BATAM – Investor asal Slovakia berencana menanamkan
modalnya disektor energy dengan membangun pembangkit listrik di kawasan industri
Kabil Batam. Proyek yang akan dikerjasamakan dengan PT Pembangunan Kota Batam
tersebut akan menghabiskan dana sekitar 185 juta dollar AS setara dengan 1,7
triliun rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS.
Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP
dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho
mengatakan, delegasi investor dari Slovakia dipimpin
Sekretaris Pertama Bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Slovakia,
Miroslav Ondrej, berkunjung ke BP Batam, Sabtu (30/6). Turut
serta dalam kunjungan tersebut Presiden Direktur Istroenergo Group (IEG), Ing.
Jozef Barat dan Deputi Direktur Bank Exim Slovakia, Rudolf Silahovec, MBA.
“Investor Slovakia berminat untuk menanamkan investasinya di bidang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 x 60 MW di Batam dengan lokasi dǐ wilayah Kabil, senilai 185 juta dollar AS. Proyek PLTU tersebut rencananya akan dikerjasamakan dengan PT Pembangunan Kota Batam/PKB (BUMD),” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (1/7).
“Investor Slovakia berminat untuk menanamkan investasinya di bidang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 x 60 MW di Batam dengan lokasi dǐ wilayah Kabil, senilai 185 juta dollar AS. Proyek PLTU tersebut rencananya akan dikerjasamakan dengan PT Pembangunan Kota Batam/PKB (BUMD),” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (1/7).
Sejunlam investor dari
Slovakia tersebut tertarik untuk menanamkan modalnya di Batam pada berbagai sector
industry, salah satunya energi.
Rencana nvestasi
tersebut, kata Djoko merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan perusahaan
Slovakia yang telah ditandatangani pada 12 Juni 2012 lalu di Bratislava, Slovakia yang disaksikan Menko
Perekonomian RI, Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan Pemerintah Slovakia. Dimana
ada empat bidang usaha yang ditandatangani
dan salah satunya adalah proyek PLTU di Batam.
Dalam kunjungannya, investor Slovakia mendapatkan penjelasan tentang iklim investasi Pulau Batam terkait dengan sejujmlah fasilitas FTZ, delegasi Slovakia juga melakukan peninjauan ke Kawasan Kabil Industrial Estate.
“investasi bidang kelistrikan di Pulau Batam terus mengalami kemajuan, dan BP Batam selaku pengelola FTZ akan memberikan asistensi dan fasilitasi sebaik mungkin,” kata Djoko.
Dalam kunjungannya, investor Slovakia mendapatkan penjelasan tentang iklim investasi Pulau Batam terkait dengan sejujmlah fasilitas FTZ, delegasi Slovakia juga melakukan peninjauan ke Kawasan Kabil Industrial Estate.
“investasi bidang kelistrikan di Pulau Batam terus mengalami kemajuan, dan BP Batam selaku pengelola FTZ akan memberikan asistensi dan fasilitasi sebaik mungkin,” kata Djoko.
Sementara
itu, Sepanjang bulan Mei 2012 terdapat 9 investor asing yang sudah mengajukan
aplikasi untuk menanamkan modalnya di Batam dengan nilai investasi sekitar 61,4
juta dollar AS. Dari jumlah itu, empat diantaranya sudah merealisasikan rencana
investasinya dengan nilai 4 juta dollar
AS.
Ke empat
investor asing itu berasal dari India, Korea Selatan, China dan Irlandia yang
berinvestasi di sector elektronik, perdagangan dan jasa.
Tambah Anggaran
Otorita Batam yang berganti nama menjadi Badan
Pengusahaan FTZ Batam dkiperkirakan akan mendapat anggaran sebesar 918 miliar
rupiah untuk tahun anggaran 2013. Kepastian itu diketahui setelah DPR RI
memasukannya kedalam anggaran tahun depan.
Anggota
DPR-RI daerah pemilihan Propinsi Kepri, DR. Harry Azhar Azis mengatakan, Pemerintah pusat berencana menganggarkan dana
sebesar 918 miliar rupiah untuk pembiayaan Badan Pengusahaan (BP)
Batam. Dana tersebut akan dialokasikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (RAPBN) 2013.
“Anggaran untuk BP Batam sudah disetujui Komisi VI DPR RI, tinggal ditetapkan saja,” katanya.
“Anggaran untuk BP Batam sudah disetujui Komisi VI DPR RI, tinggal ditetapkan saja,” katanya.
Menurut Harry, anggaran sebesar 918 miliar rupiah itu
lebih tinggi dari anggaran tahun 2012 yang 640 miliar rupiah. Untuk itu, BP
Batam diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya Dan membangun infrastruktur yang
memadai untuk menjaring investor asing agar mau menanamkan modalnya di Batam.
“Peningkatan rencana alokasi anggaran
yang bersumber dari APBN terhadap BP Batam, tidak dapat dipungkiri merupakan
wujud dari perhatian pemerintah pusat terhadap keberadaan Kota Batam yang
selalu digadang-gadangkan sebagai Barometer
pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga Batam senantiasa harus mampu secara
signifikan memperbaiki kinerjanya dalam meningkatkan jumlah investasi dan
pertumbuhan ekonomi,” katanya. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar