Walikota Batam Ahmad Dahlan bersama 104 Walikota dari Negara-Negara Dunia
maju serta 130 pemimpin perusahaan dan organisasi non-profit mengikuti
World Cities Summit (WCS) 2012 yang berlangsung mulai, Senin (1/7) hingga Rabu
(4/7) di Sands Expo and Convention Center, Marina Bay Sands, Singapura.
Pertemuan yang mengambil tema “Liveable and Sustainable Cities – Integrated
Urban Solutions” tersebut membahas banyak hal diantaranya bagaimana sebuah
kota dapat membangun ketahanan dan meningkatkan kualitas hidup perkotaan dan
lingkungan dengan mengadopsi solusi terpadu untuk tantangan yang semakin
kompleks.
Pertemuan itu, diyakini sebagai langkah persiapan Batam menuju kota Global
dengan mayoritas penduduknya kaum urban. Untuk itu, berbagai persoalan kota
akan muncul dengan sendirinya sehingga perlu antisipasi sejak dini. Untuk mengetahui
hasil diskusi WCS di Singapura dan langkah Pemerintah Kota Batam menghadapi
tantangan global, berikut petikan wawancara dengan Ahmad Dahlan.
Sebenarnya, apa topik utama yang dibahas dalam Wolrd Cities Summit yang
diselenggarakan di Singaura beberapa waktu lalu ?..
Dalam diskusi tersebut, peserta menyoroti sejumlah
persoalan yang akan dihadapi kota besar
dan solusinya. Beberapa tantangan yang bakal dihadapi kota besar antara lain, pertumbuhan
penduduk yang pesat, pemanasan global, penghematan energi serta pemeliharaan
dan pelestarian lingkungan.
Persoalan penduduk di kota besar menjadi isu sentral karena pertumbuhanya akan signifikan tidak hanya dipicu dari kelahiran, melainkan juga arus urbanisasi yang semakin tidak terkontrol. Untuk itu, Pemimpin di Kota Besar harus lebih mencermatinya karena akan menimbulkan persoalan lain seperti ketahanan pangan.
Dalam pertemuan itu, diungkapkan arus urbanisasi yang terjadi di beberapa kota besar di dunia sulit dibendung sehingga mencapai pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Contohnya yang terjadi di Singapura, berdasarkan data Centre for Liveable Cities (CLC) and Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura, pada tahun 2050, diperkirakan 70 persen orang akan tinggal di kota.
Persoalan penduduk di kota besar menjadi isu sentral karena pertumbuhanya akan signifikan tidak hanya dipicu dari kelahiran, melainkan juga arus urbanisasi yang semakin tidak terkontrol. Untuk itu, Pemimpin di Kota Besar harus lebih mencermatinya karena akan menimbulkan persoalan lain seperti ketahanan pangan.
Dalam pertemuan itu, diungkapkan arus urbanisasi yang terjadi di beberapa kota besar di dunia sulit dibendung sehingga mencapai pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Contohnya yang terjadi di Singapura, berdasarkan data Centre for Liveable Cities (CLC) and Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura, pada tahun 2050, diperkirakan 70 persen orang akan tinggal di kota.
Selain
masalah penduduk, apa lagi fokus utama lainnya ?..
Ada banyak hal, seperti pengelolaan lingkungan untuk
kohesi social serta bahaimana sebuah kota dapat membangun ketahanan dan
meningkatkan kualitas hidup perkotaan dan lingkungan dengan mengadopsi solusi
terpadu untuk tantangan yang semakin kompleks.
Lantas apa yang diharapkan dari
pertemuan tersebut ?..
Dalam pertemuan itu, diharapkan dapat menimbulkan
sinergi dan kolaborasi perencanaan antar negara. Di samping itu juga nantinya
akan dibentuk forum serupa khusus di bidang ekonomi yang akan mencari solusi
tepat mengatasi persoalan ekonomi kota besar.
Strategi
apa yang nantinya akan anda terapkan untuk menghadapi persoalan kota besar
seperti yang terungkap di pertemuan tersebut ?...
Pemko Batam sudah memiliki visi dan misi jangka
pendek, menengah dan panjang yang didalamnya juga termuat sejumlah rencana aksi
untuk menghadapi tantangan dimasa datang. Strategi utama yang akan dilakukan
Pemerintah Kota Batam adalah membangun infrastruktur untuk member kemudahan
pada aktivitas masyarakat serta membangun kualitas sumber daya manusia Batam.
Terkait masalah urbanisasi, tidak dapat dihindari
karena sebagai kota besar yang terus tumbuh maka tidak dapat menghentikan niat
seseorang untuk tinggal dan menetap serta mencari pekerjaan di Batam. Kemudian
terkait dengan persoalan lingkungan, kami menyediakan lahan khusus untuk hutan
kota yang diharapkan nantinya bisa menjadi paru paru kota Batam.
Isu lingkungan memang akan menjadi isu sentral di
masa datang seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, langkah antisipasi
telah dilakukan , selain menyediakan hutan kota juga dibangun pusat pengelolaan
limbah bagi industry dan yang terpenting membangun kesadaran masyarakat sejak
dini untuk menjaga kebersihan lingkungan. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar