TANJUNG
PINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menjadikan karet sebagai salah
satu komoditas andalan. Untuk itu, produksinya akan ditingkatkan dari 600 ton
saat ini menjadi 1.000 ton selama tiga hingga lima tahun kedepan.
Gubernur Kepri, H.M Sani mengatakan, Pemerintah
daerah akan memfasilitas petani karet untuk meningkatkan produksinya. Itu
dilakukan untuk menjadikan karet sebagai salah satu komoditas andalan daerah
mengingat terus meningkatnya permintaan karet dunia.
"Mulai tahun ini saya memerintahkan kepada
instansi terkait untuk mendorong produksi karet, dan diharapkan produksinya
bisa mencapai 1.000 ton," katanya, Senin (3/8).
Untuk meningkatkan produksi karet, Pemerintah
Provinsi Kepri akan mendorong petani yang berada di sentra produksi yakni
Kabupaten Karimun, Bintan, Lingga dan Natuna untuk melakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi lahan pertanian karet.
Menurut Sani, untuk melakukan ekstensifikasi atau
perluasan lahan pertanian memang agak sulit karena terbatasnya lahan di Kepri
disebabkan daerah ini yang sebagian besar terdiri dari laut. Untuk itu, pola
intensifikasi akan ditingkatkan dengan cara member pemahaman kepada petani agar
meningkatkan pemeliharaan dan budidaya secara tepat. Selain itu, Petani juga
diminta untuk menggunakan bibit unggul.
Dengan demikian, diharapkan produksi karet bisa
meningkat dari 600 ribu ton saat ini menjadi satu juta ton dalam tiga atau lima
tahun kedepan. Dengan meningkatkan produksi petani, Pemerintah daerah akan
mengupayakan pemasaranya sehingga petani tidak perlu kuatir produksi yang
dihasilkan tidak terbeli.
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Karet Indonesia
(Gapkindo) menyebut produksi karet alam nasional tahun ini diperkirakan 2,7
juta ton. Angka tersebut lebih rendah dari target yang dibuat awal tahun ini
yang mencapai 2,95 juta ton.
Ketua Gapkindo, Asril Sutan Amir mengatakan,
penurunan produksi tahun ini terjadi karena faktor cuaca yakni kemarau panjang
yang membuat produksi diperkirakan tidak mencapai target.
Dengan target produksi 2,7 juta ton, artinya produksi tahun ini turun 10%
dari produksi tahun lalu yang sekitar 3 juta ton. Dalam kondisi normal,
produksi getah karet satu hari sekitar 20 cc atau sekitar 240 ribu ton per
bulan. Jika produksi stabil, produksi tahun ini bisa mencapai 2,9 juta ton.
(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar