Kaum hawa yang beragama Islam,
umumnya memiliki jilbab untuk penutup aurat sesuai dengan perintah Agama.
Namun, apa jadinya jika jilbab jilbab tersebut dikoleksi hingga mencapai
ratusan, maka berapa banyak rupiah yang telah dihabiskan.
Masih banyak
orang berpikir untuk tampil modis dan trendi harus mengikuti trend yang sedang
berkembang di Eropa atau Amerika. Artinya, busana yang dikenakan haruslah yang
bercorak dan berciri serta bergaya ala Eropa atau ala Amerika.
Namun,
seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, maka kiblat mode dunia tidak
lagi harus berpatokan pada Paris atau Londong ataupun Newyork. Sebab, masing
masing negara kini sudah dapat mengaplikasikan sendiri model untuk busana
warganya yang bersumber dari cirri tradisi negara tersebut, sepertihalnya
Indonesia.
Seorang Model
di Batam, Mustika Dewi (25) mengatakan,
sebagai seorang model, dia senantiasa mengupdate model busana terbaru yang
dikembangkan para desainer dari banyak negara seperti Eropa, Amerika maupun
desainer dalam negeri. Kebanyakan model busana terbaru itu diperolehnya lewat
majalah mode. Sebagian dari model busana tersebut lantas dibelinya untuk
dikenakan dalam berbagai event atau acara.
Meski
berbalut busana trendy ala Eropa maupun Amerika Serikat, Dewi selalu
menggabungkannya dengan jilbab sebab sejak kecil dia senantiasa menggunakan
jilbab. Untuk itu, dia harus memilih jilbab yang cocok dengan busana yang
dikenakan.
“Saya
menganggap busana itu penting untuk menunjang penampilan, untuk itu setiap
busana yang dikenakan selalu dipadukan dengan jilbab yang saya miliki agar terlihat
serasi. Oleh karena itu, saya terpaksa mengumpulkan banyak jilbab yang akan
dikenakan sesuai dengan busana yang saya pakai,” katanya.
Alhasil,
Dewi akhirnya memiliki ratusan koleksi Jilbab dari berbagai daerah dan ada juga
dari mancanegara yang dibelinya saat melakukan perjalanan ke luar negeri.
Jilbab yang dimiliki Dewi terdiri dari berbagai model dan harganyapun
bervariasi dari yang termurah 20 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
Untuk
memiliki koleksi ratusan Jilbab tersebut, Dewi telah mengeluarkan dana puluhan
juta rupiah. Uang tersebut selain digunakan untuk membeli jilbab baru, juga
digunakan untuk melakukan perawatan, karena setiap bulan Dewi harus
membersihkan jilbab tersebut agar selalu dalam kondisi baik.
Salah satu
jilbab yang baru dikoleksinya adalah Jilbab Syahrini yang dibelinya dari salah
satu toko di pusat perbelanjaan Jakarta. Dewi tidak tahu alasan para pedagang
menamakan Jilbab tersebut Jilbab Syahrini, namun Dewi menyukainya karena
modelnya berbeda dengan yang sudah dimilikinya selain itu, corak dan bentuknya
juga cukup menarik, dimana pada sisi pinggir dan belakang Jilbab tersebut
terdapat payet gemerlapan yang disulam dengan sangat rapi yang memberi kesan anggun
pada penggunanya.
Selain
model atau bentuk, Dewi juga memiliki koleksi puluhan Jilbab yang terdiri dari
berbagai warna, mulai dari wargan putih hingga hitam bahkan ada satu jilbab
yang memiliki beberapa warna.
Menurutnya, pemilihan warna jilbab yang
tepat akan memberi nilai tambah pada penampilan seseorang sehingga terlihat
cantik dan menawan. Untuk menentukan warnanya, dapat disesuaikan dengan acara
atau aktivitas, kulit wajah serta dengan memperhatikan keserasian gaun yang
akan dipakai dan warna jilbab yang akan anda pilh. Contoh, jilbab berunsur
etnik dapat dipadukan dengan gaun gamis menjuntai kelantai yang berkonsep
simple namun glamour.
“Hal hal kecil seperti menentukan
warna ternyata sangat berpengaruh dalam kecantikan jilbab yang akan dipancarkan
nantinya. Jadi, perhatikanlah dalam memilih warna jilbab untuk mempercantik
penampilan,” katanya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar