BINTAN – Jumlah turis asal China yang
mengunjungi kawasan wisata Lagoi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau
melonjak mencapai 11 persen hingga September ini disbanding tahun tahun
sebelumnya yang hanya 3 persen. Itu dipicu gencarnya promosi yang dilakukan di
negara tirai bamboo tersebut.
General Manager Hotel Banyan Tree, Herman Buspa mengatakan, turis asal dari China
yang berkunjung ke Lagoi, Bintan, pada tahun ini menagalami peningkatan cukup
tajam mencapai 11 persen dari biasanya. Padahal empat tahun sebelumnya jumlah kunjungan
wisatawan asal China tiap tahunnya hanya 3 persenan.
"Kunjungan turis China ke Lagoi terus meningkat dari 3 persen menjadi 7
persen dan saat ini mencapai 11 persen dari seluruh turis yang mengunjungi
daerah ini,” katanya, Kamis (20/9).
Salah satu pemicu naiknya jumlah kunjungan turis asal China adalah karena perubahan politik yang terjadi di negara itu akibat desakan demokrasi yang menyebabkan masyarakat China ramai ramai mengunjungi negara lain untuk berwisata. Selain ke Lagoi, kata dia, para turis China juga banyak mengunjungi negara-negara Eropa dan Amerika.
"Lagoi ini hanya mendapat sedikit imbasnya saja karena gencarnya pemasaran di agen hotel-hotel di Singapura, China, maupun negara-negara Eropa," katanya.
Menurut Herman, kondisi politik di China pada masa lalu sulit untuk menjalin kerjasama dengan agen-agen hotel di Amerika dan Eropa. Namun kini semua itu sudah terbukan lebar, karena agen-agen hotel Amerika, Eropa maupun Asia bisa langsung berhubungan dengan pengusaha China.
Meski demikian lanjut Herman, posisi turis tertinggi yang datang ke Lagoi saat ini masih tetap didiominasi warga Singapura, setelah itu China, baru disusul Jepang, Korea dan turis asal Australia.
"Dari asal booking hotelnya atau agen hotelnya negara Singapura mendominasi, hampir 30 persen, China 11 persen, lalu Jepang 8 persen, Korea 7 persen, disusul Australia sekitar 5 persen. Namun untuk turis Eropa dan Amerika malah menurun 3 sampai 4 persen, mungkin akibat krisis global sisana," kata Herman.
Salah satu pemicu naiknya jumlah kunjungan turis asal China adalah karena perubahan politik yang terjadi di negara itu akibat desakan demokrasi yang menyebabkan masyarakat China ramai ramai mengunjungi negara lain untuk berwisata. Selain ke Lagoi, kata dia, para turis China juga banyak mengunjungi negara-negara Eropa dan Amerika.
"Lagoi ini hanya mendapat sedikit imbasnya saja karena gencarnya pemasaran di agen hotel-hotel di Singapura, China, maupun negara-negara Eropa," katanya.
Menurut Herman, kondisi politik di China pada masa lalu sulit untuk menjalin kerjasama dengan agen-agen hotel di Amerika dan Eropa. Namun kini semua itu sudah terbukan lebar, karena agen-agen hotel Amerika, Eropa maupun Asia bisa langsung berhubungan dengan pengusaha China.
Meski demikian lanjut Herman, posisi turis tertinggi yang datang ke Lagoi saat ini masih tetap didiominasi warga Singapura, setelah itu China, baru disusul Jepang, Korea dan turis asal Australia.
"Dari asal booking hotelnya atau agen hotelnya negara Singapura mendominasi, hampir 30 persen, China 11 persen, lalu Jepang 8 persen, Korea 7 persen, disusul Australia sekitar 5 persen. Namun untuk turis Eropa dan Amerika malah menurun 3 sampai 4 persen, mungkin akibat krisis global sisana," kata Herman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten
Bintan, Sutiyoso mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan asing secara
keseluruhan di Kabupaten Bintan khususnya Lagoi diperkirakan mengalami
peningkatan pada tahun ini.
“Diperkirakan nanti pada liburan akhir tahun jumlah wisatawan asing akan
ramai untuk merayakan natal dan tahun baru terutama di resort-resort. Dengan demikian
target 500 ribu turis akhir pada tahun ini diperkirakan bisa dicapai,” katanya.
Untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Bintan, Pemerintah daerah telah
melakukan upaya semaksimal mungkin seperti menumbuhkan wisata budaya yang ada
di Kabupaten Bintan selain mengoptimalkan wisata alam khususnya wisata pantai
yang merupakan daya tarik yang paling utama.
Selain itu, Pemerintah daerah juga terus mendorong swasta atau investor
untuk membuka hotel baru karena jumlah hotel yang ada saat ini masih kurang disbanding
dengan terus melonjaknya kunjungan turis asing ke Bintan.
Pemerintah daerah juga juga terus mempromosikan Kabupaten Bintan ke dunia
internasional dengan menyelenggarakan even-even internasional seperti acara
Meta Man dan lomba lari internasional.
Sementara itu, pembinaan terhadap masyarakat atau penduduk lokal terus
dilakukan agar lebih bisa menjaga dan mengembangkan lingkungannya tersebut agar
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang berkunjung.
“Kami melakukan pembinaan terhadap kelompok Sadar Wisata yang nantinya akan
berkoordinasi dengan kami mengenai potensi yang ada di daerah mereka,” kata Sutiyoso.
Untuk pengembangan potensi wisata sendiri, di Kabupaten Bintan, pihaknya
mengaku tengah fokus pada pengembangan di wilayah barat Bintan seperti kawasan
Lagoi dan Uban dan juga di wilayah timur Bintan seperti daerah pesisir Trikora.
(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar