BATAM
– Ratusan sopir taksi di Batam berunjuk rasa di depan Kantor Walikota menuntut pencabutan
ijin operasional operator Taksi Blue Bird yang telah dikeluarkan pemerintah
daerah beberapa waktu lalu, sebab keberadaan Taksi Blue Bird dengan manajemen
yang lebih professional dikuatirkan dapat mengancam keberadaan Taksi lama.
Kordinator aksi, Bujang Piliang mengatakan,
unjuk rasa yang dilakukan para supir taksi dipicu telah dikeluarkanya ijin
operasional Taksi Blue Bird di Batam. Kondisi itu dikuatirkan dapat mengancam
mata pencaharian para supir taksi yang sudah terlebih dulu beroperasi karena
manajemen Blue Bird cukup professional sehingga mereka akan kalah bersaing.
"Kami menuntut agar Pemko Batam menganti Kepala Dinas Perhubungan saat ini, Zulhendri dan membatalkan ijin operasional Taksi Blue Bird,” katanya, Selasa (31/7).
Mogok
kerja yang dilakukan para supir Taksi tersebut menyebabkan sejumlah penumpang
di beberapa pelabuhan seperti Pelabuhan Punggur, Bandara Internasional Hang
Nadim, Sekupang, Batam Centre dan lainnya terlantar karena aksi berlangsung
sejak pagi hari. Kondisi itu memaksa Pemerintah daerah khususnya Petugas
Bandara Hang Nadim menambah jumlah bus yang akang
mengankut
penumpang keluar bandara.
Sementara
itu, Pemko Batam menyiapkan lima Bus Damri untuk melayani penumpang yang akan
berangkat ataupun pulang dari Bandara Hang Nadim. Untuk itu telah ditetapkan tariff
atau ongkos angkutanya sebesar 15 ribu rupiah untuk semua jurusan.
Walikota
Batam, Ahmad Dahlan akhirnya memutuskan untuk mencabut ijin operasional taksi
Blue Bird selama tiga hari kedepan, untuk memberi kesempatan pada pihak pihak
yang berkepentingan mencari solusi yang bisa diterima semua pihak.
"Kami putuskan untuk mencabut ijin operasional Taksi Blue Bird selama tiga hari, sampai hari Jumat besok dan bagi operator Taksi lama agar segera melakukan pembenahan taksi selama jangka waktu satu tahun ke depan," kata Dahlan.
Ahmad
Dahlan minta agar operator taksi lama segera membenahi manajemennya agar bisa
bersaing dengan pemain baru. Pembenahan yang mesti dilakukan adalah memasang
argo meter di setiap taksinya serta member tanda pengenal pada supir taksi yang
dipekerjakan. Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan mengenai pelayanan pada
supir taksi agar penumpang mendapat layanan yang baik. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar