BATAM
– Kawasan padat penduduk di Kampung Seraya atau Kawasan Muara Takus Batam
hangus terbakar pada Senin (21/8) pukul 07.00 WIB. Api yang diduga berasal dari
korlseting listrik tersebut telah menghanguskan puluhan rumah penduduk serta
kendaraan roda dua dan barang milik warga.
Seorang warga, Herlina mengatakan, kebakaran
terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB ketika masyarakat sedang
bersantai dirumah dan merayakan hari lebaran. Api diduga berasal dari korsleting
listrik di salah satu rumah warga yang ditinggalkan mudik. Api cepat menjalar
ke perumahan warga lainnya karena kawasan tersebut merupakan kawasan perumahan
liar atau Ruli yang kebetulan ditinggal penghuninya untuk mudik lebaran.
“Banyak warga yang mudik lebaran
sehingga api cepat membesar dan menghanguskan seluruh kawasan,” katanya, Selasa
(21/8).
Warga yang berada di rumah, katanya
juga tidak dapat menyelematkan harta benda karena api cepat membesar sehingga
warga hanya dapat menyelamatkan barang seadanya saja.
Sementara itu, pemilik rumah yang
sebagian besar pedagang di pasar Jodoh dan Nagoya segera pulang ke rumah mereka
setelah mendengara peristiwa kebakaran tersebut, namun naas rumah mereka sudah
habis terbakar sehingga hanya terdengar jerit dan isak tangis warga.
Sementara itu, tiga unit kendaraan
pemadam kebakaran yang dating tidak dapat berbuat banyak karena lokasi
kebakaran merupakan kawasan padat penduduk yang terletak di lembah sehingga
tidak memungkinkan mobil masuk ke kawasan tersebut.
Kobaran api hanya bias dipadamkan
oleh warga setempat dengan cara mengambil air dari sumur yang terletak di
kawasan tersebut.
“Api hanya dipadamkan warga dengan, peralatan seadanya seperti ember dan penampung air lainya, warga terus berjuang memadamkan api yang terus membesar,” kata Herlina.
Sementara itu, salah seorang Ibu Ros terlihat panik dan histeris sejadi-jadinya karena belum menemukan anaknya, Stella, yang masih berumur 9 tahun. Ros meninggalkan rumah sekitar pukul 06.00 untuk Berbelanja ke pasar. Namun pukul 07.30 ketika sampai di rumah, rumahnya tak tersisa. Stella akhirnya diketahui telah tewar terpanggang api saat insiden kebakaran tersebut.
Insiden kebakaran di Kampung seraya Batam ternyata juga telah membuat sejumlah warga terluka. Seorang warga Ambatua (23) mengalami luka di tangan karena berupaya melompat dari tempat tidurnnya yang terbakar.
“Saya nyaris mati terpanggang karena saat itu saya sedang tidur dan tiba tiba ada api yang membakar atap rumah dan sejumlah perabot di dalam rumah,” katanya.
Ia mengaku tak lagi bisa menyelamatkan motor, ijazah maupun perabotan lainnya. Hanya baju d Badan pun robek karena tersangkut seng yang nyaris menimpanya.
“Api hanya dipadamkan warga dengan, peralatan seadanya seperti ember dan penampung air lainya, warga terus berjuang memadamkan api yang terus membesar,” kata Herlina.
Sementara itu, salah seorang Ibu Ros terlihat panik dan histeris sejadi-jadinya karena belum menemukan anaknya, Stella, yang masih berumur 9 tahun. Ros meninggalkan rumah sekitar pukul 06.00 untuk Berbelanja ke pasar. Namun pukul 07.30 ketika sampai di rumah, rumahnya tak tersisa. Stella akhirnya diketahui telah tewar terpanggang api saat insiden kebakaran tersebut.
Insiden kebakaran di Kampung seraya Batam ternyata juga telah membuat sejumlah warga terluka. Seorang warga Ambatua (23) mengalami luka di tangan karena berupaya melompat dari tempat tidurnnya yang terbakar.
“Saya nyaris mati terpanggang karena saat itu saya sedang tidur dan tiba tiba ada api yang membakar atap rumah dan sejumlah perabot di dalam rumah,” katanya.
Ia mengaku tak lagi bisa menyelamatkan motor, ijazah maupun perabotan lainnya. Hanya baju d Badan pun robek karena tersangkut seng yang nyaris menimpanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar