ANAMBAS – Pemerintah pusat diminta segera
membangun tower di lima pulau terluar di Kabupaten Anambas Provinsi Kepulauan
Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Vietnam
karena pulau yang belum bernama dan tidak berpenghuni tersebut bisa diklaim
oleh negara tetangga.
Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan, lima pulau terluar
di Kabupaten Kepulauan Anambas yakni, Pulau Tokong Malang Biru di perairan
Kecamatan Siantan Selatan dan Jemaja Timur, pulau Damar dan Pulau Mangkai di
Kecamatan Jemaja, serta Pulau Tokong Nanas dan Pulau Tokong Berlayar di
Kecamatan Palmatak, membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun
pemerintahan pusat karena berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia
dan Vietnam serta Singapura. Pasalnya, kelima pulau tersebut belum memiliki
tower atau menara dan tidak berpenghuni serta belum memiliki nama sehingga
berpotensi konflik kepemilikan dengan negara tetangga.
“Guna menjaga eksistensi lima pulau terluar di Anambas yang berada di
wilayah perbatasan, maka pemerintah harus membangun tower dan membangun
infrastruktur lainnya agar tidak diklaim oleh negara lain,” katanya, Senin
(2/7).
Saat ini di sekitar pulau pulau tersebut banyak aktivitas pencurian ikan
oleh nelayan asing tanpa adanya tindakan dari aparat Indonesia, sebab batas
wilayah perairannya belum jelas sehingga nelayan asing leluasa menangkap ikan
di perairan itu. Terlebih potensi perikanan di perairan tersebut sangat besar.
Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Anambas, Abu Hanifah mengatakan,
perhatian khusus dari pemerintahan pusat dan daerah yang perlu diberikan pada
lima pulau tersebut yakni dengan memasukkan kecamatan yang memiliki pulau-pulau
terluar ke dalam lokasi prioritas. Dimana Jemaja dan Jemaja Timur yang memiliki
tiga pulau terluar, dibangun tahun 2013 mendatang, sedangkan penyusunan program
pembangunan tersebut tengah dirampungkan tahun ini.
"Pulau Jemaja masuk Lokasi Prioritas (Lopri) II dengan pembangunan tahun 2013 mendatang. Sedangkan Kecamatan Palmatak dan Siantan Selatan yang juga memiliki pulau terluar belum masuk Lopri. Kita berupaya untuk masuk Lopri untuk tahun berikutnya," katanya.
Pembangunan yang akan dilakukan, kata dia meliputi tugu permanen yang menyatakan wilayah NKRI. Juga pembangunan fasilitas publik masyarakat tempatan, seperti sarana pendidikan, jalan dan fasilitas umum lainnya. Sehingga akses masyarakat di perbatasan menjadi lebih baik.
Prioritas pembangunan di wilayah perbatasan adalah pembangunan tugu permanen sebagai simbol pulau tersebut adalah wilayah Indonesia. Sedangkan fasilitas publik meliputi pendidikan, jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di perbatasan. Sehingga perbatasan yang dulunya tertinggal dan sulit dijangkau akan berubah menjadi masyarakat terdepan dari NKRI. (gus).
"Pulau Jemaja masuk Lokasi Prioritas (Lopri) II dengan pembangunan tahun 2013 mendatang. Sedangkan Kecamatan Palmatak dan Siantan Selatan yang juga memiliki pulau terluar belum masuk Lopri. Kita berupaya untuk masuk Lopri untuk tahun berikutnya," katanya.
Pembangunan yang akan dilakukan, kata dia meliputi tugu permanen yang menyatakan wilayah NKRI. Juga pembangunan fasilitas publik masyarakat tempatan, seperti sarana pendidikan, jalan dan fasilitas umum lainnya. Sehingga akses masyarakat di perbatasan menjadi lebih baik.
Prioritas pembangunan di wilayah perbatasan adalah pembangunan tugu permanen sebagai simbol pulau tersebut adalah wilayah Indonesia. Sedangkan fasilitas publik meliputi pendidikan, jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di perbatasan. Sehingga perbatasan yang dulunya tertinggal dan sulit dijangkau akan berubah menjadi masyarakat terdepan dari NKRI. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar