BATAM
– Empat perusahaan asing dan satu perusahaan dalam negeri merealisasikan
rencana investasi senilai 26,6 juta dollar AS setara dengan 260 miliar rupiah
pada berbagai sektor industri seperti galangan kapal dan elektronik di Kota
Batam selama Agustus ini.
Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu Badan
Pengusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, perusahaan yang merealisasikan
investasi di Batam tersebut diantaranya joint venture Singapura-Indonesia yang
bergerak di bidang jasa industri untuk berbagai pengerjaan khusus terhadap
logam dan barang-barang dari logam, dengan investasi sebesar satu juta dolar
AS. Kemudian, dua penanam modal asing (PMA) Singapura di bidang industri
perbaikan kapal dengan nilai investasi 2 juta dolar AS serta jasa pemeliharaan
dan perbaikan mesin-mesin peralatan berat berteknologi tinggi dengan investasi
200 ribu dolar AS. Lalu, join venture Inggris-Singapura yang bergerak di bidang
industri barang dari kulit dan kulit buatan dengan investasi senilai satu juta
dolar AS.
Sedangkan nilai investasi yang terbesar berasal dari
perusahaan dalam negeri yang bergerak dalam bidang industri pembuatan dan
perbaikan kapal dengan nilai investasi 22,43 juta dolar AS.
"Industri perkapalan masih menjadi salah satu bidang yang diminati investor domestik karena cukup prospektif seiring banyaknya pekerjaan galangan kapal dari Singapura yang dialihkan ke sejumlah perusahaan di Batam karena Perusahaan perkapalan di Singapura sudah Full Booking," katanya, Senin (8/10).
"Industri perkapalan masih menjadi salah satu bidang yang diminati investor domestik karena cukup prospektif seiring banyaknya pekerjaan galangan kapal dari Singapura yang dialihkan ke sejumlah perusahaan di Batam karena Perusahaan perkapalan di Singapura sudah Full Booking," katanya, Senin (8/10).
Direalisasikanya rencana investasi tersebut nantinya
akan menyerap banyak tenaga kerja dan diperkirakan akan menyerap sekitar 317 pekerja
baru sehingga dapat mengurangi angka pengangguran secara nasional.
Menurut Djoko, Batam masih menjadi incaran para
pebisnis asing dan lokal karena banyak fasilitas yang diberikan pemerintah
seperti insentif pajak dan cukai serta ketersediaan infrastruktur yang cukup.
Selama Semester satu ini saja, katanya BP Batam
mencatat realisasi investasi asing di Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Batam mencapai
112 juta dolar AS, naik sekitar 61 persen dibanding periode sama tahun
sebelumnya.
Adapun investor yang menamkan modalnya antara lain , Singapura, Malaysia, Australia, Italia, India, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Philipina, Sri Langka, British Virgin Island, Belanda, Norwegia, Philipina, Inggris, Taiwan, Irlandia, Ukraina dan Korea Selatan.
Adapun investor yang menamkan modalnya antara lain , Singapura, Malaysia, Australia, Italia, India, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Philipina, Sri Langka, British Virgin Island, Belanda, Norwegia, Philipina, Inggris, Taiwan, Irlandia, Ukraina dan Korea Selatan.
Djoko optimistis hingga akhir tahun ini target untuk
menjaring 100 investor asing dapat tercapai karena hingga saat ini sudah
tercapai lebih dari separuh.
Kendala
Lahan
Ketua Kadin Kepri, Johanes Kennedy Aritonang
mengatakan, BP Batam masih belum maksimal menjaring investor asing masuk untuk
menanamkan modalnya di daerah ini karena jika disbanding Malaysia dan Vietnam
serta China maka Batam masih tertinggal. Padahal, pemerintah pusat sudah
memberikan sejumlah fasilitas namun sayangnya belum dimanfaatkan secara optimal
oleh regulator di daerah.
Salah satu kendala belum banyaknya investor asing
yang menanamkan modal di batam karena kendala keterbatasan lahan. Batam saat
ini mengalami krisis lahan sehingga banyak investor asing yang akan menanamkan
modalnya terpaksa membatalkannya karena tidak adanya lahan. Oleh karena itu,
Pemerintah pusat diminta segera mengalih fungsikan lahan di Pulau Rempang dan
Galang untuk dijadikan kawasan komersil sehingga bisa dikelola oleh investor.
“Pulau Rempang dan Galang sudah dipersiapkan sejak
masa BJ Habibie menjabat Ketua Otorita Batam dengan dibangunya jembatan
Barelang. Dengan adanya jembatan itu maka akses untuk menuju lokasi menjadi
lebih cepat,” katanya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar