Anggota DPR RI, Hary Azhar Azis mengatakan, rendahnya
penyerapan anggaran di semester satu ini juga terjadi pada tahun lalu yakni
dibawah 30 persen dan jika di semester kedua sama realisasinya dengan semester
satu maka penyerapan anggaran selama satu tahun sekitar 50 persen dan biasanya
pemerintah akan mengebut penggunaan anggaran di kuartal empat.
“Rendahnya penyerapan anggaran tahun ini, sama
dengan tahun lalu dan itu menunjukan reformasi birokrasi tidak berjalan
maksimal,” katanya, Senin (15.7).
Pola yang sama, kata Hary sebenarnya juga terjadi
pada tahun lalu dan tahun tahun sebelumnya dan mestinya aparat pemerintah bisa
belajar dari pengalaman tahun lalu untuk diperbaiki pada saat ini, namun
ironisnya kejadian yang sama juga terjadi pada tahun ini. Itu menunjukan bahwa
reformasi birokrasi tidak berjalan maksimal. Padahal gaji pegawai sudah
dinaikan ditambah lagi dengan renumerasi yang tinggi, jadi mestinya kinerja
aparat pemerintah bisa meningkat. Ironisnya peningkatan kesejahteraan tidak bergerak
dengan peningkatan kinerja.
Untuk itu, pemerintah harus memberlakukan reward dan
punishment dengan tegas, caranya harus dibuat Peraturan Presiden yang mengatur
reward dan punbishment tersebut. Dengan demikian, reward dan punishment tidak
lagi dibawah control Kementrian Keuangan, pasalnya, Kementrian Keuangan tidak
dapat atau sulit memberi sangsi ke lembaga kementrian lainnya karena berada
satu level.
“Reward dan Punishment harud di atur dengan
Peraturan Presiden sehingga bisa berjalan optimal,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar