Kamis, 18 Oktober 2012

Gizi Buruk di Kepri Menguatirkan



BATAM – Kasus gizi buruk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus meningkat setiap tahun seiring minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Untuk itu, Pemerintah Daerah diminta meningkatkan anggaran untuk program pemberian makanan tambahan dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.  

Ketua Kelompok Kerja PKK Kabupaten Bintan, Ekandra Sadri mengatakan, kasus gizi buruk pada anak di Kabupaten Bintan meningkat 30 persen disbanding tahun lalu dan daerah terparah berada di Kecamatan Bintan Timur dan Teluk Bintan.

”Kami prihatin. Gizi buruk yang dialami anak-anak saat ini meningkat di Bintan,” katanya, Selasa (9/10). Untuk mengurangi kasus gizi buruk di Bintan, Pemerintah Daerah membantu memberikan asupan gizi dengan menambah makanan tambahan plus susu.

Sementara itu, di Kota Batam kasus gizi buruk masih banyak ditemui dipemukiman liar atau rumah liar. Banyaknya kasus tersebut disebabkan orang tua yang tidak peduli dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Batam, Arlan Yulvar mengatakan, kasus gizi buruk di Kota Batam banyak dipicu oleh penyakit infeksi dan buruknya sanitasi. Selain itu, pengetahuan orang tua tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan juga sangat minim sehingga mendorong munculnya kasus gizi buruk tersebut.

Untuk itu, Pemerintah Kota Batam menambah anggaran untuk program makanan tambahan dan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan serta perlunya menjaga sanitasi. Program tersebut difokuskan untuk daerah yang rentan yakni di kawasan pemukiman liar atau Ruli (Rumah liar).

“Meski kasus gizi buruk di Batam cenderung turun, namun jumlahnya masih cukup banyak dan penyakit ini masih menjadi prioritas pemerintah daerah untuk ditangani,” katanya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar