TANJUNG PINANG – DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) minta Pemerintah
Daerah segera menyusun rencana strategis untuk merealisasikan pembangunan
jembatan Batam-Bintan yang sudah direncakan beberapa tahun lalu. Mengingat pentingnya
keberadaan jembatan tersebut untuk pembangunan daerah.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri
Joko Nugroho meminta Pemerintah Provinsi Kepri serius merealisasikan rencana
pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan (Jembatan
Babin). Dengan terealisasinya jembatan itu, maka akan berdampak positif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Kepri.
"Jembatan Babin akan memberikan
dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi terutama di Pulau Bintan, sebab
keberadaan jembatan tersebut mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang
diakibatkan lancarnya transportasi sehingga investor akan melirik potensi Pulau
Bintan yang sangat besar," katanya, Senin (15/10).
Untuk itu, DPRD Kepri minta Pemprov
Kepri segera melakukan pemaparan tentang rencana pembangunan jembatan tersebut.
DPRD sendiri akan membantu guna mempercepat realisasinya.
"Kami berharap agar ada pemaparan yang jelas dari Pemprov Kepri dalam waktu dekat ini terkait rencana pembangunan jembatan tersebut. Tidak masalah apakah pendanaannya dari APBN atau swasta murni, yang penting kita tahu dan bisa menjelaskannya kepada masyarakat," kata Joko.
"Kami berharap agar ada pemaparan yang jelas dari Pemprov Kepri dalam waktu dekat ini terkait rencana pembangunan jembatan tersebut. Tidak masalah apakah pendanaannya dari APBN atau swasta murni, yang penting kita tahu dan bisa menjelaskannya kepada masyarakat," kata Joko.
Proyek Jembatan Batam – Bintan pertama
kali digagas oleh BP Batam dengan nilai investasi sekitar 3 triliun rupiah.
Jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Bintan tersebut nantinya memiliki
panjang sekitar 6,7 kilometer dan diperkirakan akan memberi dampak signifikan
bagi kemajuan Provinsi Kepri. Sayangnya, meski proyek tersebut strategis namun,
Pemprov Kepri dinilai tidak serius merealisasikannya, sebab sampai saat ini
belum ada pemaparan yang jelas dari Pemerintah daerah kepada DPRD.
Sementara itu, Kepala Badan
Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja beberapa waktu lalu mengatakan, Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah selesai melakukan blue print
terkait pembangunan Jembatan Babin, dimana tahun 2013 mendatang akan dilakukan
studi kelayakannya.
"Pemerintah pusat bersama BP Batam saat ini sedang melakukan kajian atas pembiayaan rencana pembangunan jembatan itu, apakah akan dari investasi atau kerja sama kemungkinan tersebut masih dikaji. Tapi pengerjaaannya kelas internasionalnya sekarang ini sedang dipelajari konsultan," kata Mustofa. (gus).
"Pemerintah pusat bersama BP Batam saat ini sedang melakukan kajian atas pembiayaan rencana pembangunan jembatan itu, apakah akan dari investasi atau kerja sama kemungkinan tersebut masih dikaji. Tapi pengerjaaannya kelas internasionalnya sekarang ini sedang dipelajari konsultan," kata Mustofa. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar