PT
PLN (Pelayanan Listrik Nasional) Batam merupakan perusahaan penyedia listrik di
Kota Batam yag berbeda dengan PLN lainnya di Indonesia. Perusahaan ini bergerak
berdasarkan Surat Kuasa Usaha Penyedia Tenaga Listrik dari Pemerintah yang
digerakan oleh swasta. Salah satu yang berbeda antara PLN Batam dan PLN lainya
yakni dalam penentuan tarif dimana perusahaan ini memiliki keleluasan untuk
menentukanya.
Perbedaan lain yang dimiliki PLN Batam adalah
sebagian besar pasokan listrik yang dimiliki digunakan untuk mensuplai listrik
industri dengan tarif tinggi, bukan untuk rumah tangga. Oleh karenanya, PLN
Batam memperoleh keuntungan besar setiap tahunnya.
Melihat keuntungan di depan mata, Perusahaan ini
terus berupaya meningkatkan kapasitas usahanya dan rencana penjualan listrik ke
Pulau Bintan serta Singapura sedang disusun untuk direalisasikan dalam waktu
dekat. Perseroan juga berupaya merebut hati konsumen di Batam dengan
peningkatan layanan dan inovasi teknologi, misalnya menerapkan sistem langganan
listrik dengan cara Pra Bayar dan lainnya.
Dalam waktu dekat, PLN Batam bahkan akan Go Public dengan
melantai di Bursa untuk menjandikan Perseroan menjadi perusahaan yang patut diperhitungkan.
Namun, bayak pihak pesimis dengan rencana tersebut karena jika tidak ada
pembeli siaga maka dikuatirkan saham yang ditawarkan tidak akan terserap. Pasalnya,
sektor yang dilakoni PLN Batam dinilai kurang prospektif.
Itu cukup berasalan sebab keuntungaan PLN hanya
diperoleh dari penjualan listrik yang angkanya akan besar jika tarif tinggi. Persoalan
akan muncul karena saat ini Batam sudah memilki Pemerintah Kota dan DPRD
sehingga penentua tarif listrik harus mendapat persetujuan dari lembaga
tersebut. Dengan demikian akan sulit bagi manajemen PLN Batam untuk mendapatkan
tarif yang menguntungka jika tidak mendapat persetujuan darai Pemko dan DPRD
Batam.
Direktur Utama PT PLN Batam Dadan Koerniadipoera membantah
jika rencana IPO akan berdampak pada peningkatan tarif. Menurutnya itu suatu
hal yang berbeda, karena keputusan untuk menaika tarif tergantung dari banya
faktor.
“Saya sudah menyampaikan rencana IPO ke pemerintah
daerah dan saya telah yakinkan bahwa IPO tidak ada hubunganya dengan tarif ,”
katanya.
Ketua
Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain mengatakan, PLN Batam mestinya lebih
transparan dalam membuat kebijakan karena selama ini terkesan tertutup.
Padahal, energi listrik merupakan kebutuhan utama warga sehingga jika terjadi
sesuatu akan berdampak pada warga.
Menurutnya, selama ini layanan yang diberikan PLN Batam belum
memuaskan, itu bisa dilihat dari masih seringnya mati lampu. Oleh karena itu, manajemen PLN Batam harus
bekerja lebih keras lagi untuk memberi layanan maksimal pada warga.
Terkait dengan rencana IPO, PLN harus menjelaskan dengan terang benderang
kepada pemerintah dan DPRD tujuan dari rencana tersebut. Pasalnya, PLN Batam
merupaka perusahaan yang tidak hanya mengejar keuntungan semata tetapi ada misi
sosial yang juga harus dijalankan perseroan.
Dikuatirkan, jika IPO dilakukan maka misi utama PLN
Batam hanya akan mengejar keuntungan sebab perusahaan yang sudah listing di
Bursa biasaya akan mengejar keuntung sebesar besarnya. Dengaa demikian tarif listrik
di Batam dikuatirkan akan dinaikan untuk mengejar keuntungan yaag besar tadi.
(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar