Kinerja
perbankan di tanah air boleh mendapat apresiasi pada semester satu ini karena rata
rata mengalami pertumbuhan asset, laba dan pendapatan. Capaian itu dinilai
sulit diperoleh ketika perbankan di belahan dunia khususnya zona Eropa
mengalami penurunan rating atau downgrade.
Disaat perbankan
di belahan dunia, khususnya zona Eropa mengalami downgrade, perbankan
di Tanah Air justru sebaliknya. Rata rata kinerja perbankan nasional baik itu
Bank Pemerintah maupun swasta mencatat pertumbuhan kinerja yang mumpuni dengan
mayoritas laba serta pendapatan yang mengalami kenaikan.
Pengamat ekonomi Destri Damayanti mengatakan, laba
bersih perbankan yang kinclong tersebut didukung oleh laju perekonomian
Indonesia yang melesat di saat negara-negara lainnya terpuruk karena krisis
ekonomi global yang tak kunjung selesai. Itu bisa dilihat dari catatan Badan
Pusat Statistik yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di
triwulan-II 2012 mencapai 6,4 persen. Angka ini meningkat dari 6,3 persen
dibandingkan dengan triwulan-I 2012.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal dua tersebut di luar dugaan, karena banyak pihak yang memperkirakan bahwa pertumbuhan perekonomian di triwulan-II 2012 hanya akan mencapai sekitar 6,1 persen.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal dua tersebut di luar dugaan, karena banyak pihak yang memperkirakan bahwa pertumbuhan perekonomian di triwulan-II 2012 hanya akan mencapai sekitar 6,1 persen.
“Pertumbuhan perekonomian yang meningkat di kuartal
dua ini didukung oleh faktor konsumsi domestik masyarakat Indonesia yang
cenderung kuat,” kata Destri. Konsumsi domestik masyarakat yang kuat
mneyebabkan pertumbuhan perekonomian kita tumbuh lagi.
Menurutnya, dengan konsumsi domestik yang kuat
menyebabkan adanya kegiatan ekonomi. Sehingga perbankan di Indonesia pun
memiliki ruang untuk dapat memperkuat laju pertumbuhan kinerjanya.
Meningkatnya kinerja perbankan di semester satu ini,
diperkirakan akan terus berlanjut hingga semester kedua sehingga secara
keseluruhan kinerja perbankan tahun 2012 ini diprediksi lebih baik disbanding tahun
sebelumnya.
Beberapa bank yang mengalami pertumbuhan kinerjanya
secara pantastis diantaranya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Bank pelat
merah terbesar di Indonesia ini mencatatkan laba yang dapat didistribusikan
kepada pemilik sebesar 8,7 triliun rupiah pada semester I-2012. Atau naik 31,95
persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang 6,78 triliun rupiah. Sementara
laba nonoperasional tercatat naik menjadi 415,5 miliar rupiahy disbanding periode
sebelumnya yang 194,2 miliar rupiah.
Total aset bank BUMN ini juga melonjak menjadi 474 triliun rupiah dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang 469,9 triliun rupiah.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih 7,147 triliun rupiah atau tumbuh 13 persen disbanding periode sama tahun alu yang 6,323 triliun rupiah, sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih pada semester I-2012 mencapai 5,3 triliun rupiah. Angka ini tumbuh 10,5 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu yang 4,793 triliun rupiah.
Sementara untuk pendapatan bunga bersih, BCA mencatat tumbuh 14,4 persen secara year on year (yoy) menjadi 9,2 triliun rupiah. Pertumbuhan ini didukung dengan tingginya pertumbuhan kredit.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), membukukan laba bersih pada semester I-2012 sebesar 20,4 persen atau naik dari 2,73 triliun menjadi 3,29 triliun rupiah. Sementara total aset sebesar 316,872 triliun rupiah naik sebesar 21,6 persen dibanding posisi aset semester I-2011 yang 260,649 triliun rupiah
Pertumbuhan aset BNI terutama didorong oleh kenaikan simpanan nasabah yang naik 21,3 persen dibanding posisi tahun sebelumnya atau menjadi 242,718 triliun rupiah per 30 Juni 2012 dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 200,138 triliun rupiah.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang merupakan Bank asal Malaysia ini mencatatkan laba periode berjalan setelah pajak bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik sebesar 1,98 triliun rupiah pada akhir semester I-2102. Laba itu naik 28,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang 1,55 triliun rupiah.
Pendapatan bunga bersih perseroan mengalami kenaikan menjadi 4,69 triliun rupiah dibandingkan periode sebelumnya yang 3,79 triliun rupiah. Sementara pendapatan operasional selain bunga juga naik jadi 2,09 triliun rupiah dari sebelumnya yang 1,57 triliun rupiah. (gus).
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih 7,147 triliun rupiah atau tumbuh 13 persen disbanding periode sama tahun alu yang 6,323 triliun rupiah, sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih pada semester I-2012 mencapai 5,3 triliun rupiah. Angka ini tumbuh 10,5 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu yang 4,793 triliun rupiah.
Sementara untuk pendapatan bunga bersih, BCA mencatat tumbuh 14,4 persen secara year on year (yoy) menjadi 9,2 triliun rupiah. Pertumbuhan ini didukung dengan tingginya pertumbuhan kredit.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), membukukan laba bersih pada semester I-2012 sebesar 20,4 persen atau naik dari 2,73 triliun menjadi 3,29 triliun rupiah. Sementara total aset sebesar 316,872 triliun rupiah naik sebesar 21,6 persen dibanding posisi aset semester I-2011 yang 260,649 triliun rupiah
Pertumbuhan aset BNI terutama didorong oleh kenaikan simpanan nasabah yang naik 21,3 persen dibanding posisi tahun sebelumnya atau menjadi 242,718 triliun rupiah per 30 Juni 2012 dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 200,138 triliun rupiah.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang merupakan Bank asal Malaysia ini mencatatkan laba periode berjalan setelah pajak bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik sebesar 1,98 triliun rupiah pada akhir semester I-2102. Laba itu naik 28,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang 1,55 triliun rupiah.
Pendapatan bunga bersih perseroan mengalami kenaikan menjadi 4,69 triliun rupiah dibandingkan periode sebelumnya yang 3,79 triliun rupiah. Sementara pendapatan operasional selain bunga juga naik jadi 2,09 triliun rupiah dari sebelumnya yang 1,57 triliun rupiah. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar