Kamis, 18 Oktober 2012

Penyelundupan BBM di Kepri Marak



KARIMUN – Aksi penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Kepulauan Riau terus meningkat, menyebabkan negara dirugikan triliunan rupiah setiap tahunya. Meski demikian, belum ada tindakan nyata dari aparat di daerah untuk menghentikan aksi tersebut.

Direktur Penindakan dan Penyelidikan  Direktur Jenderal Bea Cukai Departemen Keuangan, Rahmat Subagyo mengatakan, pada bulan September ini saja telah ditangkap empat kapal tangker yang membawa BBM berbagai jenis secara illegal untuk dijual ke negara tetangga. Potensi kerugian negara akibat aksi penyelundupan tersebut sekitar 221,52 miliar rupiah. Negara juga dirugikan secara social karena bahan bakar yang diselundupkan tersebut mestinya untuk menjaga pasokan di dalam negeri bukan untuk di jual ke luar negeri.

“Kasus penyelundupan BBM di Kepri cukup tinggi karena harga jual di dalam negeri sangat murah disbanding negeri tetangga yang hanya berjarak beberapa kilo meter saja, akibatnya banyak orang yang menjual BBM dengan cara menyelundupkanya ke luar negeri sehingga BBM menjadi langka di Kepri,” katanya, Jumat (28/9).

Di Batam saja diperkirakan sekitar 150 ton solar per hari dari 30 SPBU di salah gunakan untuk diselendupkan ke negara tetangga.
Kapolsek Seibeduk Batam, AKP S Zalukhu mengatakan, modus yang digunakan para penyelundup adalah mengumpulkan solar dari setiap SPBU lalu dikumpulkan untuk selanjutnya di selundupkan ke luar negeri. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar