, Afrika dan Eropa berencana
menanamkan modalnya di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan
dan Karimun (FTZ-BBK) tahun ini dengan nilai investasi sekitar lima triliun
rupiah. Peresmian rencana investasi tersebut akan dilakukan Oktober ini oleh Presiden SBY.
Gubernur Kepri, H.M
Sani mengatakan, dari hasil kunjungan sejumlah duta besar negara sahabat beberapa waktu lalu terungkap
bahwa sejumlah pengusaha dari negara tersebut akan menanamkan modalnya di
kawasan FTZ BBK tahun ini juga.
Investasi akan dilakukan di berbagai sektor antara lain, industri
minyak, manufaktur, galangan kapal, hotel, konveksi dan lainnya.
"Ada 10
perusahaan asing dari berbagai negara di Asia, Eropa dan Afrika akan
berinvestasi di BBK dengan nilai investasi sekitar 5 triliun rupiah,"
katanya, akhir pekan lalu.
Rencana investasi
tersebut kata Sani akan diresmikan pada 10 Oktober ini dan direncanakan akan
dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun nilai
investasi yang akan ditanamkan sekitar 5 triliun rupiah dan nantinya akan
menyerap sekitar 5 ribu pekerja.
Selain rencana
investasi itu, beberapa investor asing juga sudah menyatakan minat untuk
mengelola pulau Janda Berhias di Batam dengan investasi triliun rupiah. Sani
optimistis masih banyak investor asing yang akan menanamkan modalnya di Kepri
khususnya kawasan FTZ BBK karena infrastruktur sudah siap dan daerah itu juga
memiliki banyak fasilitas dan kemudahan berinvestasi.
Dengan makin
banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Kepri, Sani yakin target
pertumbuhan ekonomi Kepri sekitar delapan persen di akhir tahun ini bisa
tercapai. Pada kuartal pertama 2012 saja pertumbuhan ekonomi mencapai
7,6 persen meningkat dibanding 2010 sebesar 7,3 persen.
"Untuk
meningkatkan perekonomian dan investasi, pemerintah terus melakukan serangkaian
promosi melalui dunia maya dan promosi langsung ke negara bersangkutan,"
katanya.
Sementara itu,
Sekretaris Dewan Kawasan FTZ BBK (Batam, Bintan dan Karimun) Jon Arizal
mengatakan pada semester pertama 2012, terdapat 66 perusahaan asing yang
menanamkan modal di BBK dengan nilai investasi 185 juta dolar AS.
Menurut Jon, semenjak ditetapkan sebagai Kawasan
perdagangan dan pelabuhan bebas, peningkatan investasi di BBK mencapai 20
persen per tahun. Angka tersebut akan terus tumbuh seiring banyaknya minat
investor asing yang akan menanamkan modalnya di Kepri.
Untuk mempercepat
pertumbuhan investasi di Kepri, Pemerintah daerah harus membenahi layanan
investasi dan birokrasi harus efisien, kemudian infrastruktur harus dibangun
dengan layak. Kemudian kondisi tenaga kerja juga harus kondusif, untuk itu aksi
unjuk rasa buruh harus dikendalikan agar tidak menimbulkan ketakutan para
investor. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar