Selasa, 16 Oktober 2012

Ngumpulin Jilbab Sejak Kecil



Kaum hawa yang beragama Islam, umumnya memiliki jilbab untuk penutup aurat sesuai dengan perintah Agama. Namun, apa jadinya jika jilbab jilbab tersebut dikoleksi hingga mencapai ratusan, maka berapa banyak rupiah yang telah dihabiskan.  

Masih banyak orang berpikir untuk tampil modis dan trendi harus mengikuti trend yang sedang berkembang di Eropa atau Amerika. Artinya, busana yang dikenakan haruslah yang bercorak dan berciri serta bergaya ala Eropa atau ala Amerika.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, maka kiblat mode dunia tidak lagi harus berpatokan pada Paris atau Londong ataupun Newyork. Sebab, masing masing negara kini sudah dapat mengaplikasikan sendiri model untuk busana warganya yang bersumber dari cirri tradisi negara tersebut, sepertihalnya Indonesia.

Seorang Model di Batam, Mustika Dewi (25)  mengatakan, sebagai seorang model, dia senantiasa mengupdate model busana terbaru yang dikembangkan para desainer dari banyak negara seperti Eropa, Amerika maupun desainer dalam negeri. Kebanyakan model busana terbaru itu diperolehnya lewat majalah mode. Sebagian dari model busana tersebut lantas dibelinya untuk dikenakan dalam berbagai event atau acara.

Meski berbalut busana trendy ala Eropa maupun Amerika Serikat, Dewi selalu menggabungkannya dengan jilbab sebab sejak kecil dia senantiasa menggunakan jilbab. Untuk itu, dia harus memilih jilbab yang cocok dengan busana yang dikenakan.

“Saya menganggap busana itu penting untuk menunjang penampilan, untuk itu setiap busana yang dikenakan selalu dipadukan dengan jilbab yang saya miliki agar terlihat serasi. Oleh karena itu, saya terpaksa mengumpulkan banyak jilbab yang akan dikenakan sesuai dengan busana yang saya pakai,” katanya.  

Alhasil, Dewi akhirnya memiliki ratusan koleksi Jilbab dari berbagai daerah dan ada juga dari mancanegara yang dibelinya saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Jilbab yang dimiliki Dewi terdiri dari berbagai model dan harganyapun bervariasi dari yang termurah 20 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
Untuk memiliki koleksi ratusan Jilbab tersebut, Dewi telah mengeluarkan dana puluhan juta rupiah. Uang tersebut selain digunakan untuk membeli jilbab baru, juga digunakan untuk melakukan perawatan, karena setiap bulan Dewi harus membersihkan jilbab tersebut agar selalu dalam kondisi baik.

Salah satu jilbab yang baru dikoleksinya adalah Jilbab Syahrini yang dibelinya dari salah satu toko di pusat perbelanjaan Jakarta. Dewi tidak tahu alasan para pedagang menamakan Jilbab tersebut Jilbab Syahrini, namun Dewi menyukainya karena modelnya berbeda dengan yang sudah dimilikinya selain itu, corak dan bentuknya juga cukup menarik, dimana pada sisi pinggir dan belakang Jilbab tersebut terdapat payet gemerlapan yang disulam dengan sangat rapi yang memberi kesan anggun pada penggunanya.

Selain model atau bentuk, Dewi juga memiliki koleksi puluhan Jilbab yang terdiri dari berbagai warna, mulai dari wargan putih hingga hitam bahkan ada satu jilbab yang memiliki beberapa warna.

Menurutnya, pemilihan warna jilbab yang tepat akan memberi nilai tambah pada penampilan seseorang sehingga terlihat cantik dan menawan. Untuk menentukan warnanya, dapat disesuaikan dengan acara atau aktivitas, kulit wajah serta dengan memperhatikan keserasian gaun yang akan dipakai dan warna jilbab yang akan anda pilh. Contoh, jilbab berunsur etnik dapat dipadukan dengan gaun gamis menjuntai kelantai yang berkonsep simple namun glamour.
“Hal hal kecil seperti menentukan warna ternyata sangat berpengaruh dalam kecantikan jilbab yang akan dipancarkan nantinya. Jadi, perhatikanlah dalam memilih warna jilbab untuk mempercantik penampilan,” katanya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar