Minggu, 14 Oktober 2012

Batam Menuju Kota Global



Walikota Batam Ahmad Dahlan bersama 104 Walikota dari Negara-Negara Dunia maju serta 130 pemimpin perusahaan  dan organisasi non-profit mengikuti World Cities Summit (WCS) 2012 yang berlangsung mulai, Senin (1/7) hingga Rabu (4/7) di Sands Expo and Convention  Center, Marina Bay Sands, Singapura. Pertemuan yang mengambil tema “Liveable and Sustainable Cities – Integrated Urban Solutions” tersebut membahas banyak hal diantaranya bagaimana sebuah kota dapat membangun ketahanan dan meningkatkan kualitas hidup perkotaan dan lingkungan dengan mengadopsi solusi terpadu untuk tantangan yang semakin kompleks.

Pertemuan itu, diyakini sebagai langkah persiapan Batam menuju kota Global dengan mayoritas penduduknya kaum urban. Untuk itu, berbagai persoalan kota akan muncul dengan sendirinya sehingga perlu antisipasi sejak dini. Untuk mengetahui hasil diskusi WCS di Singapura dan langkah Pemerintah Kota Batam menghadapi tantangan global, berikut petikan wawancara dengan Ahmad Dahlan.

Sebenarnya, apa topik  utama yang dibahas dalam Wolrd Cities Summit yang diselenggarakan di Singaura beberapa waktu lalu ?..

Dalam diskusi tersebut, peserta menyoroti sejumlah persoalan yang akan dihadapi kota  besar dan solusinya. Beberapa tantangan yang bakal dihadapi kota besar antara lain, pertumbuhan penduduk yang pesat, pemanasan global, penghematan energi serta pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.

Persoalan penduduk di kota besar menjadi isu sentral karena pertumbuhanya akan signifikan tidak hanya dipicu dari kelahiran, melainkan juga arus urbanisasi yang semakin tidak terkontrol. Untuk itu, Pemimpin di Kota Besar harus lebih mencermatinya karena akan menimbulkan persoalan lain seperti ketahanan pangan.

Dalam pertemuan itu, diungkapkan arus urbanisasi yang terjadi di beberapa kota besar di dunia sulit dibendung sehingga mencapai pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Contohnya yang terjadi di Singapura, berdasarkan data Centre for Liveable Cities (CLC) and Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura, pada tahun 2050, diperkirakan 70 persen orang akan tinggal di kota.

Selain masalah penduduk, apa lagi fokus utama lainnya ?..

Ada banyak hal, seperti pengelolaan lingkungan untuk kohesi social serta bahaimana sebuah kota dapat membangun ketahanan dan meningkatkan kualitas hidup perkotaan dan lingkungan dengan mengadopsi solusi terpadu untuk tantangan yang semakin kompleks.

Lantas apa yang diharapkan dari pertemuan tersebut ?..

Dalam pertemuan itu, diharapkan dapat menimbulkan sinergi dan kolaborasi perencanaan antar negara. Di samping itu juga nantinya akan dibentuk forum serupa khusus di bidang ekonomi yang akan mencari solusi tepat mengatasi persoalan ekonomi kota besar.

Strategi apa yang nantinya akan anda terapkan untuk menghadapi persoalan kota besar seperti yang terungkap di pertemuan tersebut ?...

Pemko Batam sudah memiliki visi dan misi jangka pendek, menengah dan panjang yang didalamnya juga termuat sejumlah rencana aksi untuk menghadapi tantangan dimasa datang. Strategi utama yang akan dilakukan Pemerintah Kota Batam adalah membangun infrastruktur untuk member kemudahan pada aktivitas masyarakat serta membangun kualitas sumber daya manusia Batam.

Terkait masalah urbanisasi, tidak dapat dihindari karena sebagai kota besar yang terus tumbuh maka tidak dapat menghentikan niat seseorang untuk tinggal dan menetap serta mencari pekerjaan di Batam. Kemudian terkait dengan persoalan lingkungan, kami menyediakan lahan khusus untuk hutan kota yang diharapkan nantinya bisa menjadi paru paru kota Batam.

Isu lingkungan memang akan menjadi isu sentral di masa datang seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, langkah antisipasi telah dilakukan , selain menyediakan hutan kota juga dibangun pusat pengelolaan limbah bagi industry dan yang terpenting membangun kesadaran masyarakat sejak dini untuk menjaga kebersihan lingkungan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar