BATAM – Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas Ham) berencana melakukan investigasi bersama dengan Lembaga Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia
(Suhakam) terkait insiden penembakan lima Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh
Polisi Diraja Malaysia beberapa waktu lalu.
Anggota
Komnas Ham, Johny Nelson Simanjuntak mengatakan, pihaknya sudah menghubungi
lembaga HAM Malaysia atau Suhakam untuk melakukan investigasi bersama terkait
penembakan 4 TKI asal Batam dan satu asal Madura di negara tersebut beberapa
waktu lalu. Namun, hingga saat ini belum ada respon dari lembaga tersebut
sehingga Komnas Ham belum akan melakukan penyelidikan.
“Kami
sudah menghubungi Suhakam untuk investigasi bersama dan hingga saat ini masih
menunggu respon dari lembaga tersebut,” katanya, Jumat (14/9).
Atas
kejadian penembakan tersebut, kata Johny pihaknya langsung menghubungi
Kementrian Luar Negeri agar dibentuk gugus tugas bersama untuk melakukan
penyelidikan supaya mendapat informasi yang komprehensif terkait insiden
tersebut. Hal itu perlu dilakukan agar pemerintah mendapat informasi yang benar
sehingga dapat mengambil suatu kebijakan.
Sembari menunggu
hasil penyelidikan, Pemerintah diminta untuk meminta penjelasan kepada
Pemerintah Malaysia terkait insiden penembakan itu. Kemudian, Pemerintah juga
diminta untuk segera memulangkan empat TKI warga Batam dan satu TKI asal Madura
yang tewas ditembak tersebut.
Insiden
penembakan empat TKI asal Batam terjadi pada hari Jumat (7/9) di negara bagian Perak Malaysia. Keempat warga yang ditembak
bersal dari Batam yakni Jony alias M Sin (35), Osnan (37), Hamid, Diden, dan
Mahno.
Istri Jony, Devi Trista (28)
mengatakan sudah mendapat foto para korban termasuk suaminya. Ia menuturkan
dari foto tersebut terlihat kelopak mata suaminya dijahit. Ia juga melihat
jahitan dari dada hingga ke perut korban.
"Saya takut organ tubuh suami
saya diambil orang Malaysia," kata Devi. Bersama keluarga Osnan, Sofyan
dan Devi berusaha mencari keterangan nasib keluarganya ke KBRI Kuala Lumpur.
Namun, tidak satupun nomor telepon KBRI Kuala Lumpur yang berhasil dihubungi. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar