ANAMBAS – Kondisi terumbu karang di
Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau rusak parah disebabkan aksi
nelayan yang menangkap ikan menggunakan bom. Untuk mengurangi kerusakan terumbu
karang, Pemerintah Daerah merangkul nelayan agar peduli terhadap lingkungan.
Kepala Bidang Kelautan, Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Pengolahan Hasil
Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA),
Syamsuherman mengatakan, sebagian besar atau 50 persen kondisi terumbu karang
di Anambas rusak parah akibat aksi nelayan yang menangkap ikan menggunakan bom.
Kondisi tersebut jika dibiarkan akan menganggu ekosistem terlebih untuk
memulihkan terumbu karang yang rusak dibutuhkan waktu lama.
“50 Persen kondisi terumbu karang di Anambas rusak akibat dan untuk
mengembalikanya dibutuhkan biaya yang besar serta waktu lama,” katanya, Jumat
(21/9).
Untuk itu, Pemerintah Daerah mulai merangkul warga khususnya nelayan agar
tidak lagi menangkap ikan menggunakan bom dan beralih ke pancing untuk menjaga
kelangsungan ekosistem terumbu karang.
“Setelah menyadari dampak dari pengeboman ikan terhadap kelangsungan hidup
terumbu karang, masyarakat kini sudah menghentikan penangkapan ikan
dengan menggunakan bom, dan beralih ke pancing,” katanya.
Menurut Syamsuherman, pihaknya telah melatih masyarakat untuk peduli
terhadap lingkungan dan program yang telah berjalan cukup lama tersebut
membuahkan hasil. Itu terlihat dari kondisi terumbu karang yang mulai membaik
dan tumbuh kembali. Seiring dengan kebijakan lokal dari masyarakat, yang
menyepakatai penggunaan pancing untuk penangkapan ikan. Sehingga jumlah nelayan
yang melakukan bom ikan hampir tidak ada lagi.
Munculnya kesadaran masyarakat ini, tidak terlepas dari upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup alam bawah laut. Apalagi beberapa nelayan dari tiap kecamatan telah dilatih menggunakan peralatan selam yang aman . Untuk dipersiapkan menjadi pemandu wisata bahari yang akan menjual keindahan terumbu karang dan kekayaan ikan kepada wisatawan.
"Ini merupakan program pemerintah dengan dukungan penuh dari masyarakat. Daerah ini dicanangkan menjadi Taman Wisata Perairan di wilayah barat Indonesia. Nelayan juga sudah dilatih dan mereka menyadari pentingnya menjaga kelangsungan hidup terumbu karang, yang akan menjual keindahan terumbu karang nantinya. Kerjasama ini kita harapkan dapat terjaga dengan baik dalam menjaga perairan Anambas," katanya.
Kebiasaan menangkap ikan yang ramah lingkungan, merupakah buah dari sosialisasi yang dilaksanakan tiap kecamatan. Tumbuhnya kembali terumbu karang dan kebiasaan masyarakat yang menjaga ekosisistem laut, diharapkan mempercepat penetapan Anambas sebagai wilayah Taman Wisata Perairan.
"Kita harapkan ini dapat mempercepat penetapan Anambas sebagai Taman Wisata Perairan yang kini sudah dicanangkan. Seiring dengan tumbuhnya kembali terumbu karang yang sudah rusak. Begitu juga dengan perairan yang masih visibility. Dan yang paling penting adalah kebiasaan masyarakat yang sudah ramah lingkungan,". (gus).
Munculnya kesadaran masyarakat ini, tidak terlepas dari upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup alam bawah laut. Apalagi beberapa nelayan dari tiap kecamatan telah dilatih menggunakan peralatan selam yang aman . Untuk dipersiapkan menjadi pemandu wisata bahari yang akan menjual keindahan terumbu karang dan kekayaan ikan kepada wisatawan.
"Ini merupakan program pemerintah dengan dukungan penuh dari masyarakat. Daerah ini dicanangkan menjadi Taman Wisata Perairan di wilayah barat Indonesia. Nelayan juga sudah dilatih dan mereka menyadari pentingnya menjaga kelangsungan hidup terumbu karang, yang akan menjual keindahan terumbu karang nantinya. Kerjasama ini kita harapkan dapat terjaga dengan baik dalam menjaga perairan Anambas," katanya.
Kebiasaan menangkap ikan yang ramah lingkungan, merupakah buah dari sosialisasi yang dilaksanakan tiap kecamatan. Tumbuhnya kembali terumbu karang dan kebiasaan masyarakat yang menjaga ekosisistem laut, diharapkan mempercepat penetapan Anambas sebagai wilayah Taman Wisata Perairan.
"Kita harapkan ini dapat mempercepat penetapan Anambas sebagai Taman Wisata Perairan yang kini sudah dicanangkan. Seiring dengan tumbuhnya kembali terumbu karang yang sudah rusak. Begitu juga dengan perairan yang masih visibility. Dan yang paling penting adalah kebiasaan masyarakat yang sudah ramah lingkungan,". (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar